KalbarOnline, Pontianak – Keluhan pelajar dan mahasiswa yang menempati Asrama Rahadi Oesman Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Kota Semarang, mendapat respon positif dari Gubernur Sutarmidji.
“Tahun ini ada yang kita perbaiki. Kalau tidak salah, Yogyakarta,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, belum lama ini.
Perbaikan asrama pelajar dan mahasiswa Kalbar di Yogyakarta tersebut menggunakan APBD Kalbar Tahun Anggaran 2022 murni.
Kemudian beberapa asmara akan ditangani Pemerintah Provinsi Kalbar melalui APBD Perubahan Tahun Anggaran 2022.
“Di Perubahan akan ditangani beberapa lagi,” ucap Sutarmidji.
- Jalan Kondisi Mantap di Kalbar, Sutarmidji: di Akhir Jabatan Saya Nanti Syukur-syukur Bisa Mendekati 80 Persen
- 3 Kelemahan Pelaku UMKM Kalbar, Sutarmidji: Jangan Sekadar Mengikuti Tren
- Tampung Tenaga Honorer, Ani Sofyan: Semua OPD Kalbar sudah Siapkan Formasi untuk Mereka
Diberitakan sebelumnya, Kondisi asrama pelajar dan mahasiswa Rahadi Oesman Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Semarang kian memprihatinkan. Sejumlah fasilitas asrama rusak parah mulai dari kamar mandi, aula, plafon yang ambruk hingga atap yang bocor.
Asrama yang terletak di Jalan Kendeng VI nomor 4, Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah itu memiliki luas bangunan 375 meter persegi. Bangunan dua lantai dengan 17 kamar itu ditempati sebanyak 20 orang pelajar asal Kalbar.
Satu di antara penghuni Asrama Pelajar Mahasiswa Kalbar di Semarang, Santos Lubis (23) mengatakan, sejumlah fasilitas yang rusak dikarenakan usia asrama dihuninya itu sudah cukup tua dan sejak delapan tahun silam tidak pernah direnovasi oleh Pemprov Kalbar.
“Terakhir direnovasi di tahun 2014, itu pun hanya bagian plafon asrama saja,” kata Santos Lubis saat dihubungi KalbarOnline.com, Kamis, 10 Februari 2022.
Santos Lubis yang juga merupakan Ketua Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat (KPMKB) yang didirikan pertama kali di Jogjakarta pada 20 Juli 1951 itu mengaku kalau tiap kali hujan, ia bersama penghuni lainnya harus bersiap untuk menutup bagian atap yang bocor agar tidak kemasukan air.
“Disebabkan atap dan plafonnya rusak parah, kalau hujan bocor kamar kita,” kata mahasiswa semester akhir Politeknik Bumi Akpelni itu.
“Tahun 2020 lalu Badan Penghubung Provinsi Kalbar yang ada di Jakarta pernah mengirim konsultan untuk mengecek kondisi kerusakan asrama, tetapi tidak ada tindak lanjutnya dan di tahun 2021 juga pernah dikunjungi kembali oleh konsultan dan sama juga tidak ada kejelasan secara nyata,” kata Santos.
Santos mengatakan, pihaknya percaya sepenuhnya bahwa kunjungan dari konsultan yang dikirim oleh Badan Penghubung Provinsi Kalbar yang ada di Jakarta akan menindaklanjuti dengan baik. Namun dirinya berharap agar renovasi asrama segera direalisasikan mengingat kondisi asrama yang kian memprihatinkan untuk ditinggali.
“Saya mau mewakili mahasiswa Kalbar berserta penghuni Asrama Rahadi Oesman Semarang, bahwasanya ingin sekali dipantau secara jelas, jangan hanya dikunjungi dan dilihat tetapi tidak ada pergerakan secara nyata,” pungkas Santos.
Comment