KalbarOnline.com – Dialog Kebangsaan dalam rangka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia (SI) wilayah Kalbar Tahun 2024, pada Sabtu (28/09/2024) pagi, di Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak, hanya dihadiri oleh calon Gubernur Kalbar nomor urut 1 Sutarmidji dan nomor urut 3 Muda Mahendrawan.
Sementara calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan absen dalam kegiatan itu. Sebagai gantinya, tim paslon Norsan-Krisantus hanya mengirim perwakilannya sebagai pembicara.
Dialog kebangsaan yang mengangkat tema “Partisipasi dan Aspirasi Untuk Calon Gubernur Menyongsong Pilkada yang Aman dan Damai itu dibuka oleh Rektor UPB, Purwanto, dan diikuti ratusan mahasiswa dari perwakilan BEM se-Kalbar.
Sejatinya, dialog tersebut bermaksud untuk menguliti visi misi dan program para calon Gubernur Kalbar. Ketua BEM Universitas Panca Bhakti Pontianak, Magdalena Rika pun cukup menyayangkan dengan ketiadaan batang hidung Norsan kala itu.
“Tiga calon gubernur kita undang semuanya secara adil. Tapi yang hadir pada hari ini secara langsung adalah Pak Sutarmidji, Pak Muda, namun sayang sekali untuk Pak Ria Norsan dan Krisantus tidak hadir, tapi mengirimkan perwakilannya,” tuturnya.
Padahal menurutnya, para mahasiswa ini sangat ingin mendengar secara lengkap dan utuh tentang apa “isi kepala” calon-calon itu, sehingga paling tidak dapat menjadi referensi bagi mereka untuk memilih siapa di 27 November mendatang.
“Suara anak muda di Kalbar ini hampir mencapai 60 persen, calon seperti apa yang diharapkan anak muda untuk memberikan kemajuan anak muda,” kata Magdalena.
“Kita bisa lihat dalam forum ini, kita adil, kita bisa lihat sangat transparan, apa saja program dari calon gubernur ini. Sehingga kami yakin mahasiswa yang hadir dalam forum ini tentu akan menentukan pilihan berdasarkan versi terbaik masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, forum ini memang ditujukan untuk mengupas tentang visi misi dan program yang diusung para calon gubernur. Di mana nantinya, para mahasiswa yang merupakan calon potensial ini dapat kembali ke kampus dan memutuskan, mana dari ketiganya yang benar-benar paling siap memimpin Kalbar 5 tahun ke depan.
“Tapi kalau ada calon yang bisa membantu semua permasalahan daerah, kenapa tidak? Kita lihat siapa yang sanggup menyelesaikan semua permasalahan di daerah dalam forum ini. Kita lihat, apakah paslon ini hanya membahas satu daerah saja, tapi ketika kita berikan pertanyaan tentang daerah-daerah lain, ternyata tidak paham, tidak tahu seluk beluknya, maka kita bisa melihat calon pemimpin tersebut mampu atau tidak memimpin Kalbar,” tegasnya.
Magdalena menekankan, kalau forum ini bukan untuk menggiring opini, melainkan para hadirin diberikan kehendak bebas untuk memilih calon masing-masing, yang dianggap sesuai dengan keinginan.
“Nanti mahasiswa yang hadir inilah yang akan menilai pemimpin terbaik untuk Kalbar seperti apa. Dan saya yakin setiap orang punya versi terbaik pemimpin masing-masing,” katanya.
Magdalena pun menyampaikan, dari dialog kebangsaan ini, BEM SI mengajak para kaum muda untuk berkomitmen menyukseskan pilkada ini. Pihaknya berkeinginan, kalau pilkada kali ini menjadi contoh yang paling damai dan tenang.
“Mudah-mudahan kaum muda tidak hanya jadi alat dan hanya dipanas-panasi nantinya, tapi jadi pelopor kedamaian dari Pilkada Kalbar. Kami berharap pilkada di setiap daerah tidak anarkis dan saling menyerang satu sama lain. Mari kita bantu agar pilkada tetap aman dan lancar,” katanya. (**)
Comment