Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 19 Juli 2019 |
KalbarOnline, Nasional – Cegah Si Manis Berujung Kronis, Inovasi dari
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pontianak ditetapkan sebagai Top 99 pada Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Republik Indonesia.
Penghargaan Top 99
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 itu diserahkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia kepada
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Ballroom Hotel Gumaya Tower Kota
Semarang, Kamis (18/7/2019) kemarin.
Terobosan yang lahir
dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak hanya fokus pada
penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam pemberdayaan
masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan kaum muda atau
milenial.
“Orientasinya bukan
lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga
mengakomodir kebutuhan dan kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’,
yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, mudah, aksessibilitas tinggi,” ujar
Menteri Syafruddin, dalam acara Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Sebelum diterimanya
penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik tahun 2019, Wali Kota Pontianak,
Edi Rusdi Kamtono juga telah memaparkan presentasi dan wawancara untuk meraih Top
45 Inovasi Pelayanan Publik di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Republik Indonesia di Jakarta, Senin
(15/7/2019).
Pada presentasi
dijelaskan oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, inovasi Cegah Si Manis
Berujung Kronis merupakan pelayanan kesehatan dengan melakukan pencegahan pada
masyarakat, melalui Klinik Edukasi Diabetes Melitus, masyarakat diberikan
pengetahuan sehingga penderita diabetes tidak mengalami penyakit komplikasi dan
penderita diabetes dengan komplikasi tidak memperparah komplikasinya.
“Intinya kita ingin
memberikan edukasi kepada warga kota bahwa untuk menanggulangi diabetes melitus
ini tidak serta merta hanya dengan obat tapi juga perlu proses perubahan
prilaku karena akibat kencing manis ini dapat menimbulkan penyakit yang lain,”
kata Edi Kamtono melalui pesan singkat.
Senada yang
disampaikan Wali Kota Pontianak, Plt. Direktur Rumah Sakit Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie, dr. Johnson menerangkan, inovasi ini muncul dengan melihat
kondisi bahwa jumlah penderita Diabetes yang berobat ke rumah sakit kota cukup
signifikan dengan waktu pelayanan yg sangat terbatas maka dikembangkan suatu
klinik khusus untuk edukasi dengan program lima pilar yaitu perencanaan
makanan, aktivitas fisik, kontrol gula darah, perencanaan obat dan diet.
“Klinik ini merupakan
layanan pada penderita yang sudah kena Diabetes agar tidak menjadi kronis
sehingga inovasinya diberi nama Cegah Si Manis berujung Kronis,” kata Johnson.
Lanjut dokter Johnson,
dengan adanya klinik ini terbukti sangat efektif untuk mengedukasi pasien
diabetes.
“Pasien yang patuh terhadap
program lima pilar terhadap Diabetes dapat mengurangi Haemoglobin A1c atau Glycated haemoglobin
yang menjadi standar untuk melihat keparahan dari penyakit diabetes,” tukasnya.
Terpisah, Wakil Wali
Kota Pontianak, Bahasan mengajak dengan diterimanya penghargaan Top 99 inovasi
pelayanan publik bisa memotivasi jajaran Pemerintah Kota Pontianak untuk menciptakan
inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Pontianak.
“Kita sudah sepatutnya
bersyukur mendapat penghargaan ini, tentunya ini memotivasi kita terus berkerja
keras sehingga mencapai tingkat yang terbaik,” ujar Bahasan usai menerima
penghargaan.
Saat ini, lanjut
Bahasan, Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, lembaga, TNI, Polri
diwajibkan minimal memiliki satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya
bahkan penilaian ini dikompetisikan mulai dari tingkat nasional hingga
internasional.
“Mudah-mudahan inovasi
dari Kota Pontianak ini bisa masuk Top 45 sehingga ada reward yang bisa
digunakan untuk melakukan percepatan
pembangunan yang sangat diperlukan ditengah keterbatasan ASN maupun
sarana dan prasarana baik dibidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur,
pariwisata, yang semua ini tidak terlepas dari anggaran untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kota Pontianak,” harapnya.
Mereka yang ditetapkan
sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara
online melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).
