Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 22 Maret 2019 |
Diduga sengaja dibakar
KalbarOnline,
Pontianak – 10 hektar lahan gambut sedalam 1,5 meter terbakar sejak 3 hari
lalu pada Senin (18/3/2019) di belakang Komplek Rindu Alam II, Jalan Sepakat
II, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Ini berdasarkan hitungan kasar, lahan yang terbakar ini
mencapai 10 hektar. Penanganan yang kami lakukan ini sudah berlangsung 3 hari sejak
Senin kemarin,” ujar Koordinator Lapangan Siaga Bencana BPBD Pontianak, Munirza
saat ditemui awak media di lokasi kebakaran, Kamis (21/3/2019) siang.
Dalam penanganan ini, Munirza mengatakan bahwa pihaknya
kesulitan mendapatkan sumber air.
“Hambatan kita yaitu sumber air baku yang hampir setiap
tahun sangat sulit didapat. Untuk personel dan peralatan sangat memadai, tapi
yang vital itu sumber air,” tukasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, sebanyak 15 personel dari BPBD
Pontianak yang diperbantukan oleh relawan rumah zakat serta personel TNI-Polri
dengan total keseluruhan 30 personel tetap berupaya maksimal berjibaku
memadamkan api.
“Tapi kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk
memadamkan api sampai tuntas,” tegasnya.
Selain itu, Munir turut mengungkap terjadinya kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut diduga sengaja dibakar. Pasalnya,
kata dia, jika melihat kondisi cuaca saat ini tak memungkinkan lahan terbakar
dengan sendirinya.
“Kalau melihat seperti ini, kami duga ini sengaja dibakar,
ada unsur manusianya. Karena kondisi cuaca saat ini tak memungkinkan lahan
terbakar sendiri,” tukasnya.
Namun hal tersebut, kata dia, diserahkan sepenuhnya kepada
pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas terjadinya karhutla ini.
Mengingat akibat yang ditimbulkan dari karhutla ini sangat
berdampak ke semua sektor, Munir mengimbau agar masyarakat tidak melakukan
pembakaran walau sekecil apapun.
“Karena sistem kerja gambut ini menjalar, misalnya kita
bakar di satu titik tertentu, beberapa jam kemudian sudah menjalar kemana-mana.
Untuk itu, kita harapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran, karena dampak
yang ditimbulkan akibat karhutla ini sangat luar biasa,” tandasnya.
Sementara, Danramil 1207/02 Pontianak Selatan, Mayor Infanteri Teguh Rohman yang turut hadir dalam penanganan karhutla tersebut menegaskan bahwa pihaknya akan mencari dan menindak tegas pelaku karhutla tersebut.
“Dari komando atas pihak kami memang ada penekanan jika
terjadi karhutla supaya mencari pemilik lahan atau pelaku pembakar. Untuk itu
kami selalu koordinasi dengan pihak kepolisian apabila ada penggarap atau pelaku
yang membakar lahan baik tertangkap basah atau setelahnya akan kita serahkan ke
pihak Kepolisian,” tegasnya.
“Karena Undang-undangnya sudah jelas termasuk Perwako yang
sudah diterapkan Pak Sutarmidji saat menjabat, di mana lahan terbakar
dikategorikan dibakar oleh pemiliknya, terbakar atau sebagainya, apabila
demikian, akan dibekukan izinnya 5 tahun,” timpalnya.
Senada dengan Munirza, Teguh Rohman turut mengimbau
masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran.
“Di wilayah Pontianak Tenggara ini ada sekitar 600 hektar
lahan gambut yang mudah terbakar, mudah-mudahan karhutla di lokasi ini
merupakan kebakaran yang pertama dan terakhir,” pungkasnya. (Fai)
Diduga sengaja dibakar
KalbarOnline,
Pontianak – 10 hektar lahan gambut sedalam 1,5 meter terbakar sejak 3 hari
lalu pada Senin (18/3/2019) di belakang Komplek Rindu Alam II, Jalan Sepakat
II, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Ini berdasarkan hitungan kasar, lahan yang terbakar ini
mencapai 10 hektar. Penanganan yang kami lakukan ini sudah berlangsung 3 hari sejak
Senin kemarin,” ujar Koordinator Lapangan Siaga Bencana BPBD Pontianak, Munirza
saat ditemui awak media di lokasi kebakaran, Kamis (21/3/2019) siang.
Dalam penanganan ini, Munirza mengatakan bahwa pihaknya
kesulitan mendapatkan sumber air.
“Hambatan kita yaitu sumber air baku yang hampir setiap
tahun sangat sulit didapat. Untuk personel dan peralatan sangat memadai, tapi
yang vital itu sumber air,” tukasnya.
Kendati demikian, lanjut dia, sebanyak 15 personel dari BPBD
Pontianak yang diperbantukan oleh relawan rumah zakat serta personel TNI-Polri
dengan total keseluruhan 30 personel tetap berupaya maksimal berjibaku
memadamkan api.
“Tapi kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk
memadamkan api sampai tuntas,” tegasnya.
Selain itu, Munir turut mengungkap terjadinya kebakaran
hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut diduga sengaja dibakar. Pasalnya,
kata dia, jika melihat kondisi cuaca saat ini tak memungkinkan lahan terbakar
dengan sendirinya.
“Kalau melihat seperti ini, kami duga ini sengaja dibakar,
ada unsur manusianya. Karena kondisi cuaca saat ini tak memungkinkan lahan
terbakar sendiri,” tukasnya.
Namun hal tersebut, kata dia, diserahkan sepenuhnya kepada
pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas terjadinya karhutla ini.
Mengingat akibat yang ditimbulkan dari karhutla ini sangat
berdampak ke semua sektor, Munir mengimbau agar masyarakat tidak melakukan
pembakaran walau sekecil apapun.
“Karena sistem kerja gambut ini menjalar, misalnya kita
bakar di satu titik tertentu, beberapa jam kemudian sudah menjalar kemana-mana.
Untuk itu, kita harapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran, karena dampak
yang ditimbulkan akibat karhutla ini sangat luar biasa,” tandasnya.
Sementara, Danramil 1207/02 Pontianak Selatan, Mayor Infanteri Teguh Rohman yang turut hadir dalam penanganan karhutla tersebut menegaskan bahwa pihaknya akan mencari dan menindak tegas pelaku karhutla tersebut.
“Dari komando atas pihak kami memang ada penekanan jika
terjadi karhutla supaya mencari pemilik lahan atau pelaku pembakar. Untuk itu
kami selalu koordinasi dengan pihak kepolisian apabila ada penggarap atau pelaku
yang membakar lahan baik tertangkap basah atau setelahnya akan kita serahkan ke
pihak Kepolisian,” tegasnya.
“Karena Undang-undangnya sudah jelas termasuk Perwako yang
sudah diterapkan Pak Sutarmidji saat menjabat, di mana lahan terbakar
dikategorikan dibakar oleh pemiliknya, terbakar atau sebagainya, apabila
demikian, akan dibekukan izinnya 5 tahun,” timpalnya.
Senada dengan Munirza, Teguh Rohman turut mengimbau
masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran.
“Di wilayah Pontianak Tenggara ini ada sekitar 600 hektar
lahan gambut yang mudah terbakar, mudah-mudahan karhutla di lokasi ini
merupakan kebakaran yang pertama dan terakhir,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini