KalbarOnline, Pontianak – Sebuah video yang mengungkap insiden kecelakaan Balap Motor Seri IV Piala Wali Kota Pontianak viral beredar di sejumlah platform media sosial. Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu 15 Oktober 2023.
Kecelakaan tersebut bermula ketika salah seorang pembalap kehilangan kendali dan menabrak ban pembatas dan kemudian motornya melayang menghantam barikade atau pagar pembatas dan selanjutnya barikade tersebut mengenai penonton.
Ketua Panitia, Iwan menerangkan, atas insiden tersebut, satu orang pembalap dan tiga penonton menjadi korban. Namun demikian ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Sampai kemarin malam, dari hasil ronsen semua dinyatakan baik-baik saja, dua diperbolehkan pulang, dan satu masih kami minta istirahat dulu di rumah sakit karena ada lecet dan memar, mungkin satu dua hari ini bisa pulang,” katanya, Senin (16/10/2023).
Iwan menyampaikan, pasca insiden tersebut, tiga penonton dan satu pembalap yang menjadi korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk mendapatkan perawatan. Dari pemeriksaan dokter dan hasil ronsen, seluruh korban dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak mengalami cedera serius.
Iwan menjelaskan, bahwa seluruh biaya pengobatan di rumah sakit sudah ditanggung seluruhnya oleh pihak panitia penyelenggara, selain itu pihak panitia juga memberikan tali asih kepada para korban.
Penonton Kejang
Dalam video yang beredar, terdapat satu penonton yang menjadi korban dari akibat kecelakaan itu yang mengalami kejang-kejang. Iwan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, yang bersangkutan saat ini dalam keadaan baik dan malah sudah diizinkan pulang kemarin malam.
“Yang kejang-kejang itu di video viral itu, pukul 20.00 WIB sudah dibawa pulang oleh orang tuanya dari rumah sakit, semua tiga penonton sudah di ronsen dari kepala sampai kaki, hasilnya aman tidak ada retak atau patah,” terangnya.
Terkait dengan penyelenggaraan event Balap Motor Seri IV Piala Wali Kota Pontianak sendiri, Iwan menjelaskan, semuanya sudah sesuai standar, dan pihaknya juga mengasuransikan penonton serta seluruh panitia. Dalam pelaksanaan event ini pula, pihak panitia ujarnya juga menyediakan 3 unit mobil ambulan.
“Kita setiap event kuncinya di ban (pengaman), jadi ketika pembalap nabrak (pagar pembatas), mereka nabrak ban dulu, baru ke pagar, dan penonton (posisinya) di belakang ban,” ujarnya.
Iwan menilai, bahwa apa yang terjadi pada Minggu (15/10/2023) adalah sebuah musibah yang tak terelakkan.
“Ya mungkin namanya musibah, dalam kondisi laju motor ini nabrak ban, motor ini melambung ke atas, kena ke barikade,” katanya. (Jau)
Comment