Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 09 Mei 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Sebuah bangunan dua lantai yang berada di Jalan Veteran, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak ambruk, pada Selasa (09/05/2023) pukul 13.00 WIB.
Meski tak memakan korban jiwa, namun insiden tersebut menyebabkan seorang warga yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengalami luka-luka.
Kondisi bangunan yang ambruk itu juga tampak menimpa bangunan kantor milik pembalap nasional asal Kalbar, Syarif Machmud Alkadrie yang persis berada di sebelahnya. Selain itu, bangunan yang ambruk tersebut juga tampak menimpa gerobak pedagang yang berjualan di sekitar TKP.
Hendri, seorang saksi mata mengatakan bahwa kejadian ambruknya bangunan tersebut begitu cepat. Di mana Hendri saat itu sedang duduk di lapak pedagang air kelapa yang berada di depan bangunan yang ambruk itu.
Namun, lanjut Hendri, ibu penjual kelapa mengaku sempat mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan. Di mana pada waktu kejadian, kata Hendri, hanya ada dirinya bersama pedagang kelapa dan anak buahnya pedagang kelapa di lokasi kejadian.
“Saya pun tak terlalu curiga, tidak ada firasat macam-macam. Saat kejadian saya sedang minum kelapa Tiba-tiba 5 menit setelah terdengar suara barang jatuh, langsung buaarrr (bangunan ambruk). Saya reflek langsung menolak ibu-ibu pedagang,” kata Hendri.
Lain halnya dengan Hendri, Sulastri (pedagang kelapa) mengaku bahwa dirinya dua kali mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan.
“Saya kira batu atau kayu. Tak lama kemudian langsung ambruk, seng bangunan pada turun," katanya.
Beruntung kata dia, saat kejadian lapak dagangannya tengah sepi pengunjung.
“Tadi hanya ada satu pengunjung (Hendri) dan tidak kenapa-kenapa, cuma bibi (Khorieh) tukang potong (kelapa) luka di bagian kakinya,” ucap Sulastri.
Sulastri yang diketahui sudah belasan tahun berjualan kelapa di depan bangunan tersebut mengaku tak mengetahui jelas siapa pemilik bangunan tersebut.
“Saya tidak tahu pemilik bangunannya siapa,” kata Sulastri.
Lain halnya dengan Hendri dan Sulastri, Syarif Machmud Alkadrie menjadi korban yang paling dirugikan. Selain bangunan kantor miliknya yang tertimpa material bangunan ambruk, koleksi motor balapnya juga ikut menjadi korban.
“Kerugian yang saya alami cukup besar, 6 motor balap saya jadi korban selain bangunan. 6 motor itu saya minta diganti baru dengan motor yang sama. Bangunan saya yang tertimpa bangunan tolong diperbaiki,” tegas Syarif Machmud.
Machmud mengaku telah beberapa kali mengingatkan pemilik bangunan agar segera dirobohkan. Mengingat kondisi bangunan yang sudah tidak layak dan tampak usang dimakan zaman. Bukannya mendapat jawaban, Machmud justru mendapatkan penawaran dari pemilik bangunan.
“Saya minta pemilik bangunan bertanggung jawab, karena saya sudah ingatkan dia berkali-kali agar bangunannya dirobohkan. Tapi pemilik justru menawarkan bangunannya ke saya sebesar Rp 12,5 miliar, saya tawar Rp 7,5 miliar tidak mau. Sekarang dia harus tanggung jawab semua kerugian,” pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Sebuah bangunan dua lantai yang berada di Jalan Veteran, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak ambruk, pada Selasa (09/05/2023) pukul 13.00 WIB.
Meski tak memakan korban jiwa, namun insiden tersebut menyebabkan seorang warga yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengalami luka-luka.
Kondisi bangunan yang ambruk itu juga tampak menimpa bangunan kantor milik pembalap nasional asal Kalbar, Syarif Machmud Alkadrie yang persis berada di sebelahnya. Selain itu, bangunan yang ambruk tersebut juga tampak menimpa gerobak pedagang yang berjualan di sekitar TKP.
Hendri, seorang saksi mata mengatakan bahwa kejadian ambruknya bangunan tersebut begitu cepat. Di mana Hendri saat itu sedang duduk di lapak pedagang air kelapa yang berada di depan bangunan yang ambruk itu.
Namun, lanjut Hendri, ibu penjual kelapa mengaku sempat mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan. Di mana pada waktu kejadian, kata Hendri, hanya ada dirinya bersama pedagang kelapa dan anak buahnya pedagang kelapa di lokasi kejadian.
“Saya pun tak terlalu curiga, tidak ada firasat macam-macam. Saat kejadian saya sedang minum kelapa Tiba-tiba 5 menit setelah terdengar suara barang jatuh, langsung buaarrr (bangunan ambruk). Saya reflek langsung menolak ibu-ibu pedagang,” kata Hendri.
Lain halnya dengan Hendri, Sulastri (pedagang kelapa) mengaku bahwa dirinya dua kali mendengar suara barang jatuh dari dalam bangunan.
“Saya kira batu atau kayu. Tak lama kemudian langsung ambruk, seng bangunan pada turun," katanya.
Beruntung kata dia, saat kejadian lapak dagangannya tengah sepi pengunjung.
“Tadi hanya ada satu pengunjung (Hendri) dan tidak kenapa-kenapa, cuma bibi (Khorieh) tukang potong (kelapa) luka di bagian kakinya,” ucap Sulastri.
Sulastri yang diketahui sudah belasan tahun berjualan kelapa di depan bangunan tersebut mengaku tak mengetahui jelas siapa pemilik bangunan tersebut.
“Saya tidak tahu pemilik bangunannya siapa,” kata Sulastri.
Lain halnya dengan Hendri dan Sulastri, Syarif Machmud Alkadrie menjadi korban yang paling dirugikan. Selain bangunan kantor miliknya yang tertimpa material bangunan ambruk, koleksi motor balapnya juga ikut menjadi korban.
“Kerugian yang saya alami cukup besar, 6 motor balap saya jadi korban selain bangunan. 6 motor itu saya minta diganti baru dengan motor yang sama. Bangunan saya yang tertimpa bangunan tolong diperbaiki,” tegas Syarif Machmud.
Machmud mengaku telah beberapa kali mengingatkan pemilik bangunan agar segera dirobohkan. Mengingat kondisi bangunan yang sudah tidak layak dan tampak usang dimakan zaman. Bukannya mendapat jawaban, Machmud justru mendapatkan penawaran dari pemilik bangunan.
“Saya minta pemilik bangunan bertanggung jawab, karena saya sudah ingatkan dia berkali-kali agar bangunannya dirobohkan. Tapi pemilik justru menawarkan bangunannya ke saya sebesar Rp 12,5 miliar, saya tawar Rp 7,5 miliar tidak mau. Sekarang dia harus tanggung jawab semua kerugian,” pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini