KalbarOnline, Singkawang – Event Cap Go Meh (CGM) di Kota Singkawang Provinsi Kalbar berlangsung semarak. CGM merupakan rangkaian akhir dari perayaan Tahun Baru Imlek yang dilakukan setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 2 pekan setelah Tahun Baru Imlek.
Untuk kali perdananya, Menteri BUMN, Erick Thohir turut hadir dalam perayaan CGM 2574 di Kota Singkawang. Ia menyebut, Festival CGM merupakan wujud dari keberagaman Indonesia yang tidak perlu diperdebatkan.
“Kalau menyaksikan (CGM) di televisi sering, tapi datang langsung baru sekarang, ekspektasi saya tinggi, kalau tidak, ngapain datang jauh-jauh,” ujarnya.
Lebih jauh ia menyatakan, bahwa Tuhan menciptakan Indonesia komplit dengan segala berbagai keanekaragamannya yang sangat patut untuk disyukuri. Ia bahkan mengklaim tidak ada negara di dunia ini yang sangat beragam seperti Indonesia.
“Inilah Indonesia yang kita kenal, jangan dijadikan Indonesia yang tidak kita kenal, justru Tuhan menjadikan Indonesia negara yang sangat beragam dan tidak ada negara seperti Indonesia,” ujarnya.
Erick menyampaikan, banyak negara yang di dalam negerinya mempersoalkan tentang kesukuan dan agama. Hal itu tidak berlaku di Indonesia karena ada Pancasila dan NKRI.
“Jangan sampai pas pemilu justru (SARA) ini yang ditonjolkan setiap lima tahun sekali, padahal Indonesia umurnya ribuan tahun dan kita menuju satu kondisi ekonomi yang luar biasa kuat,” katanya.
“Pada 2045, kita akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke empat atau lima ekonomi dunia, saya hadir ke sini untuk memastikan yang telah kita miliki di Singkawang merupakan satu yang harus dipertahankan dengan segala hal yang harus kita jaga,” jelasnya menambahkan.
Oleh karenanya, Erick pun berharap, keberagaman yang ada ini dapat dijaga dengan sebaik-baiknya. Termasuk Kota Singkawang yang telah memiliki event besar, yakni Festival CGM. Dan dengan itu, Kota Singkawang telah memiliki branding yang sangat besar, baik nasional maupun internasional.
“Tadi saya sampaikan kalau mau menjadi kota pariwisata harus ada lima titik yang dibangun, kalau Cap Go Meh turis pasti datang, tapi kalau bukan saat Cap Go Meh perlu ada event lain atau sesuatu yang bisa dikunjungi,” katanya.
Erick juga menyinggung, kalau fasilitas bandara yang diberikan Presiden Jokowi kepada Kota Singkawang juga menjadi bagian untuk mendukung dari sisi infrastruktur. Sehingga di Kota Singkawang perlu dimunculkan lima tujuan wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.
“Tadi saya datang ke rencana pembangunan masjid agung yang bertemakan kopiah, itu sangat bagus, lalu desa adat (Dayak) itu baru dua, berarti ada yang perlu dibangun lagi,” ucapnya. (Jau)
Comment