KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak menyalurkan sebanyak 30 unit alat bantu kepada penyandang disabilitas.
Secara simbolis, penyerahan itu dilakukan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono didampingi Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (19/12/2023).
“Bantuan ini dalam rangka meningkatkan semangat kesetiakawanan sosial, serta mendorong produktivitas masyarakat, khususnya penyandang disabilitas dan warga miskin,” kata Edi usai membuka Peringatan Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-66 dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang dirangkai dengan penyerahan bantuan tersebut.
Edi menjelaskan, bantuan itu berasal dari dua sumber pendanaan, APBD dan APBN. Dari APBD, yakni terdiri dari 11 unit kursi roda dewasa, 11 unit kursi roda anak, 1 unit tongkat hand kruck dan 7 buah tongkat kaki tiga. Sedangkan bantuan yang bersumber dari APBN, terdapat total 92 unit alat bantu, dengan rincian 61 buah kursi roda dewasa, 15 unit kursi roda khusus sampai 16 unit kaki palsu.
“Semoga bantuan tersebut dapat menambah semangat masyarakat penyandang disabilitas untuk produktif berkarya,” katanya.
Lebih lanjut Edi menyinggung mengenai angka indeks kemiskinan Kota Pontianak yang kini sudah menurun menjadi 4,4 persen. Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem sudah di nol persen. Kendati demikian, menurutnya masih terdapat ruang perbaikan bagi pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak. Salah satunya dengan pembaharuan data guna menyalurkan bantuan tepat sasaran.
“Persoalan kemiskinan ini masih perlu perjuangan keras untuk kita berkolaborasi mengentaskannya. Karena di lapangan, dengan faktor eksternal, bisa mempengaruhi pola hidup masyarakat. Saudara kita yang disabilitas harus diberikan kesetaraan dalam menjalankan kehidupannya,” ujarnya.
Pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak sepanjang tahun 2023 dilaksanakan dengan berbagai program yang ada di Dinsos Kota Pontianak. Mulai dari pelayanan kepada 43 anak terlantar, 1.464 orang disabilitas terlantar, 4.629 orang lanjut usia terlantar dan 103 orang gelandangan dan pengemis.
Kepala Dinsos Kota Pontianak, Trisnawati menerangkan, pihaknya juga melaksanakan pelatihan seperti pemanfaatan teknologi, pembuatan buket bunga, pembuatan pokok telok, pelatihan eco printing hingga pelatihan pangkas rambut kepada gelandangan dan pengemis.
“Serta masih banyak lagi, seperti program keluarga harapan, bantuan pangan non tunai, bantuan korban bencana kebakaran dan bantuan korban bencana puting beliung,” terang Tina, sapaan akrabnya.
Di bidang pemberdayaan sosial misalnya, Dinsos Kota Pontianak juga memberikan pelatihan satpam bagi warga miskin. Dari 25 orang yang ikut pelatihan, 17 di antaranya sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai satpam.
Tina menyampaikan, pelatihan juga menyasar pegiat sosial, seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna di enam kecamatan, pendamping PKH 50 orang, Taruna Siaga Bencana 62 orang dan lain-lain.
“Kami juga melatih pendamping rehabilitasi sosial, pendamping disabilitas dan Lembaga Kesejahteraan Sosial,” imbuhnya. (Indri)
Comment