Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 12 Oktober 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya meningkatkan akses pendidikan dengan menambah sekolah baru untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tak terkecuali di Kota Pontianak yang sampai saat ini masih kekurangan daya tampung untuk pelajar lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Disdikbud Kalbar, Rita Hastarita mengungkapkan, pada prinsipnya, pihaknya siap membangun Unit Sekolah Baru (USB) di Kota Pontianak. Hanya saja sampai saat ini, Pemprov masih menunggu kesiapan lahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Karena untuk membangun USB di Kalbar, kesiapan lahan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Menurut Rita, tahun lalu sudah pernah diadakan rapat oleh Disdikbud Kalbar yang turut dihadiri Dinas Pendidikan dan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak. Dalam kesempatan itu dibahas soal penyediaan lahan untuk pembangunan USB jenjang SMA di Kota Pontianak.
Kemudian pada 1 September 2023, Gubernur Kalbar juga telah bersurat kepada Wali Kota Pontianak agar dapat menyediakan lahan untuk pembangunan USB di Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Utara dan Pontianak Timur.
"Jadi intinya pemprov siap untuk menyediakan akses pendidikan di Kota Pontianak dengan pola sharing, di mana Pemkot Pontianak menyediakan lahan, dan pemprov yang akan membangun," ungkapnya kepada awak media baru-baru ini.
Sementara secara umum, Rita menjelaskan pula, untuk tahun 2024 sudah direncanakan akan dibangun sebanyak 7 USB jenjang SMA/SMK se-Kalbar. Selain sekolah baru, pihaknya juga akan melanjutkan kembali untuk pembangunan 24 USB yang telah mulai dibangun pada tahun 2023 ini.
Dari rencana itu, khusus di Kota Pontianak, Disdikbud mengusulkan kepada Pemkot untuk dapat berbagi lahan pada SMPN 8 Pontianak Tenggara agar dapat dibangun sekolah terpadu (SMP dan SMA).
"Pemprov Kalbar sudah menyurati Pemkot, mudah-mudahan dapat dipertimbangkan, untuk pemenuhan akses pendidikan sekolah negeri di Pontianak Tenggara,” katanya.
Itu semua lanjut dia, bertujuan untuk menambah daya tampung sekolah negeri tingkat SMA/SMK di Kota Pontianak. Sehingga seluruh pelajar lulusan SMP di Kota Pontianak, bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Selain itu, Rita mengatakan, saat ini setidaknya sudah ada empat sekolah swasta jenjang SMA/SMK yang menyatakan bersedia dialihkan menjadi sekolah negeri. Empat sekolah tersebut tersebar di Kota Pontianak, dan Kabupaten Kapuas Hulu.
"Adapun yang sudah berproses dengan dokumen lengkap ada satu sekolah, tiga sekolah sedang kami siapkan. Dan ada dua sekolah swasta lainnya lagi, menyatakan tertarik untuk dialihkan ke negeri. Namun masih akan melakukan pematangan keputusan di internal yayasan mereka,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya meningkatkan akses pendidikan dengan menambah sekolah baru untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tak terkecuali di Kota Pontianak yang sampai saat ini masih kekurangan daya tampung untuk pelajar lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Disdikbud Kalbar, Rita Hastarita mengungkapkan, pada prinsipnya, pihaknya siap membangun Unit Sekolah Baru (USB) di Kota Pontianak. Hanya saja sampai saat ini, Pemprov masih menunggu kesiapan lahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Karena untuk membangun USB di Kalbar, kesiapan lahan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Menurut Rita, tahun lalu sudah pernah diadakan rapat oleh Disdikbud Kalbar yang turut dihadiri Dinas Pendidikan dan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak. Dalam kesempatan itu dibahas soal penyediaan lahan untuk pembangunan USB jenjang SMA di Kota Pontianak.
Kemudian pada 1 September 2023, Gubernur Kalbar juga telah bersurat kepada Wali Kota Pontianak agar dapat menyediakan lahan untuk pembangunan USB di Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Utara dan Pontianak Timur.
"Jadi intinya pemprov siap untuk menyediakan akses pendidikan di Kota Pontianak dengan pola sharing, di mana Pemkot Pontianak menyediakan lahan, dan pemprov yang akan membangun," ungkapnya kepada awak media baru-baru ini.
Sementara secara umum, Rita menjelaskan pula, untuk tahun 2024 sudah direncanakan akan dibangun sebanyak 7 USB jenjang SMA/SMK se-Kalbar. Selain sekolah baru, pihaknya juga akan melanjutkan kembali untuk pembangunan 24 USB yang telah mulai dibangun pada tahun 2023 ini.
Dari rencana itu, khusus di Kota Pontianak, Disdikbud mengusulkan kepada Pemkot untuk dapat berbagi lahan pada SMPN 8 Pontianak Tenggara agar dapat dibangun sekolah terpadu (SMP dan SMA).
"Pemprov Kalbar sudah menyurati Pemkot, mudah-mudahan dapat dipertimbangkan, untuk pemenuhan akses pendidikan sekolah negeri di Pontianak Tenggara,” katanya.
Itu semua lanjut dia, bertujuan untuk menambah daya tampung sekolah negeri tingkat SMA/SMK di Kota Pontianak. Sehingga seluruh pelajar lulusan SMP di Kota Pontianak, bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Selain itu, Rita mengatakan, saat ini setidaknya sudah ada empat sekolah swasta jenjang SMA/SMK yang menyatakan bersedia dialihkan menjadi sekolah negeri. Empat sekolah tersebut tersebar di Kota Pontianak, dan Kabupaten Kapuas Hulu.
"Adapun yang sudah berproses dengan dokumen lengkap ada satu sekolah, tiga sekolah sedang kami siapkan. Dan ada dua sekolah swasta lainnya lagi, menyatakan tertarik untuk dialihkan ke negeri. Namun masih akan melakukan pematangan keputusan di internal yayasan mereka,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini