KalbarOnline, Melawi – Dampak dari kenaikan harga BBM kini dirasakan oleh masyarakat, khususnya harga kebutuhan bahan pokok. Walau tak signifikan, kenaikan ini juga memicu lemahnya daya beli masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskumdag) Melawi, Daniel, harga sedikit naik di beberapa pasar tradisional di Melawi lantaran kenaikan ongkos angkut. Misalnya, jasa angkutan sayur mayur, beras dan ikan laut dari Pontianak mengalami kenaikan dikisaran 20-30 persen.
Pihaknya pun berupaya agar dampak kenaikan harga BBM dapat terkendali melalui sejumlah langkah.
“Tugas kita sekarang menjaga distribusi serta menjaga daya beli dan menjaga stok. Daya beli masyarakat memang agak melemah. Beberapa toko juga mengaku sepi pembeli. Kecuali kebutuhan bahan sembako,” kata Daniel, Senin (19/09/2022).
Daniel menjelaskan, meski ada kenaikan sejumlah bahan pokok ini, namun pasokan sembako masih aman ke Melawi. Hanya ada kendala pada angkutan ekspedisi yang kesulitan mendapatkan solar.
Salah seorang pemilik warung makan di pasar kuliner Nanga Pinoh, Hariyanto mengaku meski harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan, dirinya sampai saat ini masih berusaha untuk mempertahankan harga lama.
Sementara ini lanjutnya, harga belum dinaikkan, masih harga yang lama. Meski dengan keuntungan yang sedikit, agar tidak ditinggal oleh pelanggan.
“Susah juga ya, kalau harga dinaikkan pelanggan akan semakin menjauh,” katanya. (BS)
Comment