KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar acara ramah tamah sekaligus perpisahan untuk mantan Direktur dr. Soedarso, Yuli Astuti Saripawan, di Aula Lantai 2 Gedung Administrasi RSUD dr. Soedarso, Jumat (06/01/2023), pukul 13.00 WIB.
Kepergian Saripawan dilepas secara seremonial untuk melanjutkan tugasnya sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Ia resmi dilantik di Kemenkes RI, Jakarta, pada Kamis (29/12/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar, Harisson dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa jatuhnya pilihan Kemenkes RI terhadap Saripawan untuk menjadi Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan bukan lah tanpa alasan. Saripawan dinilai telah menorehkan sederet prestasi, terlebih sejak ia menangani rumah sakit Kota Pontianak dan RSUD Soedarso.
“Bahwa (penunjukan oleh Kemenkes RI) ini merupakan keberhasilan Bu Yuli Astuti Saripawan dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit di Kota Pontianak pada waktu itu, dan ini meningkatkan pelayanan di RSUD dr. Soedarso di provinsi,” ujarnya.
Harisson pun sangat memuji kinerja Saripawan selama ia menjabat sebagai direktur di RSUD dr. Soedarso. Menurut Harisson, Saripawan telah banyak sekali membuat terobosan-terobosan nan unggulan, khususnya dalam bidang pelayanan.
Saat ini, Harisson menjelaskan, RSUD Soedarso telah mampu melaksanakan bedah jantung terbuka. Walaupun masih mendatangkan ahli, namun seiring berjalannya waktu, RSUD Soedarso akan memiliki tenaga sendiri untuk melakukan bedah jantung terbuka.
“Mungkin nanti akan ada ruangan radioterapi untuk kanker, kemudian ada untuk nevologi dan ginjal,” katanya.
“Keberhasilan-keberhasilan ini sebenarnya yang susah untuk dicapai–kalau tidak dipimpin oleh orang-orang yang memang punya kompetensi dan didukung oleh pemerintah provinsi, dalam hal ini berarti melibatkan Pak Gubernur,” katanya.
Sekada Kalbar turut mengaku bangga, bahwa Kemenkes RI telah memilih putri terbaik Kalbar untuk menangani bidang kesehatan di level nasional.
“Kita harapkan nanti Bu Yuli Astuti Saripawan sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan juga memberikan pelayanan yang terbaik, prestasi yang terbaik dari Kalbar untuk Indonesia. Jadi, Bu Yuli Astuti Saripawan ini akan melayani seluruh rumah sakit di Indonesia,” katanya
Dalam kesempatan yang sama, Harisson sempat menyinggung mengenai kekosongan posisi Direktur RSUD Soedarso saat ini. Di mana pemerintah provinsi, kata dia, pun telah membuka lelang jabatan (open bidding) untuk itu.
“Dan di bulan Februari itu kita sudah mendapatkan direktur yang baru dari hasil open bidding,” katanya.
Ia berharap, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Direktur RSUD Soedarso, dapat mempertahan kinerja baik yang telah ditorehkan Saripawan selama ini, selain direktur yang baru juga diharapkan mampu menciptakan terobosan baru demi RSUD Soedarso lebih baik.
“Jadi sebenarnya tinggal memantapkan dan meneruskan apa yang sudah di pondasi-pondasikan pelayanan yang sudah diletakkan oleh Bu Yuli Astuti Saripawan, dan harus terus mengembangkan pelayanan-pelayanan unggulan seperti yang sudah dirintis ini,” katanya.
“Dan yang paling berat ini adalah bagaimana meningkatkan pelayanan, sehingga citra masyarakat terhadap pelayanan RSUD Soedarso ini menjadi semakin baik dan tidak lagi mereka beradaptasi pada pelayanan di Kuching atau di manapun,” pungkas Harisson.
Sementara itu, Yuli Astuti Saripawan dalam sambutannya berpesan kepada teman-temannya di RSUD Soedarso, untuk terus berbuat yang terbaik bagi RSUD Soedarso dan masyarakat Kalbar.
“Perjuangan kita masih panjang, apa yang sudah kita lalui bersama itu harus diteruskan, karena kita bercita-cita akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat khususnya di Kalimantan Barat ini,” katanya.
Saripawan pun percaya, bahwa segenap awak di RSUD saat ini sudah jauh berubah menjadi lebih baik. Hanya saja, untuk mengubah citra masyarakat terhadap pelayanan RSUD Soedarso selama ini, menurutnya memang butuh waktu.
“Tetapi teman-teman di sini sudah mulai ke arah itu, memperbaiki pelayanan dengan baik, dan saya yakin dengan kekompakannya sudah sangat berubah. Sebenarnya PR yang paling berat itu adalah membangun kepercayaan masyarakat Kalbar terhadap pelayanan di Rumah Sakit Soedarso,” tutur Saripawan.
Saripawan juga mengungkapkan, bahwa kinerja baik awak RSUD Soedarso hari ini tak terlepas dari peran Gubernur Kalbar, Sutarmidji, yang selalu memotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan.
“Perhatian dari Pak Gubernur merupakan suatu anugerah, karena dengan seperti itu kami terpacu untuk terus berubah, berinovasi dorongan untuk memberikan pelayanan. Itu suatu tantangan, orang tua pasti akan seperti itu, selalu memberi dukungan dan semangat kepada teman-teman di sini untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Soedarso,” ucapnya.
Dengan bekal pengalaman yang ditimbanya selama ini, Saripawan optimis akan mampu mengemban kepercayaan baru yang diberikan oleh pemerintah pusat.
“Insya Allah dengan jabatan baru saya sebagai Direktur Pelayanan Rujukan akan selalu memperhatikan rumah sakit di Kalbar, saya mempunyai tanggung jawab untuk terus meningkatkan pelayanan di rumah sakit Indonesia termasuk RSUD Soedarso, karena itu juga fokus kemenkes, pelayanan rumah sakit sekarang itu yang diharapkan,” katanya.
Kepada direktur baru RSUD Soedarso yang bakal terpilih nanti, Saripawan berpesan, bahwa apapun yang sudah dirintis selama ini tetap dapat dijaga bersama, serta terus membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat.
“Kemudian ikuti arahan pimpinan saja, istilahnya keinginan masyarakat itu dilihat oleh Pak Gubernur, dan kita wajib mewujudkannya, dan itu impian masyarakat Kalbar,” pesannya.
“Saya bersyukur karena Pak Gubernur yakin kepada saya untuk berbuat lebih luas lagi untuk masyarakat Indonesia, dan sangat mendukung putra daerah untuk berkiprah di nasional,” tutup Saripawan. (Jau)
Comment