Tingkatkan Literasi Melalui Pengukuhan Bunda Literasi, Sutarmidji: Saya Baca Buku Minimal 2 Jam Sehari

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah berupaya terus meningkatkan minat baca agar kemampuan literasi masyarakat semakin hari semakin tinggi. Salah satunya dengan cara mengukuhkan Bunda Literasi di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Barat (Kalbar).

Untuk di Kalbar sendiri, saat ini sudah terdapat 11 Bunda Literasi–baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, pengukuhan Bunda Literasi menjadi salah satu upaya untuk terus meningkatkan minat baca di seluruh nusantara. Ia pun menyarankan kepada anak-anak atau generasi muda, agar minimal dalam satu hari menyiapkan waktu satu jam untuk membaca.

“Kalau saya biasa dua jam (per hari). Silahkan tanya ibu (istri), kalau di rumah itu buku itu ada di mana-mana, di mana saya mau duduk, di situ harus ada buku,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Kalbar itu menyebut, dirinya bahkan memiliki koleksi buku hingga mencapai 2700-an judul. Dari satu judul buku, jumlahnya juga bisa lebih dari satu. Sehingga secara fisik buku ia miliki di rumah cukup banyak.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

“Karena satu judul buku itu ada yang 12 buku, ada yang 29 buku, seperti (buku) ‘De Atjehers’ (karangan Snouck Hurgronje, red),” katanya.

Midji-sapaan karibnya menambahkan, untuk menilai sekolah yang baik bisa dilihat dari dua hal. Pertama WC, dan yang kedua perpustakaan yang bersih dan tertata. Jika kedua hal itu sudah baik, ia memastikan manajemen sekolah itu pasti bagus. Lalu berimbas pada prestasi sekolah dan para pelajar serta guru di dalamnya.

Baca Juga :  Gubernur Kalbar Sebut Pembentukan Provinsi Kapuas Raya Tinggal Menunggu Persetujuan Pemerintah Pusat

“Karena perpustakaan itu kan pintu untuk melihat karakter anak, kalau yang malas-malas ke perpustakaan, artinya di sekolah kan dia ada waktu enam jam, tapi satu jam saja dia tidak minat ke perpustakaan, apalagi di rumahnya,” ujarnya.

Seperti di Kota Pontianak, ketika masih menjabat wali kota, Midji mengungkapkan hampir di setiap taman memiliki rumah baca. Buku-buku yang disediakan di rumah baca, ia merekomendasikan hanya buku-buku umum yang best seller.

Dengan demikian pembaca atau pengunjung lebih tertarik untuk datang ke rumah baca tersebut.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji berfoto bersama usai melakukan pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji berfoto bersama usai melakukan pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

“Saya tidak rekomendasi di perpustakaan-perpustakaan atau rumah baca umum itu ada buku-buku pelajaran, buku pelajaran itu cukup di sekolah,” terangnya.

Ia pun menyambut baik dikukuhkannya bunda literasi baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota kemarin. Harapannya program yang sama bisa ditularkan sampai ke pemerintahan terkecil.

“Bisa ke kecamatan, kelurahan, desa, kalau perlu sampai tingkat RT/RW ada perpustakaan. Ini harus disosialisasikan terus, bahwa ada rumah baca dan sebagainya,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Adin Bondar yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, pengukuhan bunda literasi merupakan satu gerakan sosial untuk mendorong upaya pembudayaan gemar membaca dan budaya literasi.

Baca Juga :  11 Penumpang Longboat Kayong Utara-Pontianak Positif Corona, Satu Antaranya Penular Super

“Karena Bapak Presiden Jokowi telah menetapkan bahwa upaya dalam membangun SDM itu dimulai dari satu budaya kolektif yaitu penguatan budaya literasi masyarakat. Karena orang yang gemar membaca itu akan terbangun kognisinya, cara pikirnya akan terbangun dengan baik, kemudian orang itu akan kreatif, inovatif, sehingga produktif,” paparnya.

Seremonial pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Seremonial pengukuhan Bunda Literasi tingkat Provinsi Kalbar dan 10 Bunda Literasi tingkat kabupaten/kota se-Kalbar di Pendopo Gubernur Kalbar. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Maka dari itu, Adin melanjutkan, literasi menjadi esensial dalam rangka percepatan pembangunan nasional, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan Bunda Literasi pun menurutnya sebagai pemantik upaya tersebut.

Karena Bunda Literasi lanjutnya, menjadi tokoh atau role model, panutan bagi masyarakat Kalbar yang menjadi satu instrumen strategis untuk bisa mengkampanyekan betapa pentingnya budaya literasi dan jiwa kegemaran membaca. Hal itu kata dia, memang harus dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.

“Intinya adalah strateginya dimulai dari keluarga, satuan pendidikan, dan juga satuan masyarakat itu sendiri,” tutupnya.

Seperti diketahui dalam kegiatan kemarin, ada 11 Bunda Literasi yang dikukuhkan. Satu Bunda Literasi tingkat provinsi yang dijabat oleh Istri Gubernur Kalbar, Lismaryani Sutarmidji. Sementara sisanya 10 bunda literasi tingkat kabupaten/kota yang masing-masing dijabat oleh istri dari kepala daerah masing-masing. (Jau)

Comment