KalbarOnline.com, Denpasar – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah berpartisipasi dan bersinergi dengan Kemenag RI untuk memperhatikan para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang ada di Kalbar.
Hal itu disampaikan, Ria Norsan usai menerima tanda mata dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (20/5/2022) malam.
“Malam ini saya menghadiri pemberian penghargaan kepada guru Pendidikan Agama Islam yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dimana seluruh daerah mendapatkan penghargaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ria Norsan menyatakan, bahwa pihaknya, kedepannya akan memberikan kontribusi lebih baik kepada guru-guru PAI di Kalbar dibandingkan sekarang.
“Kontribusi terbanyak (tahun ini, red) terhadap guru PAI ada di 3 provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kepulauan Riau, dan Provinsi Kalimantan Timur. Selebihnya penghargaan diberikan atas partisipasi dan perhatian Pemda terhadap guru PAI,” ujarnya..
Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Tahun 2022, Kemenag RI memberikan tanda mata kepada pemerintah daerah (pemda), baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang peduli terhadap PAI.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag RI, Amrullah mengatakan, perhatian Pemda diukur dari keberpihakan terhadap Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi para guru PAI. Sebab, pelaksanaan PPG PAI memiliki 3 sumber, yakni: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Terdapat 117 Pemda Tingkat I dan II yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan PPG guru PAI di Tahun 2021. Untuk tahun 2022, sudah ada 127 pemda tingkat i dan II yang siap mendukung pelaksanaan PPG guru PAI di Indonesia,” ungkap Amrullah.
Pemberian tanda mata PAI yang dilaksanakan bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional menjadi tanda afirmasi pemerintah pusat maupun daerah terhadap guru PAI yang diharapkan mampu menjadi wasilah kebangkitan para guru PAI.
“Kebangkitan guru bisa ditandai dengan meningkatnya profesionalisme dan kesejahteraan. Dengan semangat ini tentunya akan berdampak pada mutu pendidikan bangsa,” jelasnya.
Keberadaan guru PAI, lanjutnya, dalam proses pendidikan nasional memiliki posisi strategis, khususnya dalam membangun spirit keberagamaan di sekolah yang ditransformasikan kepada peserta didik diharapkan mampu menyebarkan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin.
“Indonesia merupakan negara yang beragam, baik suku, agama, ras, dan etnis. Guru PAI menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan keberagamaan yang menjadi pondasi anak didik di sekolah,” tegasnya.
Menururnya, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan perhatian dan kontribusi nyata terhadap guru PAI diharapkan mampu menjadi bagian dari proses Pendidikan Agama Islam sebagai kebutuhan mendasar dalam penyiapan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berkarakter.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Zainut Tauhid Sa’adi, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Ali Ramdani, serta perwakilan kepala daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota. (Jau)
Comment