Diselimuti Kabut Asap, Ribuan Warga Kalbar Sholat Istisqa Minta Hujan

KalbarOnline, Pontianak – Ribuan warga Kalimantan Barat mengikuti Sholat Istisqa untuk memohon turunnya hujan di tengah bencana kemarau sekaligus kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kalimantan Barat. Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini berlangsung di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (18/9/2019) pagi.

Imam sekaligus Khatib sholat Istisqa tersebut, Ustadz H. Usman Rasyid, S.Pd.i mengatakan, sholat Istisqa ini dilaksanakan bertujuan untuk meminta kepada Allah agar dapat menurunkan hujan supaya bencana yang melanda Kalbar bisa teratasi.

IKLANSUMPAHPEMUDA
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama ribuan warga Kalbar saat menunaikan Sholat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalbar
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama ribuan warga Kalbar saat menunaikan Sholat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalbar (Foto: Humpro Kalbar)

“Karena asap sudah terlalu kuat pekatnya, kita berharap segera diturunkan hujan,” katanya saat menjadi Imam Sholat Istisqa.

Ia menyebut, doa merupakan senjata bagi orang beriman, untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat Kalbar agar bisa bersama-sama memohon kepada Allah untuk dapat mengabulkan doa agar segera diturunkan hujan.

Baca Juga :  Perubahan RPJMD Pontianak Sesuaikan dengan Kondisi Saat Ini

“Mudah-mudahan Allah mengijabah doa kita,” ucapnya.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama ribuan warga Kalbar saat menunaikan Sholat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalbar
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama ribuan warga Kalbar saat menunaikan Sholat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalbar (Foto: Humpro Kalbar)

Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan bahwa penanganan karhutla semua upaya telah dilakukan pihaknya bersama jajaran TNI-Polri mulai dari sosialisasi hingga pada penindakan.

“Yang jelas soal karhutla ini semua upaya sudah kita lakukan, mulai dari sosialisasi hingga penindakan. Semuanya sudah. Dilengkapi dengan hari ini, Sholat Istisqa. Memohon kepada Allah diturunkan hujan untuk Kalbar dan Indonesia. Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita,” ujarnya.

Disinggung mengenai sikap para Kepala Daerah (Bupati) dalam menyikapi karhutla, Midji mengaku bahwa dirinya telah menginstruksikan agar empat Bupati untuk tidak keluar Kalbar. Empat Bupati tersebut di antaranya, Bupati Ketapang, Bupati Kayong Utara, Bupati Sintang dan Bupati Kubu Raya.

Pasalnya, ungkap Midji, di daerah keempat Bupati tersebut paling banyak terpantau titik api. Bahkan di Kayong Utara kata dia, terdapat rumah sakit yang terancam terbakar.

Baca Juga :  Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, Kejati Kalbar Gelar Kejuaraan Menembak

“Yang jelas saya sudah instruksikan kepada empat Bupati tak boleh keluar Kalbar. Bupati Ketapang, Kayong Utara, Sintang, Kubu Raya. Karena tempat mereka paling banyak titik api, sampai tadi malam sudah turun drastis, tapi Ketapang masih banyak hampir seratusan,” ungkapnya.

“Kayong hari ini kelabakan, karena rumah sakit terancam terbakar. Makanya jangan main-main dengan ini karhutla. Harus serius. Tapi Insya Allah, ini (Karhutla) akan segera selesai,” pungkasnya.

Turut hadir Kapolda Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura, Wali Kota Pontianak, para pejabat Forkopimda Kalbar, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Kalbar, sejumlah pimpinan instansi vertikal lainnya, ormas Islam serta para jamaah lainnya. (Fai)

Comment