Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 27 Juni 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta kepada jajaran terkait di lingkungan pemerintahannya untuk terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan akses keuangan berbasis online atau financial technology (fintech).
"Seluruh APBD sudah tidak ada pembayaran tunai dan sebagainya. Sehingga produk-produk sektor keuangan itu sudah digunakan oleh dinas. Sekarang masyarakat yang kita paksa untuk menggunakan akses keuangan," ujarnya.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat menghadiri Rapat Pleno Daerah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (27/06/2022).
Sosialisasi dan edukasi, menurut Sutarmidji juga dapat dimulai melalui sekolah-sekolah. Seperti misalnya, bagaimana membuat ATM siswa menjadi multi fungsi. Selain sebagai alat transaksi, ATM tersebut bisa juga menjadi tanda pengenal atau data pribadi siswa yang bersangkutan. Atau bisa juga digunakan untuk sektor kesehatan dan sebagainya.
"Mungkin ini bisa menarik, sehingga mereka diharuskan punya rekening. Seluruh masyarakat harusnya.. Termasuk KTP. Apalagi KTP sekarang sudah ada KTP Anak. Harusnya sekarang lebih mudah," katanya.
"Tinggal bagaimana akses ke lembaga keuangan yang perlu kita tingkatkan. Kalau penggunaaan produk sektor keuangan saya rasa akan lebih mudah dengan regulasi dan aturan. Tinggal bagaimana mengaksesnya," pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta kepada jajaran terkait di lingkungan pemerintahannya untuk terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan akses keuangan berbasis online atau financial technology (fintech).
"Seluruh APBD sudah tidak ada pembayaran tunai dan sebagainya. Sehingga produk-produk sektor keuangan itu sudah digunakan oleh dinas. Sekarang masyarakat yang kita paksa untuk menggunakan akses keuangan," ujarnya.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat menghadiri Rapat Pleno Daerah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (27/06/2022).
Sosialisasi dan edukasi, menurut Sutarmidji juga dapat dimulai melalui sekolah-sekolah. Seperti misalnya, bagaimana membuat ATM siswa menjadi multi fungsi. Selain sebagai alat transaksi, ATM tersebut bisa juga menjadi tanda pengenal atau data pribadi siswa yang bersangkutan. Atau bisa juga digunakan untuk sektor kesehatan dan sebagainya.
"Mungkin ini bisa menarik, sehingga mereka diharuskan punya rekening. Seluruh masyarakat harusnya.. Termasuk KTP. Apalagi KTP sekarang sudah ada KTP Anak. Harusnya sekarang lebih mudah," katanya.
"Tinggal bagaimana akses ke lembaga keuangan yang perlu kita tingkatkan. Kalau penggunaaan produk sektor keuangan saya rasa akan lebih mudah dengan regulasi dan aturan. Tinggal bagaimana mengaksesnya," pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini