Sekda Ketapang Hadiri Ritual Adat Meruba di Desa Benua Kerio Hulu Sungai

KalbarOnline, Ketapang – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh, menghadiri Ritual Adat Meruba, Ngase Minyak dan Ganti Ompint Pusaka Bosi Koliknk Tungkat Rayat Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Tahun 2024, pada Selasa (25/06/2024), di Laman Sengkuang, Desa Benua Kerio, Kecamatan Hulu Sungai.

Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 24 Juni sampai 26 Juni 2024. Ritual adat Maruba adalah ritual adat pencucian atau pembersihan Pusaka Kerajaan Hulu Ai’k, sejak zaman Raja Yang Mulia Siak Bahulun yang dikenal dengan nama Todung Rosi (Cikal bakal Kerjaan Tanjung Pura Kuno).

IKLANBANKKALBARIDULADHA

Anaknya yang bernama Putri Dayang Putung atau dikenal dengan Putri Junjung Buih menikah dengan Prabu Jaya dari kerajaan Singosari (Cikal Bakal Kerajaan Majapahit). Prabu Jaya akhirnya mendirikan kerajaan baru dengan nama Tanjung Pura di era kejayaan Majapahit.

Baca Juga :  Lima Poin Tuntutan Mahasiswa Ketapang Kepada DPR-Pemerintah

Raja Siak Bahulun digelar Todung Rosi oleh rakyatnya karena ketegasannya saat menjadi raja dalam memimpin rakyatnya.

Ritual adat Maruba ini telah dilaksanakan sampai saat ini di era Raja ke-51 Petrus Singa Bansa.

Raja Ke-51, Petrus Singa Bansa mempesalin/menobatkan Alexander Wilyo sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Ai’k yang bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua.

Baca Juga :  Sekda Ketapang Pimpin Rakor Persiapan Kedatangan Presiden

Kerajaan Hulu Ai’k adalah satu-satunya kerajaan Dayak yang masih exis di dunia sampai saat ini, yang dibuktikan dengan masih adanya Pusaka-Pusaka Kerajaan dan Prasasti Lingga (batu bertulis sansekerta) Mari bersama kita dukung dan sukseskan Ritual Adat Maruba sebagai Icon budaya. (Adi LC)

Comment