KalbarOnline, Pontianak – Sistem Informasi Pelayanan Terintegrasi (Sipinter) milik RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak berhasil meraih juara 1 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Pontianak Tahun 2023.
Hadiah pemenang diserahkan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono kepada Direktur UPT RSUD SSMA Kota Pontianak, Eva Nurfarihah pada upacara peringatan HUT Korpri ke-52, di Halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu (29/11/2023).
Eva Nurfarihah mengatakan, pihaknya bersyukur bahwa inovasi Sipinter diumumkan sebagai pemenang terbaik kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat Kota Pontianak tahun 2023.
“Alhamdulillah setelah melewati serangkaian proses penilaian, inovasi kita berhasil meraih juara 1, tentunya ini menjadi penyemangat bagi kami semua seluruh insan RSUD untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Dalam perkembangannya, lanjut Eva, inovasi Sipinter berhasil mengintegrasikan aplikasi-aplikasi yang telah ada sebelumnya, seperti Simponi dan e-Resep, bahkan saat ini melalui Sipinter sudah mampu berintegrasi dengan aplikasi di luar rumah sakit, seperti aplikasi V-Claim, Mobile JKN BPJS Kesehatan dan e-Klaim INA CBG’s milik Kementerian Kesehatan.
“Dengan adanya Sipinter, memberikan banyak sekali manfaat tidak saja bagi pengguna layanan, tetapi juga bagi manajemen rumah sakit seperti efisiensi biaya sehingga dapat menekan potensi kerugian rumah sakit,” jelasnya.
Eva yang juga merupakan salah satu dokter spesialis THT di RSUD SSMA ini menjelaskan, sebagai salah satu pengguna Sipinter, dirinya bersama jajaran tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit sangat dimudahkan untuk mengakses data pasien hanya melalui layar komputer atau laptop. Hal itu kata dia, berdampak pada waktu tunggu pasien yang semakin ringkas, karena tenaga medis tidak lagi harus berulang-ulang untuk menulis data rekam medis secara manual melalui form kertas.
“Kita berhasil melakukan efisiensi dengan menghilangkan tumpukan kertas rekam medis dan mengubahnya menjadi data digital yang terjamin akurasi dan kerahasiaan datanya karena semua proses sudah dilakukan melalui proses komputerisasi,” imbuhnya.
Dengan adanya Sipinter, Eva bilang, pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan tidak lagi perlu membawa banyak berkas, cukup hanya membawa KTP/kartu BPJS atau mendaftarkan diri melalui aplikasi Simponi V2 yang bisa dilakukan di mana saja melalui smartphone.
“Pasien yang telah diperiksa membawa tiket nomor obat untuk menunggu proses penyelesaian obat di farmasi, namun jika pasien ingin obat diantar ke rumahnya, kami pun telah menyediakan inovasi lainnya yaitu Go Medicine, di mana pengantaran obat menggunakan jasa ojek online yang telah bekerja sama dengan rumah sakit,” paparnya.
Dia berharap, inovasi Sipinter memberikan rasa nyaman bagi penggunanya, sehingga tenaga kesehatan tidak lagi terbebani dengan proses administrasi. Menurutnya, sejak penerapan Sipinter, pasien yang biasanya menumpuk pada loket pendaftaran jauh menjadi lebih lengang dari sebelumnya, karena pasien memiliki banyak pilihan untuk melakukan pendaftaran baik melalui aplikasi, mesin anjungan mandiri maupun loket pendaftaran yang telah terintegrasi dengan Sipinter secara real-time.
“Layanan kesehatan semakin lebih baik, penanganan pasien semakin dipermudah, hal tersebut berdampak kepada kepuasan dan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat kepada RSUD SSMA,” pungkasnya. (Indri)
Comment