Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 15 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Beberapa pihak dari luar negeri menilai bahwa Indonesia telah gagal dalam menangani Covid-19. Hal tersebut di karenakan tingkat kasus positif per harinya selalu lebih dari 1.000 orang.
Hal itu pun ditampik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengatakan bahwa hal itu sebuah hal yang lucu. Padahal, kasus di Indonesia jika dibandingkan dengan total populasi masih tertangani sangat baik.
“Tingkat penyembuhan kita 65-69 persen, tidak ada yang salah sama Indonesia, lucu kadang-kadang asumsi di luar negeri itu kita gatot, gagal total. Padahal dari data real kita itu sama baiknya, kalau berdebat tingkat yang meninggal, kita balikkan datanya jumlah meninggal dengan populasi,” kata Erick Thohir dalam diskusi online FMB9, Sabtu (15/8).
Bahkan jika dibandingkan dengan negara yang memiliki jumlah populasi tinggi seperti Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Indonesia masih lebih baik. Kata dia, tidak adil jika Indonesia harus disandingkan dengan negara yang populasinya kecil.
“Kita ini jauh lebih baik dari Amerika dan Rusia, kalau dibandingkan dengan negara per sepuluh populasi (dari Indonesia) ya ngga fair, apalagi kita sebuah kepulauan,” terang dia.
Maka dari itu, kata dia, kesehatan masyarakat harus lebih awal, kemudian diiringi dengan program bantuan. Salah satunya adalah Program Bantuan Produktif Usaha Mikro.
“Untuk menjaga bantuan kepada masyarakat termiskin, mikro UMKM agar menjaga daya beli keseluruhan rakyat Indonesia, setelah berjalan, kita tetap menggerakkan stimulus ekonomi dan penemuan vaksin yang nantinya kita harapkan di awal 2021 itu akan kita lakukan imunisasi massal,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Beberapa pihak dari luar negeri menilai bahwa Indonesia telah gagal dalam menangani Covid-19. Hal tersebut di karenakan tingkat kasus positif per harinya selalu lebih dari 1.000 orang.
Hal itu pun ditampik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengatakan bahwa hal itu sebuah hal yang lucu. Padahal, kasus di Indonesia jika dibandingkan dengan total populasi masih tertangani sangat baik.
“Tingkat penyembuhan kita 65-69 persen, tidak ada yang salah sama Indonesia, lucu kadang-kadang asumsi di luar negeri itu kita gatot, gagal total. Padahal dari data real kita itu sama baiknya, kalau berdebat tingkat yang meninggal, kita balikkan datanya jumlah meninggal dengan populasi,” kata Erick Thohir dalam diskusi online FMB9, Sabtu (15/8).
Bahkan jika dibandingkan dengan negara yang memiliki jumlah populasi tinggi seperti Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Indonesia masih lebih baik. Kata dia, tidak adil jika Indonesia harus disandingkan dengan negara yang populasinya kecil.
“Kita ini jauh lebih baik dari Amerika dan Rusia, kalau dibandingkan dengan negara per sepuluh populasi (dari Indonesia) ya ngga fair, apalagi kita sebuah kepulauan,” terang dia.
Maka dari itu, kata dia, kesehatan masyarakat harus lebih awal, kemudian diiringi dengan program bantuan. Salah satunya adalah Program Bantuan Produktif Usaha Mikro.
“Untuk menjaga bantuan kepada masyarakat termiskin, mikro UMKM agar menjaga daya beli keseluruhan rakyat Indonesia, setelah berjalan, kita tetap menggerakkan stimulus ekonomi dan penemuan vaksin yang nantinya kita harapkan di awal 2021 itu akan kita lakukan imunisasi massal,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini