KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri puncak perayaan Jubileum ke 75 Huria Kristen Batak Pontianak (HKBP) di Gereja HKBP Pontianak, Jalan Pulau We, Minggu (27/08/2023).
Perayaan ini bertujuan untuk mensyukuri berkat dan penyertaan Tuhan selama 75 tahun berdirinya HKBP Pontianak, meningkatkan persekutuan kesaksian dan pelayanan dalam lingkungan HKBP Pontianak, agar setia beribadah hanya kepada Tuhan, meningkatkan komunikasi dan kerjasama lintas iman, menjadikan HKBP Pontianak menjadi berkat bagi masyarakat Pontianak Kalimantan Barat Indonesia dan dunia, mempersiapkan generasi lintas generasi menuju tahun 2048 Jubileum 100 tahun HKBP Pontianak, menjalin hubungan yang harmonis antar umat beragama.
Dalam sambutannya, Gubernur Sutarmidji mengatakan, bahwa Kalimantan Barat memiliki keanekaragaman beragama, budaya dan adat istiadat. Di mana ini merupakan aset yang sangat berharga, secara tidak langsung berpengaruh pada hubungan antar sesama manusia baik dalam hubungan keagamaan maupun hubungan kemasyarakatan.
“Perkenankan saya atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengucapkan selamat perayaan Jubileum ke 75 (kepada) segenap keluarga besar HKBP Pontianak,” ucapnya.
Sutarmidji berharap, semoga di usia yang sudah mencapai seperempat abad ini, HKBP Pontianak lebih dapat meningkatkan peran aktifnya dalam membimbing, membina dan mengarahkan umatnya pada jalan Tuhan, seraya terus menyemai benih-benih kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Tak hanya itu, dirinya juga menyampaikan bahwa dirinya sebagai gubernur memimpin Kalimantan Barat selalu berpedoman pada tiga hal yang diajarkan dalam agama Islam.
“Pertama kita beda agama di dalam Al-Qur’an sudah diatur ‘lakum dinukum waliyadin’ (agamamu baik untukmu, agamaku baik untukku), kemudian kalau kita berbeda suku di Al-Qur’an juga diatur, ku jadikan kamu bersuku-suku, berbangsa-bangsa kata Allah untuk saling silaturahmi (mengenal),” ujarnya.
Kemudian, sebagai pemimpin yang beragama Islam, Sutarmidji beredoman pada ayat di dalam Al-Qur’an yang menyebutkan “jangan karena kau tidak suka terhadap satu kaum lalu kau tidak berlaku adil.
“Makanya saya sebagai Gubernur selalu memperhatikan hal-hal seperti itu, supaya kita berkehidupan berbangsa dan bernegara ini harmonis, tinggalkan perbedaan kita ambil hikmahnya untuk suatu kemajuan silahkan agama apapun mau berkembang silahkan berkembang,” ungkapnya.
Selanjutnya, orang nomor satu di Kalimantan Barat juga berharap tidak mengedepankan perbedaan, melainkan menjadikan perbedaan sebagai modal untuk saling melengkapi dalam pembangunan.
“Mari kita bersama-sama membangun daerah kita dan membangun negara kita. Saya yakin jemaat HKBP bisa menempatkan diri di manapun berada,” terangnya. (Jau)
Comment