KalbarOnline, Pontianak – Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) menggelar Kelas Inspirasi Modul Nusantara bertajuk “Membangun Diri, Melayani Negeri” sebagai bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 3, di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Polnep, Kamis, (12/10/2023).
Kelas inspirasi yang diikuti 49 mahasiswa program PMM dari 19 perguruan tinggi se- Indonesia itu menghadirkan tokoh intelektual Kalbar, Sutarmidji.
Sosok Sutarmidji yang ketika kecil pernah berjualan koran, kemudian menjadi dosen, Wali Kota Pontianak, hingga Gubernur Kalimantan Barat itu diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada para mahasiswa yang hadir.
Setidaknya, ada empat kunci kesuksesan yang dipaparkan Sutarmidji, yaitu jujur, disiplin, dukungan orang terdekat dan skill atau kemampuan.
Sutarmidji menekankan, bahwa mahasiswa harus memiliki obsesi. Jangan pernah mengeluh atau mundur dari tantangan.
“Mahasiswa harus tahan banting. Harus mampu me-manage diri sendiri. Kalau sudah mampu itu, tidak sulit jika ingin me-manage orang lain,” ujarnya.
Menurut dia, penting bagi mahasiswa untuk memiliki kemampuan mumpuni, serta dukungan orang terdekat, seperti orang tua, keluarga, teman, guru dan dosen.
“Obsesi saudara akan terhambat jika ada konflik dengan mereka. Karena waktu akan terbuang untuk urusan itu. Kalau mereka mendukung, waktu menjadi lebih efisien. Akan selalu ada percepatan dan semangat untuk mencapai obsesi,” katanya.
M Hanif selaku Kepala Suku PMM Batch 3 di Polnep menyampaikan, banyak ilmu yang didapat dari kelas inspirasi. Menurut dia, apa yang disampaikan Sutarmidji isinya daging semua.
“Paparan Bapak Sutarmidji isinya daging semua. Teman-teman PMM pun sangat antusias bertanya, sampai saya sendiri tidak kebagian untuk bertanya. Banyak ilmu dari Bapak Sutarmidji yang dapat kami terapkan, seperti kedisiplinan dan tepat waktu,” ujarnya.
Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis ini cukup menikmati program PMM di Kota Pontianak, khususnya di Polnep. Program PMM menjadi kesempatan Hanif untuk lebih mengeksplor kegiatan di luar kampusnya.
“Saya dari Sumatera, Riau. Tidak ada pengalaman di luar Sumatera. Ini pengalaman saya untuk melihat dunia luar. Apalagi ini masih menyangkut akademik. Jadi bisa semua, kita dapat akademik dan sosial, juga bisa kenal adat dan kultur budaya di sini,” katanya.
Hanif memilih Kota Pontianak, Kalimantan Barat, karena menurutnya Jawa terasa monoton. Ia mulai lebih mengeksplorasi informasi terkait Kalimantan setelah lolos program PMM ke Pontianak.
“Kalimantan, ekspektasi awal masih hutan, tapi ternyata tidak, setelah (saya) rasakan sendiri, ternyata Pontianak masih sama Melayu dengan Riau, masih ada keterkaitan kultur,” ujarnya.
Irawan Suharto selaku Wakil Direktur I Polnep menyampaikan, pihaknya secara khusus mengundang tokoh yang benar-benar dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa.
“Kebetulan hari ini, yang diundang Bapak Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023,” katanya.
Menurutnya, banyak yang didapat mahasiswa dari paparan Sutarmidji tersebut, diantaranya terkait tidak boleh menyerah dan perencanaan harus matang. Wawasan peserta PMM pun lebih terbuka terkait berbagai prestasi di Kalbar, seperti peringkat 2 penerapan SPBE, setelah Jakarta.
“Selama ini, orang pikirnya di Jawa saja. Intinya, ada tokoh di Kalbar yang dapat menginspirasi mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, kegiatan penyambutan peserta PMM Batch 3 telah dilakukan pada 22 September 2023. Pada kesempatan itu, Direktur Polnep, Widodo menyampaikan sambutan selamat datang kepada para mahasiswa. Dengan tangan terbuka, ia menerima kehadiran mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk belajar di Polnep, sekaligus mengenal budaya dan alam Kalimantan Barat yang indah.
Yudithya Ratih selaku koordinator PMM batch 3 Polnep menyampaikan, selain kelas inspirasi, peserta PMM juga mengikuti program akademik Polnep selama satu semester, serta mengenal budaya dan kultur di Kalbar, dalam Modul Nusantara.
“Program PMM ini telah berlangsung tiga tahun. Namun tahun ini, pertama kalinya pendidi- kan tinggi vokasi ikut serta. Polnep satu-satu politeknik di klaster Pulau Kalimantan yang menjadi perguruan tinggi penerima. Pada Batch 3 ada empat perguruan tinggi penerima di klaster ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada program PMM batch 3 ini Polnep mengirimkan 62 mahasiswa ke 20 perguruan tinggi. Mereka telah berangkat sejak 15 Agustus 2023. Sementara, Polnep menerima 49 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi yang tiba di Pontianak sejak 21 September 2023.
Perguruan tinggi yang mengirimkan mahasiswa ke Polnep diantaranya; (1) Politeknik Negeri Batam, (2) Po- liteknik Negeri Madiun, (3) Politeknik Negeri Sriwijaya, (4) Politeknik Negeri Bengkalis, (5) Universitas Syiah Kuala, (6) Politeknik Negeri Madura, (7) Politeknik Negeri Semarang, (8) Politeknik Negeri Jember, (9) Politeknik Negeri Lhokseumawe, (10) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, (11) Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, (12) Universitas Negeri Yogyakarta, (13) Politeknik Negeri Malang, (14) Universitas Airlangga, (15) Universitas Udayana, (16) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, (17) Politeknik LPP Yogyakarta, (18) IPB University, dan (19) Universitas Negeri Jakarta. (Jau)
Comment