KalbarOnline, Putussibau – Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Diponegoro Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (12/10/2023).
Peninjauan ini adalah dalam rangka memastikan agar rumah sakit ini dapat menjadi andalan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan itu, Harisson menyatakan, bahwa pemerintah akan terus berupaya memperbaiki aspek kecepatan, keramahan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit.
Hal ini disampaikannya, harus menjadi prioritas bagi direktur dan pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan menjadi yang terbaik bagi warganya.
“Kita tentunya terus berupaya untuk memperbaiki penampilan pelayanannya. Mungkin dari aspek kecepatan, keramahan dan itu akan terus menjadi PR bagi direktur maupun pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” katanya.
Harisson mengakui, memang terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut dari RSUD Ahmad Diponegoro, dan hal itu akan dibahas bersama pihak terkait di tingkat provinsi.
Selama kunjungannya, Harisson juga mencatat adanya kekurangan dokter spesialis anestesi di rumah sakit. Upaya untuk mengatasi kekurangan ini akan segera dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat Kapuas Hulu yang membutuhkan perawatan medis di rumah sakit tersebut sehingga tidak perlu dirujuk ke tempat lain.
“Memang ada dokter spesialis yang masih kurang, termasuk dokter spesialis anestesi belum ada di rumah sakit ini, karena dokter anestesi sebelumnya sudah berakhir masa tugasnya. Ini juga akan kami upayakan sesegera mungkin agar nanti masyarakat di Kapuas Hulu ini dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan rumah sakit ini tanpa harus dirujuk ke Sintang atau ke Pontianak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Harisson turut menyoroti pentingnya penggunaan dana yang ada, termasuk dana dari Kementerian Kesehatan dana APBD dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, serta potensi sumber dana lainnya. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam perbaikan dan pengembangan RSUD Ahmad Diponegoro itu sendiri.
“Banyak dana yang bisa dimanfaatkan. Ada dana DAK dari Kementerian Kesehatan, nanti misalnya bankeu (bantuan keuangan) dari provinsi atau dana APBD dari pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sendiri. Nanti kita diskusikan lah untuk Rumah Sakit Ahmad Diponegoro,” katanya.
Ia juga memberikan perhatian terhadap pelayanan BPJS Kesehatan yang harus mengutamakan kualitas pelayanan dan mengurangi hambatan-hambatan dalam pelayanan medis. Harisson berkomitmen untuk terus mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Ahmad Diponegoro Putussibau. (Jau)
Comment