Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 10 Januari 2024 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Di sela-sela kunjungan kerja di beranda negara di Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (10/01/2023), Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson turut meninjau pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau.
Di sana, Harisson mengecek satu persatu layanan kesehatan yang menjadi tumpuan masyarakat perbatasan RI-Malaysia itu. Dirinya bertemu dan berbincang dengan para dokter sekaligus menjenguk beberapa pasien anak.
Dalam kunjungan itu, Harisson turut didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar, Windy Prihastari.
[caption id="attachment_151732" align="alignnone" width="1024"]
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson meninjau layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau, Rabu (10/01/2023). (Foto: Jauhari)[/caption]
Windy juga memberikan bingkisan berupa boneka dan mainan kepada anak-anak yang tengah dirawat, serta memberikan semangat agar mereka lekas sembuh.
Diwawancarai usai mengecek fasilitas RSUD Badau, Harisson mengungkapkan, bahwa awalnya pada 2011 lalu, rumah sakit tersebut dihadirkan dengan konsep bergerak. Rumah sakit dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI itu dibuat dengan konsep ruangan yang menggunakan kontainer-kontainer.
“Namun seiring dengan peningkatan rumah sakit sekarang, RSUD Badau ini sudah menjadi rumah sakit tipe D yang ini melayani masyarakat di daerah perbatasan,” kata Harisson.
[caption id="attachment_151731" align="alignnone" width="884"]
Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari memberikan hadian kepada salah satu pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau, Rabu (10/01/2023). (Foto: Jauhari)[/caption]
Dari hasil kunjungannya, Harisson mengakui masih banyak kekurangan pada RSUD Badau, baik dari sisi peralatan maupun tenaga medis dan tenaga kesehatan. Oleh karenanya, ia memastikan kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan mengambil langkah. Termasuk dengan memperjuangkan untuk melengkapi peralatan maupun tenaga medis ke Kementerian Kesehatan.
“Rumah sakit ini memang sangat membantu untuk (masyarakat) daerah perbatasan, karena kalau harus ke RSUD di Putusibau mereka harus menempuh waktu sekitar tiga jam,” tutupnya. (Jau)
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Di sela-sela kunjungan kerja di beranda negara di Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (10/01/2023), Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson turut meninjau pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau.
Di sana, Harisson mengecek satu persatu layanan kesehatan yang menjadi tumpuan masyarakat perbatasan RI-Malaysia itu. Dirinya bertemu dan berbincang dengan para dokter sekaligus menjenguk beberapa pasien anak.
Dalam kunjungan itu, Harisson turut didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar, Windy Prihastari.
[caption id="attachment_151732" align="alignnone" width="1024"]
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson meninjau layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau, Rabu (10/01/2023). (Foto: Jauhari)[/caption]
Windy juga memberikan bingkisan berupa boneka dan mainan kepada anak-anak yang tengah dirawat, serta memberikan semangat agar mereka lekas sembuh.
Diwawancarai usai mengecek fasilitas RSUD Badau, Harisson mengungkapkan, bahwa awalnya pada 2011 lalu, rumah sakit tersebut dihadirkan dengan konsep bergerak. Rumah sakit dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI itu dibuat dengan konsep ruangan yang menggunakan kontainer-kontainer.
“Namun seiring dengan peningkatan rumah sakit sekarang, RSUD Badau ini sudah menjadi rumah sakit tipe D yang ini melayani masyarakat di daerah perbatasan,” kata Harisson.
[caption id="attachment_151731" align="alignnone" width="884"]
Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari memberikan hadian kepada salah satu pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badau, Rabu (10/01/2023). (Foto: Jauhari)[/caption]
Dari hasil kunjungannya, Harisson mengakui masih banyak kekurangan pada RSUD Badau, baik dari sisi peralatan maupun tenaga medis dan tenaga kesehatan. Oleh karenanya, ia memastikan kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan mengambil langkah. Termasuk dengan memperjuangkan untuk melengkapi peralatan maupun tenaga medis ke Kementerian Kesehatan.
“Rumah sakit ini memang sangat membantu untuk (masyarakat) daerah perbatasan, karena kalau harus ke RSUD di Putusibau mereka harus menempuh waktu sekitar tiga jam,” tutupnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini