KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson melakukan kickoff Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) bagi 6 Biro Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalbar, di Posyandu Anggrek, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Senin (08/04/2024).
6 Biro Setda Provinsi Kalbar itu akan menjadi pendamping kepada 11 anak stunting sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kalbar untuk menuju visi Indonesia Emas 2045.
Adapun 6 perangkat daerah yang menjadi pendamping anak stunting di posyandu tersebut yakni dari Biro Umum Setda Kalbar, Biro Organisasi, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Biro Perekonomian, Biro Hukum dan Biro Pemerintahan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih dan salam hangat dari Bapak Gubernur kepada orang tua asuh keluarga besar Anggota KORPRI Setda Provinsi Kalbar yang telah berkenan menjadi orang tua asuh anak-anak stunting,” ucap Windy didampingi Pj Ketua DWP Kalbar, Efy Masfiaty M Bari.
Dalam hal ini, Pj Ketua TP-PKK menjelaskan, bahwa anak-anak stunting di Posyandu Anggrek akan langsung didampingi oleh GOTA serta diawasi pola asuh dan makanan yang bergizi.
“Jadi, anak ibu-ibu ini selama 3 bulan ke depan akan langsung dipantau (kebutuhannya) oleh orang tua asuh, tentunya bersama tim kesehatan dan TP PKK setempat. Tetapi juga diperlukan pengawasan langsung dari orang tuanya sendiri agar anaknya keluar dari kasus stunting,” jelas Windy.
Dirinya mengungkapkan, untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas, anak-anak di Kalbar harus terbebas dari kasus stunting.
“Anak-anak kita ini akan menatap Generasi Emas tahun 2045, jadi diharapkan bersama-sama kita mempersiapkan anak-anak menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka dari itu kita persiapkan dari sekarang agar anak-anak kita tidak stunting khususnya anak bayi dua tahun (baduta),” terangnya.
Selain itu, Windy juga menjelaskan, dalam mencegah stunting harus terdapat 3 komponen utama yakni karbohidrat, protein hewani dan lemak.
“Karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir, lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng,” ujarnya.
Dilanjutkannya, dengan kerja sama antar seluruh stakeholder dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar bersama TP PKK Kalbar, diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kalbar.
“Tahun 2023 kemarin kita sudah turun 3,3 persen dari angka Stunting sebelumnya. Diharapkan tahun 2024 kita lebih bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen. Jadi harus semangat ya bu,” seru Windy.
Usai bersosialisasi serta mengedukasi gizi, Windy menemui anak bibir sumbing dan anak yang terlahir tanpa anus di posyandu tersebut.
“Kedua anak tersebut akan segera dioperasi tetapi menunggu berat badan yang cukup, karena mereka termasuk anak stunting yang akan kita dan orang tua asuh pantau tumbuh kembangnya, terutama berat badan agar mereka bisa cepat operasi dan menjadi anak normal seperti biasa,” tutup Windy. (Jau)
Comment