Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 19 Juni 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo meminta supaya upacara adat menjangkap buah hendaknya dijadikan sebagai warisan budaya tak benda dan dijadikan sebagai agenda rutin.
Hal tersebut sekda sampaikan saat menghadiri upacara adat menjangkap buah di Setipayan, Desa Penyarang, Kecamatan Jelai Hulu, Jumat (16/06/2023).
Pada kesempatan tersebut, Alexander secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang sekaligus sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat Desa Penyarang atas pelaksanaan upacara adat menjangkap buah tersebut.
Sekda juga merasa bangga kepada masyarakat adat Jelai Sekayoq yang masih mempertahankan adat jalan jamban titi sejak karosiq mula tumbuh tanah mula menjadi.
"Upacara adat menjangkap buah ini adalah kegiatan mengambil atau memanen atau pesta buah secara adat," ujarnya.
Sekda Alexander pun mengatakan, upacara adat menjangkap buah ini adalah salah satu adat tradisi masyarakat adat Dayak Jelai Sekayoq, yang diadakan pada setiap musim buah, seperti buah durian, malui, kusik, mentawa dan buah-buah lainnya.
Karena acara adat menjangkap buah ini hanya ada di Kabupaten Ketapang, Alexander berharap agar dinas pariwisata dan kebudayaan, melalui SK Bupati, dapat menetapkan ritual adat menjangkap buah ini sebagai warisan budaya tak benda.
"Kita usulkan kepada kemenkumham dan ritual adat menjangkap buah ini dijadikan agenda rutin oleh pemerintah daerah untuk Jelai Sekayoq," ujarnya.
Sekda Ketapang juga berharap agar acara adat menjangkap buah ini diadakan setiap tahun sebagai gawai.
"Pemerintah daerah diharapkan agar membantu serta memfasilitasi infrastruktur, baik jalan dan lainnya agar pelaksanaan adat menjangkap buah ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik, termasuk memfasilitasi acara adatnya dan sebagai gawai adat menjangkap buah," ujar Alexander.
Acara adat menjangkap buah ini, kata Alexander, hanya ditemui di Jelai Hulu. Sedangkan gawai nyapat tahun itu di setiap daerah ada.
Tradisi adat menjangkap buah ini, ujarnya, sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang masyarakat adat Dayak Jelai Sekayoq dan tetap diadakan jika ada musim buah hingga saat sekarang.
Acara adat menjangkap buah tahun ini turut dihadiri oleh desa-desa di Jelai Hulu, seperti Desa Batu Menang, Desa Batu Lapu dan Desa Kusik Bulin. Acara adat menjangkap buah diiringi musik senggayong, musik daerah yang ada di Desa Penyarang.
Turut mendampingi Sekda Ketapang, antara lain Kabag Tata Pemerintahan, Kadistanakbun, Disparbud, Kaban BPKAD beserta jajarannya, Kaban Kesbangpol, Kasatpol PP, Prokopim. (Adi LC)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
KalbarOnline, Ketapang - Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo meminta supaya upacara adat menjangkap buah hendaknya dijadikan sebagai warisan budaya tak benda dan dijadikan sebagai agenda rutin.
Hal tersebut sekda sampaikan saat menghadiri upacara adat menjangkap buah di Setipayan, Desa Penyarang, Kecamatan Jelai Hulu, Jumat (16/06/2023).
Pada kesempatan tersebut, Alexander secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang sekaligus sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat Desa Penyarang atas pelaksanaan upacara adat menjangkap buah tersebut.
Sekda juga merasa bangga kepada masyarakat adat Jelai Sekayoq yang masih mempertahankan adat jalan jamban titi sejak karosiq mula tumbuh tanah mula menjadi.
"Upacara adat menjangkap buah ini adalah kegiatan mengambil atau memanen atau pesta buah secara adat," ujarnya.
Sekda Alexander pun mengatakan, upacara adat menjangkap buah ini adalah salah satu adat tradisi masyarakat adat Dayak Jelai Sekayoq, yang diadakan pada setiap musim buah, seperti buah durian, malui, kusik, mentawa dan buah-buah lainnya.
Karena acara adat menjangkap buah ini hanya ada di Kabupaten Ketapang, Alexander berharap agar dinas pariwisata dan kebudayaan, melalui SK Bupati, dapat menetapkan ritual adat menjangkap buah ini sebagai warisan budaya tak benda.
"Kita usulkan kepada kemenkumham dan ritual adat menjangkap buah ini dijadikan agenda rutin oleh pemerintah daerah untuk Jelai Sekayoq," ujarnya.
Sekda Ketapang juga berharap agar acara adat menjangkap buah ini diadakan setiap tahun sebagai gawai.
"Pemerintah daerah diharapkan agar membantu serta memfasilitasi infrastruktur, baik jalan dan lainnya agar pelaksanaan adat menjangkap buah ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik, termasuk memfasilitasi acara adatnya dan sebagai gawai adat menjangkap buah," ujar Alexander.
Acara adat menjangkap buah ini, kata Alexander, hanya ditemui di Jelai Hulu. Sedangkan gawai nyapat tahun itu di setiap daerah ada.
Tradisi adat menjangkap buah ini, ujarnya, sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang masyarakat adat Dayak Jelai Sekayoq dan tetap diadakan jika ada musim buah hingga saat sekarang.
Acara adat menjangkap buah tahun ini turut dihadiri oleh desa-desa di Jelai Hulu, seperti Desa Batu Menang, Desa Batu Lapu dan Desa Kusik Bulin. Acara adat menjangkap buah diiringi musik senggayong, musik daerah yang ada di Desa Penyarang.
Turut mendampingi Sekda Ketapang, antara lain Kabag Tata Pemerintahan, Kadistanakbun, Disparbud, Kaban BPKAD beserta jajarannya, Kaban Kesbangpol, Kasatpol PP, Prokopim. (Adi LC)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini