KalbarOnline, Putussibau – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tingkat Kabupaten Kapuas Hulu, di Lapangan Sepakbola Gelora Uncak Kapuas Putussibau, Senin (20/05/2024). Dalam kesempatan itu, Bupati Fransiskus membacakan amanat Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi.
Dalam sambutan itu, Menteri Kominfo mengatakan, kalau hari-hari ini Indonesia dihadapkan pada realitas yang terpampang terang, yakni kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut serta tetapi daripada itu menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia.
Ia melanjutkan, hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah Indonesia dalam mewujudkan itu semua. Refleksi atas pilihan tersebut bisa dirujuk dengan berkunjung kembali kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia.
“Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita. Sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya , juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata mata, tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu, namun dapat diikat dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban.
“Lebih dari satu abad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini,” ungkapnya.
Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda pada waktu itu. Bahkan Van Deventer seorang tokoh politik etis Belanda menyatakan sesuatu yang ajaib sedang terjadi, “Insulide molek yang sedang tidur sudah terbangun,” ucapnya
Lebih lanjut disampaikan, Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priyayi atau bukan.
“Dari sanalah timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Indonesia,” katanya. (Haq)
Comment