Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 18 Agustus 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di
sejumlah titik di Kabupaten Ketapang mulai menyelimuti wilayah Kota Ketapang
sejak Sabtu (17/8/2019) malam.
Kabut asap ini merupakan dampak kebakaran lahan di sejumlah
wilayah Kabupaten Ketapang yakni Kecamatan Matan Hilir Selatan, Marau, Muara
Pawan, Simpang Hulu, Manis Mata dan Marau.
Untuk di wilayah Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir
Selatan (MHS) kebakaran mulai terjadi sejak Kamis (15/8/2019) siang. Api yang
muncul secara bersamaan di lima titik berbeda sempat membuat petugas yang bantu
dengan dua unit helikopter pemadam api kesulitan untuk memadamkannya.
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Ketapang, Rudi
Windra mengatakan, hingga Kamis malam jumlah luas lahan yang trebakar diwilayah itu diperkirakan mencapai
36 hektar lebih.
Ia menyebut, lokasi kebakaran yang letaknya di bagian
selatan arah Pelang-Tumbang Titi terkena tiupan angin kencang sehingga menjalar
begitu cepat bahkan menyeberangi jalan umum.
“Kondisi asap yang begitu tebal dan pekat dikhawatirkan akan
menimbulkan hal yang tak diinginkan. Maka para pengguna jalan kami himbau untuk
tidak melanjutkan perjalanan terlebih dahulu hingga asap pekat agak berkurang,”
ujarnya, Sabtu (17/8/2019).
Rudi juga mengatakan, untuk penanganan Karhutla di wilayah
Desa Sungai Pelang, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi yang dipimpin
langsung oleh Wakil Bupati Ketapang di Kodim 1203 Ketapang.
“Tujuan rakor tersebut di antaranya untuk menginventarisir
sumber daya pengendalian karhutla meliputi SDM dan sarana prasarana agar upaya
penanganan dapat dilakukan secara optimal, efektif dan efisien,” ungkapnya.
Tim gabungan untuk melakukan pemadaman di wilayah tersebut berjumlah 280 personil yang terdiri dari BPBD Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, Polres Ketapang, Kepala Bandara Rahadi Oesman, BMKG Ketapang, Manggala Agni, Damkar Pol PP Ketapang, Satgas Distanakbun Ketapang, KPH Ketapang, Camat Matan Hilir Selatan, BPK Yayasan Darma Bhakti Ketapang, Kru Heli WB, Kepala Desa Sungai Pelang dengan kekuatan 30 unit pompa pemadam.
“Jika diakumulasikan luas lahan yang terbakar pada hari pertama sekitar 36 hektar dan pada hari kedua 45 hektar dengan total 81 hektar. Sedangkan area yang bisa dipadamkan di hari pertama, lima hektar dan di hari kedua, delapan hektar dengan total 13 hektar,” tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di
sejumlah titik di Kabupaten Ketapang mulai menyelimuti wilayah Kota Ketapang
sejak Sabtu (17/8/2019) malam.
Kabut asap ini merupakan dampak kebakaran lahan di sejumlah
wilayah Kabupaten Ketapang yakni Kecamatan Matan Hilir Selatan, Marau, Muara
Pawan, Simpang Hulu, Manis Mata dan Marau.
Untuk di wilayah Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir
Selatan (MHS) kebakaran mulai terjadi sejak Kamis (15/8/2019) siang. Api yang
muncul secara bersamaan di lima titik berbeda sempat membuat petugas yang bantu
dengan dua unit helikopter pemadam api kesulitan untuk memadamkannya.
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Ketapang, Rudi
Windra mengatakan, hingga Kamis malam jumlah luas lahan yang trebakar diwilayah itu diperkirakan mencapai
36 hektar lebih.
Ia menyebut, lokasi kebakaran yang letaknya di bagian
selatan arah Pelang-Tumbang Titi terkena tiupan angin kencang sehingga menjalar
begitu cepat bahkan menyeberangi jalan umum.
“Kondisi asap yang begitu tebal dan pekat dikhawatirkan akan
menimbulkan hal yang tak diinginkan. Maka para pengguna jalan kami himbau untuk
tidak melanjutkan perjalanan terlebih dahulu hingga asap pekat agak berkurang,”
ujarnya, Sabtu (17/8/2019).
Rudi juga mengatakan, untuk penanganan Karhutla di wilayah
Desa Sungai Pelang, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi yang dipimpin
langsung oleh Wakil Bupati Ketapang di Kodim 1203 Ketapang.
“Tujuan rakor tersebut di antaranya untuk menginventarisir
sumber daya pengendalian karhutla meliputi SDM dan sarana prasarana agar upaya
penanganan dapat dilakukan secara optimal, efektif dan efisien,” ungkapnya.
Tim gabungan untuk melakukan pemadaman di wilayah tersebut berjumlah 280 personil yang terdiri dari BPBD Ketapang, Kodim 1203 Ketapang, Polres Ketapang, Kepala Bandara Rahadi Oesman, BMKG Ketapang, Manggala Agni, Damkar Pol PP Ketapang, Satgas Distanakbun Ketapang, KPH Ketapang, Camat Matan Hilir Selatan, BPK Yayasan Darma Bhakti Ketapang, Kru Heli WB, Kepala Desa Sungai Pelang dengan kekuatan 30 unit pompa pemadam.
“Jika diakumulasikan luas lahan yang terbakar pada hari pertama sekitar 36 hektar dan pada hari kedua 45 hektar dengan total 81 hektar. Sedangkan area yang bisa dipadamkan di hari pertama, lima hektar dan di hari kedua, delapan hektar dengan total 13 hektar,” tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini