Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 27 Juni 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan, dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar, tinggal Kabupaten Melawi yang belum membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Sutarmidji berharap agar hal itu dapat segera terealisasi.
"Kita tinggal satu yang belum, Melawi, mudah-mudahan sebelum Oktober (2022), Melawi sudah siap. Jadi nanti pengukuhannya serentak, tinggal bagaimana mensosialisasikan jenis layanan perbankan, akses perbankan," kata Sutarmidji seusai Rapat Pleno Daerah TPAKD se-Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (27/06/2022).
Sebelumnya dalam rapat koordinasi, selain potensi dan peluang, Sutarmidji turut membeberkan sejumlah kendala yang dihadapi Kalbar saat ini, utamanya terkait jaringan internet dan telepon seluler yang kurang memadai. Sejumlah wilayah, kata dia, masih terkategori blank spot.
"Akses perkankan ini perlu untuk efisiensi, tapi itu tadi kelemahan kita disitu (internet dan telepon). Tapi capaian-capaian kita usahakan bisa diatas nasional," katanya.
Namun demikian, Sutarmidji berkomitmen akan melakukan berbagai inovasi, bagaimana agar program-program daerah dapat tercapai secara maksimal.
"Kan IPM itu kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan, kesejahteraan yakni ekonomi," katanya.
Sutarmidji memandang, peningkatan IPM dari sektor ekonomi berkaitan erat dengan bagaimana pelaku usaha bisa mengakses kredit murah di perbankan, yang pada gilirannya dapat membantu perekonomian masyarakat.
"Super mikro itu bunganya tiga persen, kemudian Kurma, bahkan ada yang tidak berbunga artinya akses perbankannya mudah. Bahkan tadi bisa dihitung kontribusinya bisa 0,17. Itukan bagi daerah untuk peningkatan IPM-nya bagus," kata Sutarmidji. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyampaikan, dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalbar, tinggal Kabupaten Melawi yang belum membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Sutarmidji berharap agar hal itu dapat segera terealisasi.
"Kita tinggal satu yang belum, Melawi, mudah-mudahan sebelum Oktober (2022), Melawi sudah siap. Jadi nanti pengukuhannya serentak, tinggal bagaimana mensosialisasikan jenis layanan perbankan, akses perbankan," kata Sutarmidji seusai Rapat Pleno Daerah TPAKD se-Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (27/06/2022).
Sebelumnya dalam rapat koordinasi, selain potensi dan peluang, Sutarmidji turut membeberkan sejumlah kendala yang dihadapi Kalbar saat ini, utamanya terkait jaringan internet dan telepon seluler yang kurang memadai. Sejumlah wilayah, kata dia, masih terkategori blank spot.
"Akses perkankan ini perlu untuk efisiensi, tapi itu tadi kelemahan kita disitu (internet dan telepon). Tapi capaian-capaian kita usahakan bisa diatas nasional," katanya.
Namun demikian, Sutarmidji berkomitmen akan melakukan berbagai inovasi, bagaimana agar program-program daerah dapat tercapai secara maksimal.
"Kan IPM itu kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan, kesejahteraan yakni ekonomi," katanya.
Sutarmidji memandang, peningkatan IPM dari sektor ekonomi berkaitan erat dengan bagaimana pelaku usaha bisa mengakses kredit murah di perbankan, yang pada gilirannya dapat membantu perekonomian masyarakat.
"Super mikro itu bunganya tiga persen, kemudian Kurma, bahkan ada yang tidak berbunga artinya akses perbankannya mudah. Bahkan tadi bisa dihitung kontribusinya bisa 0,17. Itukan bagi daerah untuk peningkatan IPM-nya bagus," kata Sutarmidji. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini