Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 23 Desember 2019 |
Rakor High Level
Meeting TPID Kota Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, angka
inflasi Kota Pontianak masih terkendali, yakni di angka 3,5 plus minus 1
sebagaimana hasil laporan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar.
“Angka tersebut masih tergolong terkendali,” ujarnya saat
memimpin rapat koordinasi (rakor) High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Kota Pontianak di Aula Abdul Muis Muin, Senin (23/12/2019).
Kemudian, lanjutnya, dalam menghadapi Hari Raya Natal dan
Tahun Baru, pihaknya juga sudah mempersiapkan antisipasi untuk menghadapi
kemungkinan yang terjadi seperti gejolak harga di pasaran. Hingga saat ini
berdasarkan hasil pantauan di pasaran, harga bahan pokok juga masih dalam
kondisi normal.
“Tidak ada hal-hal signifikan yang mempengaruhi tingkat inflasi
di Kota Pontianak,” jelasnya.
Ia menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan
berbagai pihak untuk mengendalikan produksi, distribusi dan pasar. Dirinya
berharap dengan komunikasi yang terjalin antar berbagai instansi, apabila
terjadi sesuatu bisa dilakukan tindakan secepatnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan terus melakukan
inovasi untuk bisa mengendalikan inflasi. Ia juga mengatakan terkait
ketersediaan stok gas, bahan bakar minyak juga tersedia untuk tiga bulan
kedepan.
“Dengan adanya penambahan gas subsidi tiga kilogram, ini
bisa mengatasi masalah kelangkaan gas yang beberapa waktu lalu terjadi,”
terangnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat,
Prijono menerangkan, berdasarkan data, tercatat deflasi Kota Pontianak hingga
Desember 0,07 persen. Sementara untuk year on year 3,54 persen. Kemudian untuk
Januari hingga November 2,23 persen. Jika diperhatikan pada bulan Desember
dalam tiga tahun terakhir inflasi sekitar 0,9 persen.
“Kami memperkirakan bisa lebih rendah dari itu,” imbuhnya.
Menurutnya, jika hal tersebut tercapai maka Kota Pontianak
akan mencapai target inflasi nasional 3,5 plus minus 1 persen. Namun demikian,
beberapa komoditas yang perlu diwaspadai seperti daging ayam, telur ayam,
bawang dan cabe. Dikatakannya saat ini yang perlu dilakukan adalah memastikan
pasokan memadai, termasuk beras dan elpiji serta bahan bakar lainnya.
“Tiket pesawat juga diharapkan tidak menjadi penunjang
inflasi,” pungkasnya. (jim)
Rakor High Level
Meeting TPID Kota Pontianak
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, angka
inflasi Kota Pontianak masih terkendali, yakni di angka 3,5 plus minus 1
sebagaimana hasil laporan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar.
“Angka tersebut masih tergolong terkendali,” ujarnya saat
memimpin rapat koordinasi (rakor) High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Kota Pontianak di Aula Abdul Muis Muin, Senin (23/12/2019).
Kemudian, lanjutnya, dalam menghadapi Hari Raya Natal dan
Tahun Baru, pihaknya juga sudah mempersiapkan antisipasi untuk menghadapi
kemungkinan yang terjadi seperti gejolak harga di pasaran. Hingga saat ini
berdasarkan hasil pantauan di pasaran, harga bahan pokok juga masih dalam
kondisi normal.
“Tidak ada hal-hal signifikan yang mempengaruhi tingkat inflasi
di Kota Pontianak,” jelasnya.
Ia menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan
berbagai pihak untuk mengendalikan produksi, distribusi dan pasar. Dirinya
berharap dengan komunikasi yang terjalin antar berbagai instansi, apabila
terjadi sesuatu bisa dilakukan tindakan secepatnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan terus melakukan
inovasi untuk bisa mengendalikan inflasi. Ia juga mengatakan terkait
ketersediaan stok gas, bahan bakar minyak juga tersedia untuk tiga bulan
kedepan.
“Dengan adanya penambahan gas subsidi tiga kilogram, ini
bisa mengatasi masalah kelangkaan gas yang beberapa waktu lalu terjadi,”
terangnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat,
Prijono menerangkan, berdasarkan data, tercatat deflasi Kota Pontianak hingga
Desember 0,07 persen. Sementara untuk year on year 3,54 persen. Kemudian untuk
Januari hingga November 2,23 persen. Jika diperhatikan pada bulan Desember
dalam tiga tahun terakhir inflasi sekitar 0,9 persen.
“Kami memperkirakan bisa lebih rendah dari itu,” imbuhnya.
Menurutnya, jika hal tersebut tercapai maka Kota Pontianak
akan mencapai target inflasi nasional 3,5 plus minus 1 persen. Namun demikian,
beberapa komoditas yang perlu diwaspadai seperti daging ayam, telur ayam,
bawang dan cabe. Dikatakannya saat ini yang perlu dilakukan adalah memastikan
pasokan memadai, termasuk beras dan elpiji serta bahan bakar lainnya.
“Tiket pesawat juga diharapkan tidak menjadi penunjang
inflasi,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini