Sekda Tutup Pekan Gawai Dayak ke-X Tingkat Kabupaten Ketapang Tahun 2024

KalbarOnline, Ketapang – Ditandai dengan pemukulan gong, Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, sekaligus Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Alexander Wilyo menutup secara resmi Pekan Gawai Dayak (PGD) X Kabupaten Ketapang, pada Sabtu (10/08/2024), di Rumah Adat Lawang Sembilan, Kecamatan Sungai Laur.

Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo mengapresiasi pelaksanaan PDG X Kabupaten Ketapang di Kecamatan Sungai Laur, yang telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

“Keberhasilan ini adalah bukti bahwa Sungai Laur kompak karena seluruh Kades, unsur masyarakat seperti pengusaha, tokoh masyarakat juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD X di Kecamatan Sungai Laur ini,” ujarnya.

Pekan Gawai Dayak ini lanjut Alexander, adalah milik semua tidak hanya milik etnis Dayak saja. Oleh karena itu Ia berharap agar seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang semakin kompak, solid, bersatu untuk melestarikan menjaga, menegakkan adat dan tradisi leluhur.

Baca Juga :  Pastikan Hewan Kurban Aman Dikonsumsi Masyarakat, Satgas Cegah PMK Polres Ketapang Pantau Proses Penyembelihan Hewan Kurban

“Saya berharap agar ke depan, seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara ekonomi, karena Kabupaten Ketapang ini sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya,” harapnya.

Oleh karena itu, Alexander turut menegaskan agar masyarakat Kabupaten Ketapang hendaknya tidak hanya menjadi penonton, tetapi harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri, dan jangan sampai ada masyarakat Ketapang yang mati karena kelaparan, tidak boleh yang ada jatuh miskin di tanah sendiri. Masyarakat Ketapang harus sejajar dengan orang lain, yang sudah lebih dulu maju.

Baca Juga :  Pemkab Ketapang dan PT KAL Teken MoU Bangun Desa MAPAN di Kecamatan MHU

Selain itu, tambah Alexander, masyarakat Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara politik. Karana seluruh warga negara ini punya hak yang sama dalam hal politik, termasuk menjadi pemimpin di tanah sendiri.

“Saya berpesan agar masyarakat Kabupaten Ketapang tetap menjaga kekeluargaan, kekompakan, kebersamaan dan persatuan,” pungkasnya.

PGD X Kabupaten Ketapang ini sebelumnya telah berlangsung dari tanggal 3 sampai 10 Agustus. Pada event ini, diadakan berbagai perlombaan seperti lomba pop singer, tari Dayak kreasi, peragaan busana Dayak, musik sape’, menyumpit, pangkak gasing, tengkuyung berambih, rotan segulung, menumbuk padi, dan memasak tradisional Dayak. (Adi LC)

Comment