Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 18 Oktober 2022 |
KalbarOnline, PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak berupaya membenahi pengelolaan limbah di Kota Pontianak lewat inovasi terbaru jemput bola pengangkutan sampah.
Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono menjelaskan, layanan ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe dan lainnya dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah.
“Sehingga mereka tidak terbebani di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masing-masing sekaligus membantu pelaku usaha membuang sampah, karena secara aturan mereka wajib untuk membuang ke TPA di Batu Layang,” jelasnya, Selasa (18/10/2022).
Usmulyono menyebut, dengan program jemput bola ini, pihaknya ingin mengurangi beban TPS yang dimiliki Pemkot Pontianak, dalam hal ini DLH. Ide tersebut juga sejalan dengan amanat pemerintah pusat untuk mengurangi sampah di TPS dan TPA sebanyak 30 persen di tahun 2023.
Kadis yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu mengatakan, rencana tersebut masih menunggu persetujuan kepala daerah. Menjalankan upaya itu akan dimulainya dengan menambah armada pengangkut sampah. Kedepan, lanjut Usmulyono, dirinya ingin melibatkan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah.
“Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya dikhususkan, hal ini dilakukan agar sampah tidak terlalu lama di TPS, sebab akan mengganggu dari sisi kesehatan selain itu sampah juga berpotensi merusak lingkungan,” paparnya.
Dirinya optimis, jika program jemput bola ini akan disambut baik oleh masyarakat, lantaran melihat permintaan pengelolaan limbah yang juga tinggi. Apalagi menurutnya, angka pembuangan limbah domestik rumah tangga di Kota Pontianak lebih besar ketimbang limbah industri.
“Namun ada aturannya nanti, karena akan dimintai retribusi, selain juga membuat terfokus juga tak menambah beban di TPS. Saya yakin mereka mau keluarkan biaya karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” ucapnya.
Berbagai upaya, mulai dari mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah, dengan menerapkan konsep 3R, pengadaan tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle dengan teknologi pencacah hingga pengaktifan bank sampah juga akan terus dilanjutkan.
Usmulyono menuturkan, TPA Batu Layang terbebani dengan angka sampah per hari yang bisa mencapai 300-400 ton. Dengan konsep 3R sendiri dinilainya bisa mengurangi beban TPA, ditambah jika masyarakat mau, menukarnya di bank sampah.
“Sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang atau dijadikan seni kriya. Bahkan juga menjadi emas nantinya,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak berupaya membenahi pengelolaan limbah di Kota Pontianak lewat inovasi terbaru jemput bola pengangkutan sampah.
Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono menjelaskan, layanan ini diperuntukkan bagi tempat-tempat usaha seperti perhotelan, restoran, kafe dan lainnya dengan mendatangi lokasi tersebut untuk mengumpulkan dan menawarkan jasa pembuangan sampah.
“Sehingga mereka tidak terbebani di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masing-masing sekaligus membantu pelaku usaha membuang sampah, karena secara aturan mereka wajib untuk membuang ke TPA di Batu Layang,” jelasnya, Selasa (18/10/2022).
Usmulyono menyebut, dengan program jemput bola ini, pihaknya ingin mengurangi beban TPS yang dimiliki Pemkot Pontianak, dalam hal ini DLH. Ide tersebut juga sejalan dengan amanat pemerintah pusat untuk mengurangi sampah di TPS dan TPA sebanyak 30 persen di tahun 2023.
Kadis yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu mengatakan, rencana tersebut masih menunggu persetujuan kepala daerah. Menjalankan upaya itu akan dimulainya dengan menambah armada pengangkut sampah. Kedepan, lanjut Usmulyono, dirinya ingin melibatkan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah.
“Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya dikhususkan, hal ini dilakukan agar sampah tidak terlalu lama di TPS, sebab akan mengganggu dari sisi kesehatan selain itu sampah juga berpotensi merusak lingkungan,” paparnya.
Dirinya optimis, jika program jemput bola ini akan disambut baik oleh masyarakat, lantaran melihat permintaan pengelolaan limbah yang juga tinggi. Apalagi menurutnya, angka pembuangan limbah domestik rumah tangga di Kota Pontianak lebih besar ketimbang limbah industri.
“Namun ada aturannya nanti, karena akan dimintai retribusi, selain juga membuat terfokus juga tak menambah beban di TPS. Saya yakin mereka mau keluarkan biaya karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” ucapnya.
Berbagai upaya, mulai dari mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah, dengan menerapkan konsep 3R, pengadaan tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle dengan teknologi pencacah hingga pengaktifan bank sampah juga akan terus dilanjutkan.
Usmulyono menuturkan, TPA Batu Layang terbebani dengan angka sampah per hari yang bisa mencapai 300-400 ton. Dengan konsep 3R sendiri dinilainya bisa mengurangi beban TPA, ditambah jika masyarakat mau, menukarnya di bank sampah.
“Sampah juga memiliki nilai ekonomis kalau dikelola, didaur ulang atau dijadikan seni kriya. Bahkan juga menjadi emas nantinya,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini