Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 27 Juli 2024 |
KalbarOnline.com – Inovasi Detektif Basmi Jentik Nyamuk Demam Berdarah (Demi Jamu Merah) telah menunjukkan hasil yang mengesankan dalam upaya meningkatkan Angka Bebas Jentik di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor Pontianak. Setelah angka Bebas Jentik mencapai 57 persen pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 71 persen pada 2022, dan mencapai 86 persen di tahun 2023, inovasi ini terbukti efektif.
Kota Pontianak terus berjuang melawan Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan menjadi isu kesehatan masyarakat yang penting. Pengendalian vektor penular merupakan metode utama dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.
Terobosan Demi Jamu Merah memperkenalkan pendekatan baru dengan melibatkan siswa dalam upaya pencegahan DBD melalui pemberantasan jentik nyamuk di sekolah-sekolah. Inovator Demi Jamu Merah dari Puskesmas Parit Mayor, Ade Mutiara Heriaty, menjelaskan bahwa sebelum adanya inovasi ini, pemantauan jentik nyamuk hanya dilakukan oleh kader jumantik dewasa dan fokus pada rumah tangga.
“Dengan Demi Jamu Merah, pemantauan jentik tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak usia dini sebagai jumantik cilik. Pemantauan jentik kini juga dilakukan di sekolah-sekolah, tidak hanya di rumah tangga,” jelas Ade Mutiara Heriaty pada Sabtu (27/7/2024).
Ade juga menambahkan bahwa hasil temuan jentik dicatat dalam kartu jentik, dan pelaporan kasus DBD dapat dilakukan melalui nomor WhatsApp yang tercantum di kartu jentik atau buku saku.
Keunggulan Demi Jamu Merah dibandingkan dengan program jumantik cilik lainnya adalah sistem pencatatan pemantauan jentik yang dilakukan secara berkala oleh siswa SD menggunakan kartu jentik di sekolah. Para siswa juga telah dilatih untuk melakukan edukasi pencegahan DBD dengan metode 3M Plus, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.
“Para detektif pembasmi jentik telah dilengkapi dengan buku saku yang berisi informasi tentang DBD dan pencegahannya. Buku saku dan kartu jentik juga mencantumkan nomor WA petugas puskesmas. Jadi, jika ada kasus DBD dari murid SDN 09 atau lingkungan sekitar, laporan dapat segera dilakukan dan penyelidikan epidemiologi dapat dilakukan,” terangnya.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Pontianak bahwa pencegahan penyakit bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga peran serta masyarakat sangat berpengaruh dalam penurunan tingkat kesakitan akibat vektor penyakit. Demi Jamu Merah diharapkan menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. (Jau)
KalbarOnline.com – Inovasi Detektif Basmi Jentik Nyamuk Demam Berdarah (Demi Jamu Merah) telah menunjukkan hasil yang mengesankan dalam upaya meningkatkan Angka Bebas Jentik di wilayah kerja Puskesmas Parit Mayor Pontianak. Setelah angka Bebas Jentik mencapai 57 persen pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 71 persen pada 2022, dan mencapai 86 persen di tahun 2023, inovasi ini terbukti efektif.
Kota Pontianak terus berjuang melawan Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan menjadi isu kesehatan masyarakat yang penting. Pengendalian vektor penular merupakan metode utama dalam pencegahan penyebaran penyakit ini.
Terobosan Demi Jamu Merah memperkenalkan pendekatan baru dengan melibatkan siswa dalam upaya pencegahan DBD melalui pemberantasan jentik nyamuk di sekolah-sekolah. Inovator Demi Jamu Merah dari Puskesmas Parit Mayor, Ade Mutiara Heriaty, menjelaskan bahwa sebelum adanya inovasi ini, pemantauan jentik nyamuk hanya dilakukan oleh kader jumantik dewasa dan fokus pada rumah tangga.
“Dengan Demi Jamu Merah, pemantauan jentik tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak usia dini sebagai jumantik cilik. Pemantauan jentik kini juga dilakukan di sekolah-sekolah, tidak hanya di rumah tangga,” jelas Ade Mutiara Heriaty pada Sabtu (27/7/2024).
Ade juga menambahkan bahwa hasil temuan jentik dicatat dalam kartu jentik, dan pelaporan kasus DBD dapat dilakukan melalui nomor WhatsApp yang tercantum di kartu jentik atau buku saku.
Keunggulan Demi Jamu Merah dibandingkan dengan program jumantik cilik lainnya adalah sistem pencatatan pemantauan jentik yang dilakukan secara berkala oleh siswa SD menggunakan kartu jentik di sekolah. Para siswa juga telah dilatih untuk melakukan edukasi pencegahan DBD dengan metode 3M Plus, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.
“Para detektif pembasmi jentik telah dilengkapi dengan buku saku yang berisi informasi tentang DBD dan pencegahannya. Buku saku dan kartu jentik juga mencantumkan nomor WA petugas puskesmas. Jadi, jika ada kasus DBD dari murid SDN 09 atau lingkungan sekitar, laporan dapat segera dilakukan dan penyelidikan epidemiologi dapat dilakukan,” terangnya.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Pontianak bahwa pencegahan penyakit bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga peran serta masyarakat sangat berpengaruh dalam penurunan tingkat kesakitan akibat vektor penyakit. Demi Jamu Merah diharapkan menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini