Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 02 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Sekretaris Daerah untuk mengingatkan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah untuk meningkatkan disiplin.
Sebab Sutarmidji mendapat laporan ada pejabat eselon II yang menyalahgunakan absensi yang saat ini cukup dengan aplikasi. Namun secara fisik tak hadir di kantor. Menurut Midji, kemudahan yang diberikan jangan disalahgunakan.
“Itu absen dari rumah saja. Saya minta ditinjau tuh. Enak betul. Fisiknya harus di sini. Biar dia staf ahli. Memangnya (staf ahli) boleh kerja dari rumah, absen dari rumah?,” tegas Sutarmidji, Selasa kemarin.
“Dia absen pakai aplikasi, tapi secara fisik tak ada. Berhari-hari, berlama-lama. Itu tak bisa. Yang kaya gini saya minta Pak Sekda evaluasi,” timpalnya.
[irp]
Untuk menghindari akal-akalan seperti itu, Sutarmidji meminta agar ditempatkan petugas penjaga absensi di titik-titik absen sidik jari di Kantor Gubernur.
“7.20 WIB kunci. Biar dia tidak absen. Walaupun bisa dipantau absennya jam berapa, tapi saya minta dikunci,” tegas Sutarmidji.
Sebab, kata Sutarmidji, hanya itulah parameter untuk menentukan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) para Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kalau tidak begitu, tak bisa. (Nanti) Yang kerja dan yang tak kerja sama saja, yang masuk tepat waktu dengan yang masuk siang sama saja TPP-nya. Saya minta Pak Sekda dan Kepala BKD tegas,” pungkas Sutarmidji. (J)
[irp]
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Sekretaris Daerah untuk mengingatkan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah untuk meningkatkan disiplin.
Sebab Sutarmidji mendapat laporan ada pejabat eselon II yang menyalahgunakan absensi yang saat ini cukup dengan aplikasi. Namun secara fisik tak hadir di kantor. Menurut Midji, kemudahan yang diberikan jangan disalahgunakan.
“Itu absen dari rumah saja. Saya minta ditinjau tuh. Enak betul. Fisiknya harus di sini. Biar dia staf ahli. Memangnya (staf ahli) boleh kerja dari rumah, absen dari rumah?,” tegas Sutarmidji, Selasa kemarin.
“Dia absen pakai aplikasi, tapi secara fisik tak ada. Berhari-hari, berlama-lama. Itu tak bisa. Yang kaya gini saya minta Pak Sekda evaluasi,” timpalnya.
[irp]
Untuk menghindari akal-akalan seperti itu, Sutarmidji meminta agar ditempatkan petugas penjaga absensi di titik-titik absen sidik jari di Kantor Gubernur.
“7.20 WIB kunci. Biar dia tidak absen. Walaupun bisa dipantau absennya jam berapa, tapi saya minta dikunci,” tegas Sutarmidji.
Sebab, kata Sutarmidji, hanya itulah parameter untuk menentukan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) para Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kalau tidak begitu, tak bisa. (Nanti) Yang kerja dan yang tak kerja sama saja, yang masuk tepat waktu dengan yang masuk siang sama saja TPP-nya. Saya minta Pak Sekda dan Kepala BKD tegas,” pungkas Sutarmidji. (J)
[irp]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini