Provinsi Kalbar Siapkan Puluhan Ribu STB Guna Hadapi Dimatikannya Siaran Analog Per 30 April
KalbarOnline.com – Sebanyak 300 peserta mengikuti webinar bersama Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) Rabu, 13 April 2022 pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
Menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan daerah secara daring, talkshow ini digelar guna memberikan sosialisasi sekaligus klarifikasi tentang kesiapan Provinsi Kalimantan Barat dalam menghadapi proses migrasi dari sistem siaran analog ke digital.
Dipandu oleh Eneas Titi selaku host serta dimoderatori Okfied Sosendar, talkshow ini diikuti ratusan masyarakat Kalbar, termasuk sejumlah tokoh dan pakar pendidikan.
Hadir menjadi narasumber, Sukamto seorang Analis Kebijakan Ahli Madya dari Kemkominfo, Kepala Diskominfo Kalbar Samuel serta Komisaris Trans Media Ishadi.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kemkominfo akan menghentikan siaran televisi sistem analog mulai 30 April 2022 mendatang di 56 wilayah layanan (166 kabupaten atau kota), tak terkecuali Kalimantan Barat.
Penghentian siaran melalui program kerja bertajuk Analog Switch Off atau ASO ini mengacu pada Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 60 A.
Dasar hukum tersebut dibangun atas dasar kondisi penyiaran di Indonesia yang sangat tertinggal dalam proses digitalisasi penyiaran secara global, berbagai negara telah mematikan TV analog.
Bahkan International Telecommunication Union (ITU) dalam konferensi ITU 2006, telah memutuskan bahwa 119 negara ITU Region-1 menuntaskan ASO paling lambat 2015.
Demikian pula pada konferensi ITU 2007 dan 2012, pita spektrum frekuensi radio UHF (700 MHz) semula untuk televisi terestrial ditetapkan menjadi layanan mobile broadband. Sedangkan di tingkat regional terdapat Deklarasi ASEAN untuk menuntaskan ASO di 2020.
Sertifikasi Perangkat Siaran Digital
Sukamto dalam talkshow tersebut menjelaskan Undang-undang tentang sertifikasi STB bagi pemasangan televisi digital. Selain itu dijelaskan pula kelebihan dan keuntungan beralih ke telvisi digital.
“ASO ini akan tercapai jika semua memahami proses migrasi ini melalui proses sosialisasi penggunaan teknologi siaran digital. Ada beberapa keuntungan, selain beragamnya konten yang disediakan tanpa kuota internet, tetapi juga efisiensi penggunaan listrik,” kata Sukamto.
Mengingat pentingnya saluran siaran komunikasi publik bagi masyarakat, pemerintah Provinsi Kalbar pun saat ini sudah siap menerima proses migrasi tersebut.
Bahkan, Diskominfo Kalbar saat ini tengah menyiapkan 38.468 STB bagi warga miskin yang merupakan bantuan dari sejumlah lembaga penyiaran nasional termasuk swasta.
“Rencananya dengan migrasi memungkinkan penambahan produksi dan perluasan industri penyiaran baru. Pemerintah akan mendorong penyiaran swasta yang ikut berperan memunculkan siaran siaran televisi yang berkualitas. Ada peluang industri siaran dan rumah produksi untuk menghadirkan konten daerah,” kata Samuel menjawab pertanyaan peserta.
“Adanya STB tersebut dapat membantu di beberapa daerah yang kualitas sinyalnya buruk sehingga dapat menikmati tayangan siaran TV Digital yang kualitas gambar yang maksimal (bersih gambarnya jernih suaranya).”
Menyambung pernyataan peserta, Ishadi juga menambahkan keunggulan paket digital yang ada. Bahkan ia mengklaim sistem digital sangat tidak terbatas kelebihannya.
Lebih lanjut Ishadi juga menambahkan bahwa masyarakat yang saat ini masih menggunakan televisi analog tidak perlu khawatir.
“Jadi masyarakat yang masih menggunakan televisi analog tidak perlu khawatir karena, STB yang bersertifikasi tersebut sudah sangat membantu proses migrasi dari analog ke digital. Harganya pun juga murah dan tersedia di toko-toko elektronik,” kata Ishadi.
Webinar disiarkan secara langsung di kanal YouTube Kemkominfo.
Comment