Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 17 September 2022 |
KalbarOnline, Bengkayang - Kepala Polisi Resor (Kapolres) Bengkayang AKBP Bayu Suseno mengaku tak tahu secara pasti berapa sebenarnya jumlah pekerja PETI yang tertimbun longsor di Dusun Secepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang.
“Belum ada data resmi berapa jumlah korban yang masih tertimbun,” kata AKBP Bayu kepada wartawan, Sabtu (17/09/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa saat ini pihaknya telah membuka posko di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi serta data dari korban kecelakaan tersebut. Dan sejauh ini, terdapat satu keluarga yang datang dan mengaku telah kehilangan seorang kerabat yang bekerja di lokasi tersebut.
“Untuk sementara, ada satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan seorang kerabatnya. Yang bersangkutan kerja di sini, tapi nomor teleponnya sampai sekarang tidak aktif,” katanya.
Oleh karenanya, Bayu pun mengimbau kepada masyarakat yang merasa memiliki keluarga yang bekerja tambang di lokasi kejadian dan hilang kontak, segera melaporkannya ke Polsek atau Koramil terdekat.
“Ini untuk memudahkan kami melakukan evakuasi dan proses pencarian,” terangnya.
Sebelumnya dilaporkan, sekitar 20-an pekerja PETI tertimbun tanah longsor di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.
Para pekerja ini tertimbun setelah mencoba melakukan galian di lubang gelondongan di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, pada Kamis (15/09/2022) malam, sekitar pukul 20.15 Wib.
Dari insiden tersebut, pihak kepolisian pun mengaku telah mengamankan barang bukti berupa dua alat berat eskavator yang berada di lokasi kejadian. Selain, polisi juga telah mengamankan barang bukti seperti pipa, mesin dan alat tambang lainnya.
“Dua alat berat di lokasi tambang ilegal tersebut nanti akan kami beri garis polisi,” pungkas Bayu. (Jau)
KalbarOnline, Bengkayang - Kepala Polisi Resor (Kapolres) Bengkayang AKBP Bayu Suseno mengaku tak tahu secara pasti berapa sebenarnya jumlah pekerja PETI yang tertimbun longsor di Dusun Secepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang.
“Belum ada data resmi berapa jumlah korban yang masih tertimbun,” kata AKBP Bayu kepada wartawan, Sabtu (17/09/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa saat ini pihaknya telah membuka posko di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi serta data dari korban kecelakaan tersebut. Dan sejauh ini, terdapat satu keluarga yang datang dan mengaku telah kehilangan seorang kerabat yang bekerja di lokasi tersebut.
“Untuk sementara, ada satu keluarga korban yang melaporkan kehilangan seorang kerabatnya. Yang bersangkutan kerja di sini, tapi nomor teleponnya sampai sekarang tidak aktif,” katanya.
Oleh karenanya, Bayu pun mengimbau kepada masyarakat yang merasa memiliki keluarga yang bekerja tambang di lokasi kejadian dan hilang kontak, segera melaporkannya ke Polsek atau Koramil terdekat.
“Ini untuk memudahkan kami melakukan evakuasi dan proses pencarian,” terangnya.
Sebelumnya dilaporkan, sekitar 20-an pekerja PETI tertimbun tanah longsor di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.
Para pekerja ini tertimbun setelah mencoba melakukan galian di lubang gelondongan di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, pada Kamis (15/09/2022) malam, sekitar pukul 20.15 Wib.
Dari insiden tersebut, pihak kepolisian pun mengaku telah mengamankan barang bukti berupa dua alat berat eskavator yang berada di lokasi kejadian. Selain, polisi juga telah mengamankan barang bukti seperti pipa, mesin dan alat tambang lainnya.
“Dua alat berat di lokasi tambang ilegal tersebut nanti akan kami beri garis polisi,” pungkas Bayu. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini