Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 15 September 2024 |
KalbarOnline.com – Industri drama Korea sangat menekankan aspek visual dalam produksinya. Namun, tidak semua drama berhasil mencapai standar ini dengan sempurna. Beberapa produksi memilih pendekatan visual yang lebih subtil, di mana cerita yang ditulis selaras dengan yang ditampilkan di layar. Bagi penggemar sinematografi hebat, berikut adalah lima drama Korea dengan visual luar biasa yang layak untuk dianalisis.
[caption id="attachment_176287" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea Strangers From Hell (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Disutradarai oleh pembuat film di balik “A Killer Paradox,” “Strangers From Hell” adalah thriller horor penuh teka-teki yang diadaptasi dari webtoon populer. Drama ini mengikuti Yoon Jong Woo, seorang pemuda berusia dua puluhan yang pindah ke Seoul setelah mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan kecil. Karena keterbatasan dana, ia tinggal di asrama murah bernama "Eden," di mana ia harus berbagi tempat dengan penghuni lain yang misterius.
Yang membuat drama ini menarik bukan hanya akting memukau dari Im Siwan dan Lee Dong Wook, tetapi juga set tempat yang seolah menjadi karakter tersendiri. Visualnya sukses menciptakan perasaan sesak yang juga dirasakan oleh penonton, sementara teknik kamera yang cerdas menambah ketegangan.
[caption id="attachment_176288" align="aligncenter" width="1200"]
Drama korea Daily Dose of Sunshine (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama medis yang diadaptasi dari webtoon “Morning Comes to Psychiatric Wards” ini mengisahkan Jung Da Eun, seorang perawat profesional di departemen psikiatri Rumah Sakit Myungshin. Meskipun romansa bukan fokus utama, cerita juga menyentuh aspek kehidupan percintaan Da Eun. Visualnya penuh warna dan transisi adegan yang kreatif menjadikan drama ini sangat menonjol.
[caption id="attachment_176289" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea It’s Okay to Not Be Okay (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama ini mengisahkan perjalanan penyembuhan dari luka batin yang terpendam. Cerita berfokus pada tiga karakter utama, termasuk Moon Gang Tae, seorang perawat yang baik hati namun sulit menjalin hubungan lebih dalam. Drama ini terkenal dengan transisi adegan yang elegan serta visual yang memukau, mulai dari animasi hingga desain set.
[caption id="attachment_176290" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea A Killer Paradox (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Mengisahkan Lee Tang, seorang pemuda yang secara tidak sengaja membunuh seorang pria yang ternyata adalah pembunuh berantai. Drama ini menghadirkan sinematografi yang mengingatkan pada film aksi Hollywood klasik, dengan sudut kamera dan gerakan yang mendebarkan.
[caption id="attachment_176291" align="aligncenter" width="1200"]
Poster dram korea My Liberation Notes (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama ini menggambarkan kehidupan tiga saudara yang tinggal di kota kecil dan berjuang melawan kebosanan hidup mereka. Sinematografi dalam drama ini berhasil menciptakan suasana yang melankolis, didukung oleh penggunaan teknik kamera yang jenius.
KalbarOnline.com – Industri drama Korea sangat menekankan aspek visual dalam produksinya. Namun, tidak semua drama berhasil mencapai standar ini dengan sempurna. Beberapa produksi memilih pendekatan visual yang lebih subtil, di mana cerita yang ditulis selaras dengan yang ditampilkan di layar. Bagi penggemar sinematografi hebat, berikut adalah lima drama Korea dengan visual luar biasa yang layak untuk dianalisis.
[caption id="attachment_176287" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea Strangers From Hell (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Disutradarai oleh pembuat film di balik “A Killer Paradox,” “Strangers From Hell” adalah thriller horor penuh teka-teki yang diadaptasi dari webtoon populer. Drama ini mengikuti Yoon Jong Woo, seorang pemuda berusia dua puluhan yang pindah ke Seoul setelah mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan kecil. Karena keterbatasan dana, ia tinggal di asrama murah bernama "Eden," di mana ia harus berbagi tempat dengan penghuni lain yang misterius.
Yang membuat drama ini menarik bukan hanya akting memukau dari Im Siwan dan Lee Dong Wook, tetapi juga set tempat yang seolah menjadi karakter tersendiri. Visualnya sukses menciptakan perasaan sesak yang juga dirasakan oleh penonton, sementara teknik kamera yang cerdas menambah ketegangan.
[caption id="attachment_176288" align="aligncenter" width="1200"]
Drama korea Daily Dose of Sunshine (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama medis yang diadaptasi dari webtoon “Morning Comes to Psychiatric Wards” ini mengisahkan Jung Da Eun, seorang perawat profesional di departemen psikiatri Rumah Sakit Myungshin. Meskipun romansa bukan fokus utama, cerita juga menyentuh aspek kehidupan percintaan Da Eun. Visualnya penuh warna dan transisi adegan yang kreatif menjadikan drama ini sangat menonjol.
[caption id="attachment_176289" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea It’s Okay to Not Be Okay (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama ini mengisahkan perjalanan penyembuhan dari luka batin yang terpendam. Cerita berfokus pada tiga karakter utama, termasuk Moon Gang Tae, seorang perawat yang baik hati namun sulit menjalin hubungan lebih dalam. Drama ini terkenal dengan transisi adegan yang elegan serta visual yang memukau, mulai dari animasi hingga desain set.
[caption id="attachment_176290" align="aligncenter" width="1200"]
Poster drama korea A Killer Paradox (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Mengisahkan Lee Tang, seorang pemuda yang secara tidak sengaja membunuh seorang pria yang ternyata adalah pembunuh berantai. Drama ini menghadirkan sinematografi yang mengingatkan pada film aksi Hollywood klasik, dengan sudut kamera dan gerakan yang mendebarkan.
[caption id="attachment_176291" align="aligncenter" width="1200"]
Poster dram korea My Liberation Notes (Foto: istimewa/KalbarOnline.com)[/caption]
Drama ini menggambarkan kehidupan tiga saudara yang tinggal di kota kecil dan berjuang melawan kebosanan hidup mereka. Sinematografi dalam drama ini berhasil menciptakan suasana yang melankolis, didukung oleh penggunaan teknik kamera yang jenius.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini