Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 27 Januari 2023 |
KalbarOnline, Pontianak – Kelurahan Parit Tokaya dan Parit Mayor akan jadi pilot project program USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh di Kota Pontianak.
Program ini bertujuan mempercepat pencapaian pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, serta perilaku hygiene (WASH) di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat layanan WASH dan pengelolaan sumber daya air (PSDA) yang berketahanan iklim.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan pencapaian 100 persen akses air minum perpipaan serta sanitasi aman yang berketahanan iklim merupakan upaya mewujudkan visi misinya sebagai Wali Kota.
Kerja sama dengan USAID pun jadi salah satu langkah dalam mengimplementasikan hal tersebut. Rencana kerja tahunan pun disusun dengan indikator pencapaian program meliputi pelayanan air minum, pelayanan bidang sanitasi (air limbah domestik), dan pengelolaan sumber daya air.
"Program ini juga mendukung percepatan penurunan stunting dan selaras dengan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Pontianak," terangnya dalam Kunjungan USAID Chief Climate Officer ke Kalimantan Barat di Hotel Mercure Pontianak, Jumat (27/1/2023).
Pada pertemuan itu, Edi mengajak seluruh pihak bekerja sama dalam mendukung terwujudnya program ini menuju masyarakat Kota Pontianak yang sehat, berprestasi dan produktif.
"Saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini serta mengharapkan pada semua yang hadir untuk memberikan masukan atau sharing yang konstruktif," ujarnya.
USAID Chief Climate Officer Gillian Caldwell mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga dan senang bisa bekerja sama dan memberikan dukungan pada program IUWASH Tangguh dengan menggandeng Bappenas.
"Kegiatan kami akan memastikan, tidak hanya air itu aman tetapi juga bisa menjadi air minum yang tersedia untuk semua masyarakat," jelasnya.
Krisis iklim yang dihadapi telah mempengaruhi banyak hal di antara dampaknya seperti banjir, kekeringan dan naiknya permukaan air laut. Untuk itu, menurutnya pentingnya melihat antara air bersih dan air minum dengan pelestarian lingkungan serta bagaimana melaksanakan pertanian.
"Keseluruhan itu berkaitan dengan akses yang ingin dicapai," ungkapnya.
Tak kalah pentingnya, lanjut Gillian, adalah memastikan bahwa dukungan yang telah diberikan itu dapat meningkatkan kapasitas dan juga akan tetap berlanjut meskipun program-program yang dilakukan oleh USAID telah berakhir.
"Kita juga ingin memastikan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis tersebut akan tetap bisa dipertahankan oleh pemerintah daerah," imbuhnya.
Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas menuturkan, pertemuan hari ini bertujuan untuk mendiskusikan rencana pendampingan USAID IUWASH tangguh di Kalbar khususnya di Pemerintah Kota Pontianak agar bisa mencapai akses yang diharapkan.
"Target kita adalah akses universal, tidak boleh ada satu orang pun yang tidak punya akses terhadap kebutuhan dasar ini terutama air minum dan sanitasi," sebutnya.
Akses-akses tersebut harus bisa tercakup secara keseluruhan. Apalagi bila dilihat capaian-capaian yang telah dilakukan, memang masih perlu upaya keras untuk mencapai target tersebut.
"Saat ini agenda pembangunan untuk sektor air minum dan sanitasi sudah bergerak menuju ke layanan aman. Artinya air minum perlu dijamin ketersediaannya setiap saat, begitu pula kelayakan sanitasi yang ada," pungkasnya. (J)
KalbarOnline, Pontianak – Kelurahan Parit Tokaya dan Parit Mayor akan jadi pilot project program USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh di Kota Pontianak.
Program ini bertujuan mempercepat pencapaian pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, serta perilaku hygiene (WASH) di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat layanan WASH dan pengelolaan sumber daya air (PSDA) yang berketahanan iklim.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan pencapaian 100 persen akses air minum perpipaan serta sanitasi aman yang berketahanan iklim merupakan upaya mewujudkan visi misinya sebagai Wali Kota.
Kerja sama dengan USAID pun jadi salah satu langkah dalam mengimplementasikan hal tersebut. Rencana kerja tahunan pun disusun dengan indikator pencapaian program meliputi pelayanan air minum, pelayanan bidang sanitasi (air limbah domestik), dan pengelolaan sumber daya air.
"Program ini juga mendukung percepatan penurunan stunting dan selaras dengan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Pontianak," terangnya dalam Kunjungan USAID Chief Climate Officer ke Kalimantan Barat di Hotel Mercure Pontianak, Jumat (27/1/2023).
Pada pertemuan itu, Edi mengajak seluruh pihak bekerja sama dalam mendukung terwujudnya program ini menuju masyarakat Kota Pontianak yang sehat, berprestasi dan produktif.
"Saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini serta mengharapkan pada semua yang hadir untuk memberikan masukan atau sharing yang konstruktif," ujarnya.
USAID Chief Climate Officer Gillian Caldwell mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga dan senang bisa bekerja sama dan memberikan dukungan pada program IUWASH Tangguh dengan menggandeng Bappenas.
"Kegiatan kami akan memastikan, tidak hanya air itu aman tetapi juga bisa menjadi air minum yang tersedia untuk semua masyarakat," jelasnya.
Krisis iklim yang dihadapi telah mempengaruhi banyak hal di antara dampaknya seperti banjir, kekeringan dan naiknya permukaan air laut. Untuk itu, menurutnya pentingnya melihat antara air bersih dan air minum dengan pelestarian lingkungan serta bagaimana melaksanakan pertanian.
"Keseluruhan itu berkaitan dengan akses yang ingin dicapai," ungkapnya.
Tak kalah pentingnya, lanjut Gillian, adalah memastikan bahwa dukungan yang telah diberikan itu dapat meningkatkan kapasitas dan juga akan tetap berlanjut meskipun program-program yang dilakukan oleh USAID telah berakhir.
"Kita juga ingin memastikan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis tersebut akan tetap bisa dipertahankan oleh pemerintah daerah," imbuhnya.
Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas menuturkan, pertemuan hari ini bertujuan untuk mendiskusikan rencana pendampingan USAID IUWASH tangguh di Kalbar khususnya di Pemerintah Kota Pontianak agar bisa mencapai akses yang diharapkan.
"Target kita adalah akses universal, tidak boleh ada satu orang pun yang tidak punya akses terhadap kebutuhan dasar ini terutama air minum dan sanitasi," sebutnya.
Akses-akses tersebut harus bisa tercakup secara keseluruhan. Apalagi bila dilihat capaian-capaian yang telah dilakukan, memang masih perlu upaya keras untuk mencapai target tersebut.
"Saat ini agenda pembangunan untuk sektor air minum dan sanitasi sudah bergerak menuju ke layanan aman. Artinya air minum perlu dijamin ketersediaannya setiap saat, begitu pula kelayakan sanitasi yang ada," pungkasnya. (J)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini