Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 14 Agustus 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 18 dari 76 anggota paskibraka 2024 lepas jilbab saat dikukuhkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa (13/08/2024) kemarin. Termasuk perwakilan asal Kalimantan Barat bernama Zahratushyta Dwi Artika.
Pembina Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) MAN Kota Singkawang, Ummy Amalia menyayangkan pelepasan hijab yang terjadi pada anak didiknya itu. Padahal menurutnya, tahun sebelumnya tidak ada aturan melepas hijab bagi petugas pengibar bendera.
“Selaku pembina, saya sangat menyayangkan, padahal tahun sebelumnya tidak ada masalah yang berhijab ikut jadi pengibar. Kenapa tahun ini yang berjilbab disuruh lepas. Yang ikut seleksi paskibra ini kan bukan hanya SMA tetapi termasuk MA, termasuk Zahra ini yang berasal dari MAN Kota Singkawang, yang sekolahnya kan berjilbab semua,” ungkapnya saat dihubungi KalbarOnline, Rabu (14/08/2024).
“Saya yakin ini bukan kemauan dari siswa, dan bukan hanya Zahra sendiri, kalau tidak salah ada 18 siswa paskibra yang lepas hijab. Sangat disayangkan. Kalau dipikir-pikir juga apalah hubungannya kibarkan bendera dengan lepas hijab,” tambahnya.
Ummy mengatakan sebelumnya mendapat informasi bahwa lepas jilbab hanya saat pelaksanaannya saja. Namun ia tidak menyangka saat pengukuhan para petugas juga harus melepas hijab mereka.
“Sebelumnya sudah diberitahu kemungkinan pengibar tahun ini dari BPIP mengatakan lepas hijab. Katanya lepas hijab itu hanya saat pengibaran saja, ternyata saat pengukuhan sudah lepas hijab. Tentunya kita sangat dilema, karena Zahra ini dari sekolah madrasah. Tapi karena tugas negara, terpaksa harus dilakukan, dan ini juga bukan kemauan pribadinya,” jelasnya.
Lebih lanjut Ummy menyampaikan, saat karantina di Jakarta, para petugas pengibar bendera yang berhijab sempat diberi pertanyaan soal melepas hijab.
“Mereka sempat ditanya kalau seandainya saat pengibaran lepas jilbab bagaimana, Zahra konfirmasi ke saya, dia bilang bagaimana lah ya bu di satu sisi ini rejeki, saya menyatakan sanggup, karena niatnya hanya untuk melaksanakan tugas, tidak ada niat lain, kata dia,” ujarnya.
Mendekati pelaksanaan pengibaran bendera merah putih yang selaras dengan mencuatnya isu pelepasan hijab ini, Ummy sebagai pembina berharap anak didikannya tersebut tidak putus semangat melanjutkan impiannya menjadi pengibar bendera merah putih nasional.
“Tetap semangat melaksanakan tugas negara ini dengan baik. Mudah-mudahan mental Zahra kuat karena ini bukan kemauannya,” tukasnya. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 18 dari 76 anggota paskibraka 2024 lepas jilbab saat dikukuhkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa (13/08/2024) kemarin. Termasuk perwakilan asal Kalimantan Barat bernama Zahratushyta Dwi Artika.
Pembina Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) MAN Kota Singkawang, Ummy Amalia menyayangkan pelepasan hijab yang terjadi pada anak didiknya itu. Padahal menurutnya, tahun sebelumnya tidak ada aturan melepas hijab bagi petugas pengibar bendera.
“Selaku pembina, saya sangat menyayangkan, padahal tahun sebelumnya tidak ada masalah yang berhijab ikut jadi pengibar. Kenapa tahun ini yang berjilbab disuruh lepas. Yang ikut seleksi paskibra ini kan bukan hanya SMA tetapi termasuk MA, termasuk Zahra ini yang berasal dari MAN Kota Singkawang, yang sekolahnya kan berjilbab semua,” ungkapnya saat dihubungi KalbarOnline, Rabu (14/08/2024).
“Saya yakin ini bukan kemauan dari siswa, dan bukan hanya Zahra sendiri, kalau tidak salah ada 18 siswa paskibra yang lepas hijab. Sangat disayangkan. Kalau dipikir-pikir juga apalah hubungannya kibarkan bendera dengan lepas hijab,” tambahnya.
Ummy mengatakan sebelumnya mendapat informasi bahwa lepas jilbab hanya saat pelaksanaannya saja. Namun ia tidak menyangka saat pengukuhan para petugas juga harus melepas hijab mereka.
“Sebelumnya sudah diberitahu kemungkinan pengibar tahun ini dari BPIP mengatakan lepas hijab. Katanya lepas hijab itu hanya saat pengibaran saja, ternyata saat pengukuhan sudah lepas hijab. Tentunya kita sangat dilema, karena Zahra ini dari sekolah madrasah. Tapi karena tugas negara, terpaksa harus dilakukan, dan ini juga bukan kemauan pribadinya,” jelasnya.
Lebih lanjut Ummy menyampaikan, saat karantina di Jakarta, para petugas pengibar bendera yang berhijab sempat diberi pertanyaan soal melepas hijab.
“Mereka sempat ditanya kalau seandainya saat pengibaran lepas jilbab bagaimana, Zahra konfirmasi ke saya, dia bilang bagaimana lah ya bu di satu sisi ini rejeki, saya menyatakan sanggup, karena niatnya hanya untuk melaksanakan tugas, tidak ada niat lain, kata dia,” ujarnya.
Mendekati pelaksanaan pengibaran bendera merah putih yang selaras dengan mencuatnya isu pelepasan hijab ini, Ummy sebagai pembina berharap anak didikannya tersebut tidak putus semangat melanjutkan impiannya menjadi pengibar bendera merah putih nasional.
“Tetap semangat melaksanakan tugas negara ini dengan baik. Mudah-mudahan mental Zahra kuat karena ini bukan kemauannya,” tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini