Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 05 Juli 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat koordinasi pembahasan evaluasi pelaksanaan pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024, di Ruang Data Analytic Room (DAR), Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (04/07/2024).
Rapat tersebut dilaksanakan secara daring dengan diikuti seluruh jajaran dinas kesehatan dan puskesmas seluruh Kalbar. Rapat ini bertujuan agar seluruh langkah intervensi serentak dapat dilaksanakan dengan baik sehingga target pemerintah bisa tercapai.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Harisson menekankan akan pentingnya intervensi pemberian makanan bagi anak stunting dan peningkatan pengetahuan para ibu untuk mencapai penurunan stunting yang signifikan. Hal ini dikarenakan prevalensi stunting di Kalbar masih tinggi, dengan target penurunan menjadi 14% di tahun 2024.
“Penurunan stunting memerlukan usaha yang sungguh-sungguh, intervensi serentak nasional yang digagas menko PMK bertujuan untuk menurunkan stunting dengan cepat, dengan target anak stunting bebas stunting dalam waktu 3 bulan,” kata Harisson.
Dirinya menambahkan, bahwa intervensi di Kalbar masih rendah, dengan penimbangan serentak mencapai 80% namun intervensi baru 4%. Hal ini menjadikan Kalbar sebagai salah satu provinsi yang menjadi perhatian khusus menko PMK, sekretariat wakil presiden, dan menteri dalam negeri.
“Penyebab stunting umumnya adalah faktor ekonomi, ketahanan pangan, pengetahuan ibu, dan kesehatan lingkungan. Saat ini fokus kita adalah pada peningkatan pengetahuan ibu dan intervensi langsung pemberian makanan tambahan,” katanya.
“Untuk mengatasi stunting akibat faktor ekonomi, Pj Gubernur akan memberikan jatah makanan setiap hari selama 3 bulan kepada anak-anak stunting dari keluarga kurang mampu,” tambah Harisson.
Kembali, untuk mempercepat penurunan stunting, maka dinas kesehatan kata dia, perlu data anak yang stunting yang valid, kemudian program fokus bagaimana setiap anak mendapatkan makanan pendamping ASI.
Selain itu Pj Gubernur Harisson juga mengambil langkah dengan akan membuat surat edaran kepada perusahaan pertambangan, perkebunan dan lainnya, untuk bersama-sama membantu tambahan makanan kepada masyarakat kurang mampu.
"Terkait hal tersebut Pj Gubernur minta kepada dinas kesehatan untuk mengecek, termasuk juga dinas perkebunan, pertambangan, dan juga bupati untuk mengecek hal ini. Jika langkah itu dilakukan, Pj Gubernur yakin bisa cepat penurunan stunting yang drastis," pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat koordinasi pembahasan evaluasi pelaksanaan pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024, di Ruang Data Analytic Room (DAR), Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (04/07/2024).
Rapat tersebut dilaksanakan secara daring dengan diikuti seluruh jajaran dinas kesehatan dan puskesmas seluruh Kalbar. Rapat ini bertujuan agar seluruh langkah intervensi serentak dapat dilaksanakan dengan baik sehingga target pemerintah bisa tercapai.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Harisson menekankan akan pentingnya intervensi pemberian makanan bagi anak stunting dan peningkatan pengetahuan para ibu untuk mencapai penurunan stunting yang signifikan. Hal ini dikarenakan prevalensi stunting di Kalbar masih tinggi, dengan target penurunan menjadi 14% di tahun 2024.
“Penurunan stunting memerlukan usaha yang sungguh-sungguh, intervensi serentak nasional yang digagas menko PMK bertujuan untuk menurunkan stunting dengan cepat, dengan target anak stunting bebas stunting dalam waktu 3 bulan,” kata Harisson.
Dirinya menambahkan, bahwa intervensi di Kalbar masih rendah, dengan penimbangan serentak mencapai 80% namun intervensi baru 4%. Hal ini menjadikan Kalbar sebagai salah satu provinsi yang menjadi perhatian khusus menko PMK, sekretariat wakil presiden, dan menteri dalam negeri.
“Penyebab stunting umumnya adalah faktor ekonomi, ketahanan pangan, pengetahuan ibu, dan kesehatan lingkungan. Saat ini fokus kita adalah pada peningkatan pengetahuan ibu dan intervensi langsung pemberian makanan tambahan,” katanya.
“Untuk mengatasi stunting akibat faktor ekonomi, Pj Gubernur akan memberikan jatah makanan setiap hari selama 3 bulan kepada anak-anak stunting dari keluarga kurang mampu,” tambah Harisson.
Kembali, untuk mempercepat penurunan stunting, maka dinas kesehatan kata dia, perlu data anak yang stunting yang valid, kemudian program fokus bagaimana setiap anak mendapatkan makanan pendamping ASI.
Selain itu Pj Gubernur Harisson juga mengambil langkah dengan akan membuat surat edaran kepada perusahaan pertambangan, perkebunan dan lainnya, untuk bersama-sama membantu tambahan makanan kepada masyarakat kurang mampu.
"Terkait hal tersebut Pj Gubernur minta kepada dinas kesehatan untuk mengecek, termasuk juga dinas perkebunan, pertambangan, dan juga bupati untuk mengecek hal ini. Jika langkah itu dilakukan, Pj Gubernur yakin bisa cepat penurunan stunting yang drastis," pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini