KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menerima kunjungan kehormatan (audiensi) dari CEO Infobank Media Group, Eko B Supriyanto, di Ruang Kerja Gubernur Provinsi Kalbar, Senin (22/01/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Harisson mengharapkan kepada bank-bank, khususnya Bank Kalbar dapat memacu pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat melalui permodalan bagi para UMKM.
“Sehingga UMKM di Kalimantan Barat bisa tumbuh besar,” harapnya.
Sementara itu, Pimpinan/Penanggung Jawab Redaksi Majalah Infobank, Eko B Supriyanto mengatakan, bahwa Bank Kalbar merupakan bank dengan kontribusi terbesar dengan kinerja keuangan tiga tahun terakhir yang makin kinclong.
Bahkan, jika dibandingkan tahun 2021 lalu, pencapaian laba Bank Kalbar terus tumbuh. Tahun 2021, laba Bank Kalbar mencapai Rp 392,62 miliar. Hal yang menggembirakan juga terjadi pada efisiensi, seperti rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) dari 70,40% (2021) menjadi 67,99%.
”Bank Kalbar berhasil meraih laba dengan terus mempertahankan pendapatan operasional, karena mampu melakukan efisiensi (penghematan), yang terlihat dari rasio biaya operasional dengan pendapatan operasional yang terus menurun,” katanya.
Tidak hanya kontribusi laba, Eko juga menyebut Bank Kalbar juga berhasil menjalankan perannya sebagai agen pembangunan daerah Kalbar melalui pengelolaan dana pemerintah daerah serta penyaluran kredit kepada masyarakat termasuk untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kredit yang disalurkan Bank Kalbar hingga akhir 2023 sebesar Rp 15,57 triliun, atau lebih besar dari posisi kredit per 2022 yang sebesar Rp 14,46 triliun. Fungsi intermediasi Bank Kalbar berjalan dengan baik, sehingga peran mendorong pertumbuhan ekonomi juga makin besar jika melihat angka-angka pertumbuhan kredit, khususnya ke UMKM,” tuturnya.
Eko menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada peningkatan dana pihak ketiga yang kini menjadi Rp 18,97 triliun dari sebelumnya tahun 2022 yang sebesar Rp 17,54 triliun. Menurut data, tampak ada peningkatan tabungan sekitar Rp. 300 miliar dalam setahun dan tentu deposito.
“Basis tabungan Bank Kalbar makin membesar, dan itu bisa dilihat pertumbuhan tabungan,” katanya.
Sebagai informasi, Menurut Biro Riset Infobank per September 2023, aset BPD telah mencapai Rp 956,45 triliun dan memberi kontribusi 95% terhadap besaran aset BUMD yang sekitar Rp 1.000 triliun.
BPD juga menjadi mesin pencetak untung BUMD. Laba BUMD di setiap provinsi umumnya disumbang oleh BPD, kecuali Bank Banten yang merugi sejak 2014 hingga 2022. Ambil contoh Bank BJB yang mencetak laba Rp 2,24 triliun pada 2022, atau menyumbang 84% dari total laba 88 BUMD di seluruh Jawa Barat yang sebesar Rp 2,66 triliun.
Begitu juga Bank DKI yang mencetak laba Rp 1,83 triliun, alias menyumbang 81% dari laba 13 BUMD di Provinsi DKI Jakarta yang sebesar Rp 2,25 triliun. Bahkan, laba Bank Kalbar yang sebesar Rp 424,42 miliar mampu berkontribusi 92% dari total laba 20 BUMD di seluruh Kalimantan Barat yang sebesar Rp 457,98 miliar.
Dibandingkan kontribusi Bank Kaltimtara yang kontribusi labanya terhadap seluruh laba BUMD-nya yang hanya 79%, kontribusi laba Bank Kalbar jauh lebih besar.
Sementara menurut catatan Biro Riset Infobank per Desember 2023, kinerja keuangan Bank Kalbar selama tiga tahun terakhir ini mencatat kinerja yang gemilang. Bank yang sahamnya dikuasai pemerintah Provinsi Kalbar itu berhasil mencetak pertumbuhan laba sebesar 9,20% menjadi Rp 463,96 miliar. (Jau)
Comment