KalbarOnline, Sambas – Jembatan Sungai Sambas Besar (JSSB) di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sudah mulai dibangun.
“Alhamdulillah. Ini adalah realisasi dari janji Pak Jokowi waktu kampaye. Terima kasih Pak Presiden, semoga banyak lagi pembangunan di Kalbar,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, Selasa 22 Februari 2022.
Sutarmidji mengungkapkan, JSSB yang menghubungkan Desa Mak Rampai ke Tekarang ini diketahui sudah diwacanakan sejak 25 tahun.
“Itu dulu diwacanakan, tetapi tidak pernah diwujudkan,” kata Sutarmidji.
Ketika mencalon diri sebagai Gubernur Kalbar, Sutarmijdi pun menjadikan realisasi JSSB sebagai salah satu janji kampanyenya kepada masyarakat Kabupaten Sambas.
“Alhamdulillah, saat Pak Presiden Jokowi kampanye di Qubu Resort (2019), saya masukan JSSB sebagai materi kampanye beliau,” ungkap Sutarmidji.
Kontrak pembangunan JSSB pun sudah ditandatangai dan tahun ini mulai dibangun. Semoga masyarakat Kabupaten Sambas turut mengawal pembangunannya.
“Saya harap jangan ada gangguan apapun dalam pembangunan, supaya cepat selesai. Supaya di masa pemerintahan Pak Jokowi, jembatan itu selesai,” kata Sutarmidji.
Alokasi anggaran untuk pembangunan JSSB tersebut, ungkap Sutarmidji, mencapai sekitar Rp460 Miliar.
Pembangunan JSSB ini dapat segera dimulai karena masyarakat sekitar bersedia menghibahkan lahannya.
“Atas nama Pemprov dan Pempus, saya ucapkan terima kasih. Ini jadi amal ibadah sampai kapanpun bagi mereka yang menghibahkan lahan ini,” tutur Jokowi.
“Saya rasa semua agama mengajarkan tentang kebaikan. Insya Allah akan mendapat pahala dari Sang Pencipta,” sambungnya.
Sutarmidji berharap JSSb ini bisa cepat selesai dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan.
“Bagaimanapun juga jembatan ini perlu kita kawal bersama, karena ini wujud nyata janji Bapak Presiden,” tegas Sutarmidji.
Ia berharap pengerjaan JSSB berjalan lancar, tanpa ganguan. “Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, saya tetap akan memerhatikan ini. Pak Bupati juga, supaya lancar,” pinta Sutarmidji.
Pihak pelaksana dan Balai, lanjut Sutarmidji, harus memerhatikan sisi kualitas pembangunan JSSB. “Bagaimanapun juga kualitas itu penting. Apalagi jembatan ini menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
infrastruktur yang jadi perhatian publik ini, tegas Sutarmidji, jangan sampai ada masalah.
“Karena kalau sampai ada masalah, aparat penegak hukum bergerak, maka barang ini akan terbengkalai,” ingat Sutarmidji.
Olehkarenanya, Sutarmidji tidak mau ada masalah apapun terkait pembangunan JSSB. “Kalau misalkan ada kendala sosial, beritahu kita,” katanya.
Tetapi kalau masalah teknis, lanut dia, silakan pelaksana dengan balai jalan dan jembatan menanganinya.
Sutarmidji juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sambas untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan JSSB.(*)
Comment