Pada Top 99 inovasi
ini, sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan
12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak
adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik
serta satu inovasi dari satu BUMN. (Jim)
KalbarOnline, Nasional – Cegah Si Manis Berujung Kronis, Inovasi dari
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pontianak ditetapkan sebagai Top 99 pada Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Republik Indonesia.
Penghargaan Top 99
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 itu diserahkan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia kepada
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Ballroom Hotel Gumaya Tower Kota
Semarang, Kamis (18/7/2019) kemarin.
Terobosan yang lahir
dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak hanya fokus pada
penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam pemberdayaan
masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan kaum muda atau
milenial.
“Orientasinya bukan
lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga
mengakomodir kebutuhan dan kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’,
yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, mudah, aksessibilitas tinggi,” ujar
Menteri Syafruddin, dalam acara Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Sebelum diterimanya
penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik tahun 2019, Wali Kota Pontianak,
Edi Rusdi Kamtono juga telah memaparkan presentasi dan wawancara untuk meraih Top
45 Inovasi Pelayanan Publik di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Republik Indonesia di Jakarta, Senin
(15/7/2019).
Pada presentasi
dijelaskan oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, inovasi Cegah Si Manis
Berujung Kronis merupakan pelayanan kesehatan dengan melakukan pencegahan pada
masyarakat, melalui Klinik Edukasi Diabetes Melitus, masyarakat diberikan
pengetahuan sehingga penderita diabetes tidak mengalami penyakit komplikasi dan
penderita diabetes dengan komplikasi tidak memperparah komplikasinya.
“Intinya kita ingin
memberikan edukasi kepada warga kota bahwa untuk menanggulangi diabetes melitus
ini tidak serta merta hanya dengan obat tapi juga perlu proses perubahan
prilaku karena akibat kencing manis ini dapat menimbulkan penyakit yang lain,”
kata Edi Kamtono melalui pesan singkat.
Senada yang
disampaikan Wali Kota Pontianak, Plt. Direktur Rumah Sakit Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie, dr. Johnson menerangkan, inovasi ini muncul dengan melihat
kondisi bahwa jumlah penderita Diabetes yang berobat ke rumah sakit kota cukup
signifikan dengan waktu pelayanan yg sangat terbatas maka dikembangkan suatu
klinik khusus untuk edukasi dengan program lima pilar yaitu perencanaan
makanan, aktivitas fisik, kontrol gula darah, perencanaan obat dan diet.
“Klinik ini merupakan
layanan pada penderita yang sudah kena Diabetes agar tidak menjadi kronis
sehingga inovasinya diberi nama Cegah Si Manis berujung Kronis,” kata Johnson.
Lanjut dokter Johnson,
dengan adanya klinik ini terbukti sangat efektif untuk mengedukasi pasien
diabetes.
“Pasien yang patuh terhadap
program lima pilar terhadap Diabetes dapat mengurangi Haemoglobin A1c atau Glycated haemoglobin
yang menjadi standar untuk melihat keparahan dari penyakit diabetes,” tukasnya.
Terpisah, Wakil Wali
Kota Pontianak, Bahasan mengajak dengan diterimanya penghargaan Top 99 inovasi
pelayanan publik bisa memotivasi jajaran Pemerintah Kota Pontianak untuk menciptakan
inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Pontianak.
“Kita sudah sepatutnya
bersyukur mendapat penghargaan ini, tentunya ini memotivasi kita terus berkerja
keras sehingga mencapai tingkat yang terbaik,” ujar Bahasan usai menerima
penghargaan.
Saat ini, lanjut
Bahasan, Pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, lembaga, TNI, Polri
diwajibkan minimal memiliki satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya
bahkan penilaian ini dikompetisikan mulai dari tingkat nasional hingga
internasional.
“Mudah-mudahan inovasi
dari Kota Pontianak ini bisa masuk Top 45 sehingga ada reward yang bisa
digunakan untuk melakukan percepatan
pembangunan yang sangat diperlukan ditengah keterbatasan ASN maupun
sarana dan prasarana baik dibidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur,
pariwisata, yang semua ini tidak terlepas dari anggaran untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kota Pontianak,” harapnya.
Mereka yang ditetapkan
sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara
online melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).
Pada Top 99 inovasi
ini, sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan
12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak
adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik
serta satu inovasi dari satu BUMN. (Jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini