Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 04 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Melawi - Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa mengajak semua pihak untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, karena dampaknya sangat kompleks, baik bagi yang bersangkutan maupun anak yang akan dilahirkan.
Hal itu disampaikan Bupati Dadi di acara diskusi publik tentang "Dampak Perkawinan Anak Pada Aspek Pendidikan, Kesehatan dan Kemiskinan", di salah satu hotel di Nanga Pinoh, Selasa (04/10/2022).
Dadi mengatakan, masalah perkawinan anak merupakan masalah bersama, karena dampaknya mengakibatkan banyak kegagalan yang dialami oleh negara, masyarakat, keluarga, bahkan anak itu sendiri.
“Saya berharap sinergitas bersama antara pemerintah dengan lembaga masyarakat, dunia usaha dan media dapat mengubah cara pandang orang tua dan keluarga untuk memerdekakan anak dari jerat praktik perkawinan anak usia dini," harapnya.
Dijelaskannya pula, perkawinan anak akan menimbulkan dampak pada aspek pendidikan, karena anak putus sekolah, aspek kesehatan dan aspek ekonomi yaitu kemiskinan.
Menurutnya, tingginya perkawinan anak usia dini akan berpengaruh terhadap rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Harus ada partisipasi dari masyarakat dan orang tua. Utamanya untuk membimbing anaknya sendiri agar tidak terjerumus bahkan melakukan pernikahan usia dini secara terpaksa," pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas P2KBP3A Melawi, Marniyati juga mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai pencegahan pernikahan anak seperti program Generasi Berencana (GenRe) guna menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Marniyati menjelaskan, penyebab utama perkawinan usia anak diantaranya adalah masalah ekonomi, budaya kultur masih adanya perjodohan, dan pergaulan bebas.
"Sedangkan dampak lain perkawinan usia anak, bisa memicu perceraian, karena secara fisik maupun mental memang belum siap, sehingga sering terjadi perselisihan dan sebagainya," jelasnya. (BS)
KalbarOnline, Melawi - Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa mengajak semua pihak untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, karena dampaknya sangat kompleks, baik bagi yang bersangkutan maupun anak yang akan dilahirkan.
Hal itu disampaikan Bupati Dadi di acara diskusi publik tentang "Dampak Perkawinan Anak Pada Aspek Pendidikan, Kesehatan dan Kemiskinan", di salah satu hotel di Nanga Pinoh, Selasa (04/10/2022).
Dadi mengatakan, masalah perkawinan anak merupakan masalah bersama, karena dampaknya mengakibatkan banyak kegagalan yang dialami oleh negara, masyarakat, keluarga, bahkan anak itu sendiri.
“Saya berharap sinergitas bersama antara pemerintah dengan lembaga masyarakat, dunia usaha dan media dapat mengubah cara pandang orang tua dan keluarga untuk memerdekakan anak dari jerat praktik perkawinan anak usia dini," harapnya.
Dijelaskannya pula, perkawinan anak akan menimbulkan dampak pada aspek pendidikan, karena anak putus sekolah, aspek kesehatan dan aspek ekonomi yaitu kemiskinan.
Menurutnya, tingginya perkawinan anak usia dini akan berpengaruh terhadap rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Harus ada partisipasi dari masyarakat dan orang tua. Utamanya untuk membimbing anaknya sendiri agar tidak terjerumus bahkan melakukan pernikahan usia dini secara terpaksa," pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas P2KBP3A Melawi, Marniyati juga mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai pencegahan pernikahan anak seperti program Generasi Berencana (GenRe) guna menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Marniyati menjelaskan, penyebab utama perkawinan usia anak diantaranya adalah masalah ekonomi, budaya kultur masih adanya perjodohan, dan pergaulan bebas.
"Sedangkan dampak lain perkawinan usia anak, bisa memicu perceraian, karena secara fisik maupun mental memang belum siap, sehingga sering terjadi perselisihan dan sebagainya," jelasnya. (BS)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini