Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 24 September 2022 |
KalbarOnline, Melawi - Kenaikan harga-harga bahan pokok yang merupakan imbas dari kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai dirasakan oleh masyarakat.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Perdagangan (Diskumdag) menyiapkan anggaran untuk disalurkan ke sejumlah kalangan masyarakat yang terdampak pasca harga kenaikan BBM.
Kalangan masyarakat yang akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diantaranya pedagang kecil, asongan, bahkan pedagang keliling.
Kepala Diskumdag Melawi, Daniel, mengungkapkan, masyarakat akan menerima BLT sebesar Rp 500 ribu per UMKM. Rencananya ada 2 ribu pelaku usaha kecil yang menjadi sasaran. Dana ini bersumber dari APBD Melawi dengan total bantuan Rp 1 miliar.
"BLT ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM. Penyaluran ini sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk meringankan beban para pengusaha mikro, agar usahanya dapat terus berlanjut," terang Daniel.
Lebih lanjut dikatakan, proses penyaluran akan dilakukan melalui per kecamatan, kemudian ke desa. Bantuan ini pun nantinya dijamin tak tumpang tindih. Apalagi saat ini pemerintah pusat juga gencar menyalurkan BLT dan bantuan lainnya yang serupa.
Daniel menambahkan, Diskumdag membuka peluang bagi pelaku usaha yang dinilai betul-betul harus dapat dan memang layak mendapatkan bantuan, bisa mengajukan diri ke Diskumdag Bidang Koperasi dan UMKM.
"Mengantisipasi penyaluran tumpang tindih, nanti petugas kami akan ikut mendata langsung ke lapangan," pungkasnya. (BS)
KalbarOnline, Melawi - Kenaikan harga-harga bahan pokok yang merupakan imbas dari kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai dirasakan oleh masyarakat.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Melawi melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Perdagangan (Diskumdag) menyiapkan anggaran untuk disalurkan ke sejumlah kalangan masyarakat yang terdampak pasca harga kenaikan BBM.
Kalangan masyarakat yang akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diantaranya pedagang kecil, asongan, bahkan pedagang keliling.
Kepala Diskumdag Melawi, Daniel, mengungkapkan, masyarakat akan menerima BLT sebesar Rp 500 ribu per UMKM. Rencananya ada 2 ribu pelaku usaha kecil yang menjadi sasaran. Dana ini bersumber dari APBD Melawi dengan total bantuan Rp 1 miliar.
"BLT ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM. Penyaluran ini sebagai bentuk perhatian pemerintah untuk meringankan beban para pengusaha mikro, agar usahanya dapat terus berlanjut," terang Daniel.
Lebih lanjut dikatakan, proses penyaluran akan dilakukan melalui per kecamatan, kemudian ke desa. Bantuan ini pun nantinya dijamin tak tumpang tindih. Apalagi saat ini pemerintah pusat juga gencar menyalurkan BLT dan bantuan lainnya yang serupa.
Daniel menambahkan, Diskumdag membuka peluang bagi pelaku usaha yang dinilai betul-betul harus dapat dan memang layak mendapatkan bantuan, bisa mengajukan diri ke Diskumdag Bidang Koperasi dan UMKM.
"Mengantisipasi penyaluran tumpang tindih, nanti petugas kami akan ikut mendata langsung ke lapangan," pungkasnya. (BS)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini