KalbarOnline, Pontianak – Setelah sukses dalam penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022 dan menerima tongkat estafet keketuaan ASEAN tahun 2023, Indonesia kembali menjadi ketua penyelenggara forum Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-The Philippines–East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) untuk periode 2022-2023.
Forum BIMP-EAGA sendiri didirikan sejak 1994 oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Filipina, dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan sosial ekonomi di empat negara anggotanya.
BIMP-EAGA telah menetapkan visi 2025, yakni sub kawasan yang tangguh, inklusif, berkelanjutan dan kompetitif secara ekonomi untuk memperkecil kesenjangan pembangunan.
Forum yang ditujukan untuk meningkatkan kerja sama sub regional di antara empat negara di kawasan Asia Tenggara yang mempunyai perbatasan wilayah berdekatan tersebut, mengadakan pertemuan pada setiap tahun.
Pada tahun ini, pertemuan BIMP-EAGA yang ke-25 berlangsung pada 23 – 26 November 2022, di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Signing Minister kerjasama sub regional BIMP-EAGA juga dijadwalkan hadir serta sekaligus memimpin Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-25.
Rangkaian PTM BIMP-EAGA ke-25 tersebut juga mengangkat tema “Supporting Competitiveness, Climate Resilience”.
Tema tersebut sejalan dengan prioritas yang diusung oleh Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 dan dilanjutkan dengan keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 yaitu sustainability.
Terdapat beberapa pertemuan penting yang termasuk dalam rangkaian BIMP-EAGA ke-25 yaitu antara lain pertemuan Sekretariat Nasional, Forum Pengusaha, Pertemuan Pejabat Senior, Pertemuan Gubernur dan Kepala Daerah, Business Forum, dan diakhiri dengan Pertemuan Tingkat Menteri.
“Yang tak kalah penting adalah mengembangkan kerangka pemulihan pariwisata, investasi hijau, dan mempromosikan energi baru dan terbarukan (EBT) menuju keberlanjutan dan ketahanan ekonomi,” tutur Menko Airlangga pada pertemuan BIMP-EAGA pada tahun lalu.
Menko Airlangga juga akan memimpin dua PTM yaitu retreat pada 25 November 2022 dan pleno pada 26 November 2022. Kemudian, juga akan dilaksanakan kegiatan lapangan yaitu penanaman mangrove menggunakan aplikasi digital. Dengan aplikasi ini, para penanam dapat memantau perkembangan mangrove yang ditanam secara berkala dan real-time.
Keketuaan Indonesia dalam BIMP-EAGA juga mengambil peran besar dengan upaya revitalisasi Forum Gubernur, Menteri Besar dan Kepala Daerah BIMP-EAGA (CMGLF) yang sudah vakum selama 14 tahun atau sejak pertemuan terakhir pada 2008 di Makassar, Sulawesi Selatan.
“BIMP-EAGA adalah bagian dari building blocks di ASEAN. Indonesia sudah memegang Keketuaan ASEAN di 2023, sehingga kita harus mengusahakan kerja sama dan kolaborasi dari semua platform yang ada di ASEAN,” ungkap Chair Senior Officials BIMP-EAGA yang juga merupakan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi.
Wilayah Indonesia yang termasuk dalam lingkup kerja sama BIMP-EAGA terdiri dari 15 provinsi yang meliputi seluruh provinsi yang berada di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sedangkan wilayah Brunei meliputi seluruh negaranya, Malaysia 3 provinsi, dan Filipina 28 provinsi. Sementara itu lingkup kerja sama meliputi lima sektor strategis yakni konektivitas (transportasi, perdagangan dan investasi, TIK), ketahanan pangan, pariwisata, lingkungan, serta sosial budaya dan pendidikan.
Lima sektor kerja sama BIMP-EAGA tersebut diimplementasikan melalui tiga strategi, yakni kerja sama pemerintah daerah, kerja sama sektor swasta, dan kerja sama antar individu maupun institusi. Kerja sama BIMP-EAGA juga telah menunjukkan pertumbuhan signifikan, diantaranya yakni total perdagangan barang yang mencapai USD 95.3 miliar atau berkontribusi 19,1% terhadap perdagangan gabungan empat negara serta menyumbang USD 322,8 miliar atau 17,9% dari GDP gabungan empat negara anggota.
Selain memiliki mitra strategis, Forum BIMP-EAGA juga telah bermitra dengan empat negara yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Tiongkok. (Jau)
Comment