Kalbar Banjir Solidaritas
KalbarOnline, Pontianak – Wilayah hulu Kalbar dilanda banjir hebat. Aktivitas masyarakat lumpuh. Namun, daerah ini menyimpan kekuatan. Solidaritas warganya patut diacungi. Semangat berbela rasa masyarakat membuncah. Melintasi sekat sosial, ideologi, ataupun agama. Kalbar banjir solidaritas.
Hal ini pun diamini Gubernur Kalbar Sutarmidji. Midji mengatakan bahwa bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan. Dia pun memuji semangat solidaritas masyarakat Kalbar yang menurutnya sangat luar biasa, bahkan tanpa diminta. Kata Midji, aula Pendopo Gubernur Kalbar kini dipenuhi dengan paket bantuan dari masyarakat.
“Sebetulnya kita tidak berharap bantuan berupa uang. Tapi ada yang memberikan. Ada bantuan dari anak TK dan sebagainya. Artinya solidaritas masyarakat Kalbar itu luar biasa,” katanya.
Sembako yang terkumpul di Pendopo Gubernur, dipastikan Midji, seluruhnya merupakan bantuan dari masyarakat dan masih cukup banyak.
“Kita punya stok mie instan saja 5000-6000 kotak. Beras masih ada 40-50 ton. Kemarin kita kirim empat truk. Relawan dari Rumah Zakat juga saya minta bantu salurkan. Karena mereka lebih pengalaman,” katanya.
Selain itu, kata Midji, solidaritas organisasi pemuda di daerah terdampak banjir sangat luar biasa. Sehingga mereka turut dilibatkan Midji untuk menyalurkan bantuan.
“TNI-Polri dan Pemda kita salurkan juga. Hari ini Sepauk, karena di sana dampaknya cukup besar, saya kirim khusus Sepauk satu truk, untuk keperluan dapur umum dua truk, satu truk lagi untuk mereka yang mengungsi di tempat keluarganya. Setiap hari kita akan kirim,” katanya.
Midji juga mengatakan bahwa bantuan yang ada masih dapat bertahan satu sampai dua pekan. Sehingga, kata Midji, masyarakat tak perlu khawatir.
“Insya Allah masih mampu bertahan kita. Inilah bentuk solidaritas masyarakat Kalbar tanpa diminta. Mereka ini tanpa diminta. Seperti anak-anak TK itu kan. Insya Allah semuanya akan kita salurkan secepatnya kepada yang membutuhkan,” katanya.
Midji juga meminta para relawan tak menggunakan bantuan untuk kebutuhan konsumsi.
“Jangan konsumsi bantuan, kalau mau makan kita beli yang lain di luar bantuan. Mereka cicip bantuan pun tak boleh. Mau makan roti harus beli,” katanya.
Comment