Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 04 Juli 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Dua rumah kosong di Gang Siam Dalam, Jalan Siam, Kota Pontianak menjadi sasaran amukan si jago merah. Kebakaran itu terjadi pada Selasa (04/07/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Tri Prasetyo menyampaikan, kalau para saksi menyimpulkan api mulai muncul pada sekira pukul 19.30 WIB dari dek teras depan yang kemudian membesar dan menghabiskan kayu bangunan tersebut.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, bangunan tersebut sering dibiarkan dalam keadaan kosong dan listrik dalam keadaan menyala.
Terkait informasi adanya pangkalan elpiji yang terbakar, Tri menegaskan informasi tersebut sama sekali tidak benar.
“Saat ini kami akan lakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran,” ucap Tri.
Teddy, salah satu petugas damkar dari Yayasan Panca Bhakti mengungkapkan, kondisi bangunan di rumah pertama, kerusakannya berada di lantai dua, sedangkan rumah kedua kerusakan berada di lantai satu hingga dua.
Teddy juga menegaskan, bahwa yang terbakar bukanlah merupakan pangkalan gas elpiji.
“Memang ada tapi bukan agen (pangkalan) gas yang terbakar. Agen gas berada di ujung lagi deretan bangunan yang terbakar,” jelasnya.
Teddy mengatakan, kendala dalam proses pemadaman adalah lokasi yang berada di gang kecil, sehingga sedikit menyulitkan untuk mobil pemadam masuk.
Selain itu, Teddy menyebut kendala terbesar selama mencoba memadamkan api pada kasus kebakaran adalah PLN selalu terlambat untuk mematikan arus listrik.
“Biasanya kami sudah melakukan pemadaman 10 menit, listrik baru padam. Begitu pula dalam kasus ini. Padahal arus listrik ini sangat bahaya karena percikan air dari proses penyemprotan bisa menjadi penghantar arus listrik,” tukas Teddy. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Dua rumah kosong di Gang Siam Dalam, Jalan Siam, Kota Pontianak menjadi sasaran amukan si jago merah. Kebakaran itu terjadi pada Selasa (04/07/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Tri Prasetyo menyampaikan, kalau para saksi menyimpulkan api mulai muncul pada sekira pukul 19.30 WIB dari dek teras depan yang kemudian membesar dan menghabiskan kayu bangunan tersebut.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, bangunan tersebut sering dibiarkan dalam keadaan kosong dan listrik dalam keadaan menyala.
Terkait informasi adanya pangkalan elpiji yang terbakar, Tri menegaskan informasi tersebut sama sekali tidak benar.
“Saat ini kami akan lakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran,” ucap Tri.
Teddy, salah satu petugas damkar dari Yayasan Panca Bhakti mengungkapkan, kondisi bangunan di rumah pertama, kerusakannya berada di lantai dua, sedangkan rumah kedua kerusakan berada di lantai satu hingga dua.
Teddy juga menegaskan, bahwa yang terbakar bukanlah merupakan pangkalan gas elpiji.
“Memang ada tapi bukan agen (pangkalan) gas yang terbakar. Agen gas berada di ujung lagi deretan bangunan yang terbakar,” jelasnya.
Teddy mengatakan, kendala dalam proses pemadaman adalah lokasi yang berada di gang kecil, sehingga sedikit menyulitkan untuk mobil pemadam masuk.
Selain itu, Teddy menyebut kendala terbesar selama mencoba memadamkan api pada kasus kebakaran adalah PLN selalu terlambat untuk mematikan arus listrik.
“Biasanya kami sudah melakukan pemadaman 10 menit, listrik baru padam. Begitu pula dalam kasus ini. Padahal arus listrik ini sangat bahaya karena percikan air dari proses penyemprotan bisa menjadi penghantar arus listrik,” tukas Teddy. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini