Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 September 2020 |
KalbarOnline.com – PB PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) menjadikan tes internal sebagai substitusi turnamen yang terhenti karena pandemi Covid-19.
Hasil tes internal tersebut jadi acuan kestabilan performa para lifter pelatnas.
Dalam tes Jumat lalu (28/8), lifter Eko Yuli Irawan mencatat total angkatan 317 kg.
Dengan perincian, snatch 142 kg serta clean and jerk 175 kg. Hasil tersebut mengalami peningkatan dari tes pertama Juli lalu.
Pada tes pertama bulan lalu, peraih perak Olimpiade Rio 2016 itu mencatat angkatan snatch 135 kg serta clean and jerk 176 kg sehingga totalnya 311 kg. Artinya, angkatan Eko bulan ini mengalami kenaikan 4 kg.
Eko mengungkapkan, meski ada peningkatan, hasil tes terbaru belum sesuai ekspektasinya. ’’Ini baru perbaikan angkatan. Sebab, target saya untuk Olimpiade itu bisa (angkatan) 325 kg sampai 330 kg,’’ ujarnya.
Eko memang tidak terlalu terburu-buru. Apalagi, setiap bulan akan ada tes internal. ’’Yang penting ada grafik kenaikan dan memang masih jauh untuk Olimpiade 2021-nya,” tutur lifter Jawa Timur itu.
Sebagai gambaran, untuk saat ini, rekor dunia kelas 61 kg dipegang rivalnya, Lu Fabin (Tiongkok), dengan 318 kg. Eko berupaya bisa melampaui hasil tersebut.
Karena vakum perlombaan sampai akhir tahun, Eko menyambut baik tes internal yang dilakukan PB PABSI. Apalagi, formatnya dibuat seperti pertandingan sesungguhnya.
’’Ini buat membiasakan diri saja meski bukan panggung besar seperti pertandingan yang biasanya. Tapi, tetap ada wasit, pemanggilan angkatan, dan sebagainya. Cukup oke buat latihan,’’ imbuh Eko.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono menyatakan, dari hasil tes internal, para lifter harus mampu mempertahankan raihan. Apalagi, masih ada waktu yang cukup lama.
’’Masih sekitar 10–11 bulan lagi. Progres latihan mereka harus terus meningkat. Terutama bagi para lifter yang prioritas untuk Olimpiade nanti. Ada target besar yang harus dicapai,’’ tegas Djoko.
KalbarOnline.com – PB PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) menjadikan tes internal sebagai substitusi turnamen yang terhenti karena pandemi Covid-19.
Hasil tes internal tersebut jadi acuan kestabilan performa para lifter pelatnas.
Dalam tes Jumat lalu (28/8), lifter Eko Yuli Irawan mencatat total angkatan 317 kg.
Dengan perincian, snatch 142 kg serta clean and jerk 175 kg. Hasil tersebut mengalami peningkatan dari tes pertama Juli lalu.
Pada tes pertama bulan lalu, peraih perak Olimpiade Rio 2016 itu mencatat angkatan snatch 135 kg serta clean and jerk 176 kg sehingga totalnya 311 kg. Artinya, angkatan Eko bulan ini mengalami kenaikan 4 kg.
Eko mengungkapkan, meski ada peningkatan, hasil tes terbaru belum sesuai ekspektasinya. ’’Ini baru perbaikan angkatan. Sebab, target saya untuk Olimpiade itu bisa (angkatan) 325 kg sampai 330 kg,’’ ujarnya.
Eko memang tidak terlalu terburu-buru. Apalagi, setiap bulan akan ada tes internal. ’’Yang penting ada grafik kenaikan dan memang masih jauh untuk Olimpiade 2021-nya,” tutur lifter Jawa Timur itu.
Sebagai gambaran, untuk saat ini, rekor dunia kelas 61 kg dipegang rivalnya, Lu Fabin (Tiongkok), dengan 318 kg. Eko berupaya bisa melampaui hasil tersebut.
Karena vakum perlombaan sampai akhir tahun, Eko menyambut baik tes internal yang dilakukan PB PABSI. Apalagi, formatnya dibuat seperti pertandingan sesungguhnya.
’’Ini buat membiasakan diri saja meski bukan panggung besar seperti pertandingan yang biasanya. Tapi, tetap ada wasit, pemanggilan angkatan, dan sebagainya. Cukup oke buat latihan,’’ imbuh Eko.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono menyatakan, dari hasil tes internal, para lifter harus mampu mempertahankan raihan. Apalagi, masih ada waktu yang cukup lama.
’’Masih sekitar 10–11 bulan lagi. Progres latihan mereka harus terus meningkat. Terutama bagi para lifter yang prioritas untuk Olimpiade nanti. Ada target besar yang harus dicapai,’’ tegas Djoko.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini