Jelang Idul Adha, Wako Edi Kamtono Sebut Inflasi Masih Terkendali

KalbarOnline, Pontianak – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar rapat koordinasi High Level Meeting (HLM) dalam rangka upaya pengendalian inflasi.

Dalam kesempatan itu Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, secara umum kondisi inflasi di Kota Pontianak masih terkendali. Meski dikatakannya ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti cabai dan bawang merah.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Untuk jangka pendek kita harus memperbanyak stok supaya ketersediaan itu ada dan eksekusinya lancar sehingga keterjangkauan harga tercapai,” ujar Edi Kamtono usai rapat koordinasi di ruang rapat Kantor Wali Kota, Kamis (07/07/2022).

Baca Juga :  Kenalkan Anak Pentingnya Penggunaan Helm Standar

Lebih lanjut disampaikan Edi Kamtono, langkah strategis harus dilakukan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak kedepannya, yakni dengan memobilisasi masyarakat untuk gencar menanam cabai di pekarangan masing-masing. Apalagi, cabai sudah menjadi bagian dari komoditas pokok sehari-hari, dan karena masyarakat umumnya terbiasa makan-makanan yang pedas.

“Sehingga begitu harganya naik, ini yang jadi masalah dan berpengaruh terhadap inflasi,” kata Edi Kamtono.

Melalui rapat koordinasi yang turut melibatkan seluruh pihak terkait ini, Edi Kamtono berharap dapat memberikan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok. Tak hanya itu, dia juga meminta keperluan lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga ketersediaan pangan terjaga.

Baca Juga :  Melampaui Kebodohan Struktural, Perempuan Dalam Cengkraman Pria

“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,” ungkap Edi Kamtono.

Meski demikian, dia menyebut ada faktor lain yang menjadi penyebab terkendalanya ketersediaan pangan, misalnya kondisi cuaca di lautan yang mengakibatkan armada kapal pengangkut bahan kebutuhan pokok terlambat.

“Sehingga distribusi produksi menjadi terganggu,” imbuhnya. (Prokopim/Jau)

Comment