KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji meresmikan renovasi gedung workshop mekanik dan sekaligus membuka pelatihan operator alat berat dan dump truck di UPT Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja (PKPTK), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalbar, Senin (10/04/2023).
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyampaikan, bahwa renovasi workshop mekanik termasuk sejumlah peralatan yang ada merupakan bantuan dari CSR PT Antam dan PT WHW. Sutarmidji pun terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
“Ini BLK awalnya hampir sudah tidak bisa difungsikan, lalu kita minta CSR Antam untuk membenahinya, jadi ada alat las yang modern sebanyak 16 set dan ada ruangan latihan teori. Itu yang merenovasi gedung ini Antam, lalu yang otomotif WHW, kita tidak berurusan, mereka berurusan langsung ke pelaksana saja,” terang Sutarmidji.
Ia pun meminta kepada pihak pengelola untuk menginventarisasi barang-barang apa saja yang masih kurang dan diperlukan, untuk diajukan ke Pemprov Kalbar.
“Kalau memang nanti ada kekurangan baru kita benahi lagi, kayak ini, mesin ini, sebenarnya masih berfungsi bagus cuma perlu dicat, kalau Antam mau (bantu) catkan tak apa,” kata dia.
Sutarmidji menyampaikan, bahwa keberadaan workshop mekanik ini bertujuan untuk mendukung peningkatan skill anak muda Kalbar. Di sini, ia berharap dapat mencetak sebanyak-banyaknya teknisi yang siap di dunia kerja.
“Terutama las, otomotif, bisa disl sini, kemudian listrik, elektronik ada. Anak muda misalnya mau buka servis AC. AC se Kalbar saja itungan kita bisa 2 jutaan unit lebih, tentu perlu ada yang bergerak sebagai servis AC atau elektronik lain. Nanti asrama ini juga harus direhab supaya bisa di full kan di situ,” ujarnya.
“Jadi ini sudah jalan kemarin sertifikasi satpam, dan nanti sertifikat (bidang teknisi, red) ini dari kementerian kalau mereka mau kerja di mana saja, tidak harus di Antam. Atau nanti kita buka pelatihan-pelatihan lainnya,” sambung Sutarmidji.
Orang nomor satu di Kalbar ini menilai, bahwa sertifikasi cukup penting bagi mereka yang ikut dalam pelatihan di workshop mekanik ini, salah satunya akan berpengaruh pada tingkat penghasilan mereka nantinya.
“Jadi ada juga punya sertifikasi sawit dengan gajinya sekitar 4600 ringgit, sementara satunya lagi tidak punya sertifikat gajinya hanya 1000 ringgit saja di luar sana. Kalau misalnya baja ringan atau plafon atap itu, ada sekitar 7:1, dia ahli tapi tak punya sertifikasi. Kemudian dia punya sertifikat tapi bukan pekerja langsung, hanya mandor bisa 7 – 10 kali dibandingkan yang kerja langsung punya sertifikat,” paparnya.
“Itulah pentingnya punya sertifikat, karena Antam saja, untuk level tertentu pasti tenaga kerjanya harus punya kualifikasi sertifikat pelatihan kalau tidak repot juga,” tambahnya.
Oleh karena itu ia berharap, soal sertifikasi ini bisa mendapat perhatian bersama–sebagai tanda bahwa seseorang memiliki skill khusus atau spesialis di bidang tertentu.
“Nanti harus dilegalkan juga oleh pusat sertifikasi daerah, jadi nanti kalau yang keluar negeri, sertifikat dikeluarkan oleh kementrian. Jadi TKI kita jadi profesional ketika bekerja di luar negeri,” harapnya.
Sementara itu, Kadisnakertrans Kalbar, Manto Saidi menyampaikan, bahwa peserta pelatihan operator alat berat dan dump truck tersebut diseleksi oleh PT Antam, yang direkrut dari penduduk sekitar wilayah operasional PT Antam.
“Persyaratan khusus KTP Kalbar. Yang lainnya bebas. Jumlah (peserta) 60 orang, terdiri dari 15 orang pelatihan operator bulldozer, 15 orang pelatihan operator excavator, 30 orang pelatihan dump truck, ada 3 orang perempuan ikut,” terangnya.
Di tempat yang sama, Direktur Sumber Daya Manusia PT Antam, Basar Simanjuntak menerangkan, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihaknya berkomitmen untuk mendorong keberadaan pemuda pemudi andal dalam rangka bersama membangun negeri.
“Tentu kami harus hadir membangun bersama di setiap ada unit operasi pertambangan. Jadi kami ada di Kalbar, Indonesia Timur. Jadi kita selalu hadir untuk bagian bersama pemerintah daerah untuk membangun SDM-nya maupun sarana prasarananya,” ucap Basar.
Senada dengan itu, General Manager Antam Kalbar, Muhammad Asri menyampaikan, bahwa CSR YANG disuntikkan PT Antam ke gedung workshop ini guna mencetak sebanyak-banyaknya tenaga ahli, khususnya di kalangan pemuda.
“Untuk di gedung ini kita bangun kelasnya, di samping (juga) mengisi peralatannya ada 16 unit alat las dan alat penunjang lainnya. Di samping itu (Antam juga) mengisi program pelatihan khususnya, menyiapkan tenaga operator alat berat, di mana kita tahu pertambangan kita butuh orang seperti itu untuk menjalankan pertambangan kita. Jadi kita latih sehingga siap ketika sudah waktunya kerja,” terang Asri.
Asri menjelaskan, bahwa pelatihan yang digelar ini akan berlangsung selama 8 hari dan kemudian dilanjutkan dengan program lainnya lagi.
“Kalau di sini hanya kelas saja, selanjutnya magang sekitar 5 bulan di kami (langsung di PT Antam), agar lebih mumpuni terhadap pengoperasian peralatan yang ada di tambang,” ujarnya. (Jau)
Comment