Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 24 November 2017 |
Decky: Kalau tidak ikuti aturan kita tipiring
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tengah, Hasby Asy Decky mengungkapkan bahwa, sejauh ini sekitar 960 blok di Pasar Tengah sudah penuh diisi oleh para pedagang, meskipun masih ada pedagang yang tidak melakukan aktivitas di kios dan lebih memilih berjualan kaki lima.
“Saat ini sudah 95 persen PKL Pasar Tengah menempati kiosnya dilantai dua. Kita dari tim gabungan sering sidak PKL di pasar ini. Jadi intinya kalau mereka tidak mengikuti peraturan yang ada otomatis akan kita tipiring,” ungkapnya.
Menurutnya, mayoritas pedagang sejauh ini sudah mengerti, karena aturan dilarangnya berjualan di jalan dan para pedagang harus menempati kiosnya dami kebaikan bersama.
Sementara adanya beberapa kios yang masih tutup di lantai dua, sudah ada pemiliknya, itu, lanjutnya, diperuntukan bagi PKL yang ada di Jalan Asahan.
“Mereka berjualan di bawah, tempatnya di pakai untuk gudang. Tapi mereka sekarang sudah mulai aktif untuk berjualan diatas. Alasan mereka yaitu tidak laku tapi yang namanya rezeki kan sudah diatur, biar pun bagaimana kita punya niat untuk berdagang, maka rezeki akan datang,” tukasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Pontianak sedang membangun kembali kawasan Indragiri dan Bukit Timah.
“Apabila telah selesai maka jumlah kios akan bertambah sekitar 80 unit,” tandasnya. (Fai)
Decky: Kalau tidak ikuti aturan kita tipiring
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tengah, Hasby Asy Decky mengungkapkan bahwa, sejauh ini sekitar 960 blok di Pasar Tengah sudah penuh diisi oleh para pedagang, meskipun masih ada pedagang yang tidak melakukan aktivitas di kios dan lebih memilih berjualan kaki lima.
“Saat ini sudah 95 persen PKL Pasar Tengah menempati kiosnya dilantai dua. Kita dari tim gabungan sering sidak PKL di pasar ini. Jadi intinya kalau mereka tidak mengikuti peraturan yang ada otomatis akan kita tipiring,” ungkapnya.
Menurutnya, mayoritas pedagang sejauh ini sudah mengerti, karena aturan dilarangnya berjualan di jalan dan para pedagang harus menempati kiosnya dami kebaikan bersama.
Sementara adanya beberapa kios yang masih tutup di lantai dua, sudah ada pemiliknya, itu, lanjutnya, diperuntukan bagi PKL yang ada di Jalan Asahan.
“Mereka berjualan di bawah, tempatnya di pakai untuk gudang. Tapi mereka sekarang sudah mulai aktif untuk berjualan diatas. Alasan mereka yaitu tidak laku tapi yang namanya rezeki kan sudah diatur, biar pun bagaimana kita punya niat untuk berdagang, maka rezeki akan datang,” tukasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Pontianak sedang membangun kembali kawasan Indragiri dan Bukit Timah.
“Apabila telah selesai maka jumlah kios akan bertambah sekitar 80 unit,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini