Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 17 September 2022 |
KalbarOnline, Melawi - Sejumlah warga desa di Kabupaten Melawi mengaku kesulitan dalam memasarkan produk unggulan mereka.
Padahal produk-produk yang dihasilkan oleh warga tersebut dinilai memiliki potensi ekonomi yang luar biasa jika dikembangkan. Sebut saja diantaranya seperti budi daya madu kelulut, mandau, gula aren, keripik singkong hingga kerajinan.
Selain cakupan pasar, keterbatasan modal juga menjadi batu sandungan lainnya. Alhasil, banyak dari sektor UKM itu yang tak berumur panjang.
Pendamping Desa Kecamatan Nanga Pinoh, Ali Anshori mengatakan, bahwa untuk memajukan Usaha Kecil dan Menengh (UKM) yang ada di desa, perlu adanya campur tangan dari pihak swasta dan pemerintah.
Ia mengakui, minimnya gerai yang tersedia untuk memasarkan produk olahan itu menjadi kendala dalam mengembangkan usaha di Melawi.
Disisi lain, lanjutnya, kendala yang dihadapi warga saat ini adalah persoalan keuangan serta legalitas produk untuk menarik kepercayaan konsumen.
Kata dia, produksi melimpah, tapi tidak terserap dengan baik dan tidak ada yang memfasilitasi.
"Selain itu sarana dan prasarana penunjang pengolahan sangat kurang atau masih tradisional. Hal ini perlu dukungan berbagai pihak, agar produk asal desa ini dapat berkembang hingga mensejahterakan mereka," ucap Ali Anshori, Sabtu (17/09/2022).
Dikatakan, usaha kecil dari desa ini memang harus memerlukan dukungan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam menjalankan usaha mereka.
Masyarakat desa, bebernya, membutuhkan motivasi, promosi dan strategi untuk memasarkan produk unggulan desa agar lebih bersaing.
"Berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat adalah bagian dari upaya percepatan pembangunan desa, baik secara sosial maupun ekonomi,” pungkasnya. (BS)
KalbarOnline, Melawi - Sejumlah warga desa di Kabupaten Melawi mengaku kesulitan dalam memasarkan produk unggulan mereka.
Padahal produk-produk yang dihasilkan oleh warga tersebut dinilai memiliki potensi ekonomi yang luar biasa jika dikembangkan. Sebut saja diantaranya seperti budi daya madu kelulut, mandau, gula aren, keripik singkong hingga kerajinan.
Selain cakupan pasar, keterbatasan modal juga menjadi batu sandungan lainnya. Alhasil, banyak dari sektor UKM itu yang tak berumur panjang.
Pendamping Desa Kecamatan Nanga Pinoh, Ali Anshori mengatakan, bahwa untuk memajukan Usaha Kecil dan Menengh (UKM) yang ada di desa, perlu adanya campur tangan dari pihak swasta dan pemerintah.
Ia mengakui, minimnya gerai yang tersedia untuk memasarkan produk olahan itu menjadi kendala dalam mengembangkan usaha di Melawi.
Disisi lain, lanjutnya, kendala yang dihadapi warga saat ini adalah persoalan keuangan serta legalitas produk untuk menarik kepercayaan konsumen.
Kata dia, produksi melimpah, tapi tidak terserap dengan baik dan tidak ada yang memfasilitasi.
"Selain itu sarana dan prasarana penunjang pengolahan sangat kurang atau masih tradisional. Hal ini perlu dukungan berbagai pihak, agar produk asal desa ini dapat berkembang hingga mensejahterakan mereka," ucap Ali Anshori, Sabtu (17/09/2022).
Dikatakan, usaha kecil dari desa ini memang harus memerlukan dukungan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam menjalankan usaha mereka.
Masyarakat desa, bebernya, membutuhkan motivasi, promosi dan strategi untuk memasarkan produk unggulan desa agar lebih bersaing.
"Berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat adalah bagian dari upaya percepatan pembangunan desa, baik secara sosial maupun ekonomi,” pungkasnya. (BS)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini