KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan, dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar, tinggal Kabupaten Melawi yang belum membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Sutarmidji berharap agar hal itu dapat segera terealisasi.
“Kita tinggal satu yang belum, Melawi, mudah-mudahan sebelum Oktober (2022), Melawi sudah siap. Jadi nanti pengukuhannya serentak, tinggal bagaimana mensosialisasikan jenis layanan perbankan, akses perbankan,” kata Sutarmidji seusai Rapat Pleno Daerah TPAKD se-Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (27/06/2022).
Sebelumnya dalam rapat koordinasi, selain potensi dan peluang, Sutarmidji turut membeberkan sejumlah kendala yang dihadapi Kalbar saat ini, utamanya terkait jaringan internet dan telepon seluler yang kurang memadai. Sejumlah wilayah, kata dia, masih terkategori blank spot.
“Akses perkankan ini perlu untuk efisiensi, tapi itu tadi kelemahan kita disitu (internet dan telepon). Tapi capaian-capaian kita usahakan bisa diatas nasional,” katanya.
Namun demikian, Sutarmidji berkomitmen akan melakukan berbagai inovasi, bagaimana agar program-program daerah dapat tercapai secara maksimal.
“Kan IPM itu kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan, kesejahteraan yakni ekonomi,” katanya.
Sutarmidji memandang, peningkatan IPM dari sektor ekonomi berkaitan erat dengan bagaimana pelaku usaha bisa mengakses kredit murah di perbankan, yang pada gilirannya dapat membantu perekonomian masyarakat.
“Super mikro itu bunganya tiga persen, kemudian Kurma, bahkan ada yang tidak berbunga artinya akses perbankannya mudah. Bahkan tadi bisa dihitung kontribusinya bisa 0,17. Itukan bagi daerah untuk peningkatan IPM-nya bagus,” kata Sutarmidji. (Jau)
Comment